Bumiayu (SuaraRakyat) - Proyek pembangunan pemeliharaan Waduk Penjalin Brebes selatan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Balai besar Pemali Juana tahun 2010 yang di duga tidak selesai tepat pada waktunya , proyek yang membuat talud , dermaga ,penyerapan air ,. Dan rumah Dinas Satkorlak Waduk Penjalin di pertanyakan oleh sebagian masyarakat Winduaji.
Proyek pembangunan pemeliharaan Waduk Penjalin membuat perubahan bangunan drainase peresapan air terbuka menjadi peresapan air tertutup sepanjang kurang lebih 400 m lebar 1,5m dengan paralon berdiameter kurang lebih 16 Cm hanya di urug dengan tanah liat bukan split, sehingga terjadi penyumbatan sebagian lubang resapan air resapan dari Waduk Penjalin yang terletak di Desa Winduaji , Kecamatan , Paguyangan, Kabupaten Brebes Jawa Tengah kurang berjalan lancar, hal ini di perkirakan dapat membahayakan kelestarian waduk itu.
“Selain hal tersebut diatas ada beberapa titik bangunan pemantauan debit air waduk Penjalin yang di duga fiktif, selain itu pembangunan talut bagian ujung utara yang belum selesai dan kemudian di lanjutkan pembangunanya pada tahun 2012, namun kerana tidak ada plang papan proyek hal ini menjadikan masyarakat tanda tanya apakah pelaksanaan oleh salah satu PT dari Semarang itu benar belum seluruhnya selesai sesuai bestek ?”. Hal tersebut di sampaikan oleh H. Karman salah satu Kontraktor yang bertempat di Winduaji bagian selatan waduk penjalin yang pada tahun 2010 juga ikut ngesub pembangunan dermaga di waduk penjalin tersebut.
“ Kami ingin mengetahui hal yang sebenarnya , apakah beberapa titik pembangunan pemantauan debit air dan pembangunan talut ujung utara tersebut benar benar belum tergarap pada tahun 2010? kami ingin tahu bestek dan RABnya pada proyek itu” kata H. Karman yang akan berupaya mengirimkan surat kepada Instansi terkait dan melaporkan hal tersebut kepada BPK untuk di lakukan audit.