Home » » Kunjungan Mendikbud Yang Lalu Bentuk Apresiasi Dunia Pendidikan Signifikan

Kunjungan Mendikbud Yang Lalu Bentuk Apresiasi Dunia Pendidikan Signifikan

Written By suararakyat on Saturday, July 28, 2012 | 11:57 AM

Slawi, (srtnews) – Carut- marutnya dunia pendidikan tampaknya harus mendapatkan perhatian signifikan, seperti halnya yang terjadi di kabupaten Tegal, banyaknya bentuk protes yang dilakukan oleh kalangan LSM maupun jajaran organisasi lainnya, tampak menjadi pecut perubahan system pendidikan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tidak menutup kemungkinan hal yang dilakukannya tersebut guna merubah system agar berjalan lebih baik dan tepat sasaran. 
 
Salah satunya dengan dana BOS yang  seharusnya ditujukan untuk membantu  meringankan siswa miskin yang kemudian dialihkan untuk pembelian buku bahasa Jawa yang hingga kini tampaknya menjadi bahan perbincangan dan pencarian solusi yang melibatkan berbagai unsur termasuk didalamnya kejaksaan dan kepolisian. Lalu seperti apa hasilnya ?, bagi masyarakat kabupaten Tegal khususnya hanya mampu berharap penyelesaian yang berpihak pada keadilan dan berguna untuk masyarakat dalam hal ini adalah siswa didik.
Lepas dari hal tersebut tampaknya ada hal yang membahagiakan dunia pendidikan yang didatangkan oleh salah satu bakal calon bupati  Tegal, M Jumadi, ST,MM,MBA. Kepedulian pendidikan tersebut diperhatikan secara signifikan dengan mendatangkan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, M Nuh, ke kabupaten Tegal, beberapa waktu lalu.

Kendati terbilang kedatangannya harus dengan system dan prosedural yang berlaku, namun bagi Jumadi tampaknya hal yang mudah, pasalnya manfaat dari kedatangan seorang Mendikbud RI sebagai salah satu langkah signifikan guna memperhatikan serta  meringankan dunia pendidikan. 

“ Kepedulian dunia pendidikan, sesuai dengan ikrar yang telah disampaikan adalah untuk membangun budaya pembelajaran berdasar ajaran agama, dan nilai karakteristik bangsa  dengan jujur dan berprestasi, menerima dan melaksanakan pendidikan yang anti korupsi, semuanya itu sebagai bentuk  penciptaan generasi yang lugas, loyal, jujur dan bersih dari korupsi” ujarnya. 

Sebagai salah satu usaha pencitraan bangsa sehingga mendatangkan seorang menteri tidak usah pakai repot, namun lugas penyampaian dan kedekatan signifikan, sehingga langkah menjadi lebih sigap dalam menyikapi permasalahan yang ada, salah satunya pula jelang UN. Bahwa kelulusan 100% bukan kebanggaan apabila dilakukan dengan tidak jujur, untuk itu bagaimana caranya agar dunia pendidikan ini berjalan dengan baik sesuai prosedur dan mampu menciptakan generasi yang sesuai dengan ikrar tersebut. 

“Itulah sebagai bentuk apresiasi signifikan kami terhadap dunia pendidikan, khususnya di kabupaten Tegal”, TandasnyaJumadi kepada SR belkum lama ini.hdb/dn(srtnews)®.
Share this article :