Bumiayu, (srtegal) - Peperangan dukung mendukung saat ini kian seru dan memanasnya suhu politik dalam menghadapi persiapan pesta demokrasi Pilkada Brebes 2012. Seperti halnya Ketua DPC PPP Kabupaten Brebes, Imam Maturidi, menegaskan jika terdapat kadernya yang tidak mendukung Toblos Agung Athoillah (TAAT) pada Pemilukada Brebes yang akan digelar 07 Oktober 2012 mendatang, lebih baik untuk mengundurkan diri saja.
Dikatakan kalau tidak mau mengundurkan diri, maka ada mekanisme AD-ART terkait dengan sanksinya. Artinya, keputusan yang diambil partainya, rujukannya adalah AD-ART sehingga wajib untuk ditaati, ujar Imam yang juga sebagai anggota DPRD Brebes saat ditemui ditempat kediamannya di Bantarkawung kemarin.
Dan dijelaskan oleh Imam, seperti halnya salah satu pengurus DPC PPP yakni wakil bendahara DPC PPP, Taruni, yang memilih untuk mengundurkan diri dari struktural PPP, karena menjadi tim sukses calon lainnya," jelasnya
"Alhamdulillah hingga saat ini PPP sangat menjunjung tinggi demokrasi, sehingga sekali lagi jika ada kader dan pengurus partai yang memilih calon lain, dipersilahkan untuk mengundurkan diri saja", tandasnya tegas.
Hal senada yang dilontarkan, Ketua PCNU Brebes, H Athoilah MSi mengklaim bahwa warga Nahdiyin sudah satu suara dan tidak ada pembelotan. Sehingga, adanya simbol-simbol warga nahdiyin di kubu lawan merupakan bentuk pembohongan public
"Sudah satu komando, adanya simbol NU seperti pencatutan foto Gus Dur oleh mereka adalah pembohongan publik, tidak usah terpengaruh. Kami akan konfirmasi kepada keluarga Gus Dur, apakah mereka sudah ada ijin atau belum", ungkapnya.mam/r(srtegal).