Tegal, (srtegal.com) – Sepakbola dalam perkembangannya hingga akhir ini, sudah bukan saja merupakan jenis olahraga terpopuler di jagad raya ini, sehingga penggemarnya begitu banyak di seluruh dunia, akan tetapi sekarang ini sepakbola sudah merupakan komoditas di bidang industry ( olahraga ). Karuan, karenanya tidak sedikit kalangan beduit banyak yang berani menanamkan investasinya di bidang industry olahraga ini.
Hal ini dikatakan salah seorang mantan pemain Persegal ( Persatuan Sepakbola Tegal ) pada jamannya, yakni sekitar tahun 1975 – 1980, Sugiyanto, yang juga menyebutkan bahwa belakangan ini tidak sedikit masyarakat Tegal sekitarnya yang merindukan kejayaan Persegal seperti masa lampau, dimana tak jarang menggelar turnamen dengan mengundang club- club besar tarnama nasional, diantaranya seperti Persipura ( Jayapura ), Persija ( Jakarta ), Persib ( Bandung ) PSIS ( Semarang ) dan PSMS ( Medan ) serta lainnya.
“ Dimana dahulu stadion Yos Soedarso yang dulu bernama stadion Slerok, Tegal sering terlihat sangat meriah, banyak di pingiran lapangan berkibar beraneka bendera club sepakbola peserta turnamen. Dan penontonnyapun sangat berjubel, hampir setiap sore banyak berjubel orang dari orang tua, dewasa sampai anak- anak saling berdesak untuk bisa mendapatkan tiket masuk, mereka datang dari mana- mana. Sungguh indah rasanya kalau hal ini bisa terulang kembali “, ungkap Sugiyanto.
“ Saya beberapa hari lampau sempat membaca di koran sekilas, bahwa walikota Tegal H. Ikmal Jaya, SE, Ak ketika memberikan sambutan dalam pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) cabang kota Tegal, kalau enggak salah menyebutkan, bahwa pada era sekarang ini olahraga bisa dijadikan sebuah komoditas atau industry, terutama jenis olahraga sepakbola yang begitu banyak penggemarnya. Mendengarnya, saya sebagai warga Tegal merasa lega dan bahagia dengan pernyataan walikota itu, yang artinya tidak menutup kemungkinan Persegal akan dihidupkan kembali dan lebih bertenaga. Ini mudah-mudahan bukan bahasa klise walikota saja, tapi akan diperjuangkan benar-benar agar bisa direalisasi “, katanya sembari sangat berharap.
Kata dia pula, kenapa kalau Batang bisa mencuat dengan Persibat nya, Rembang dengan PSIR nya, Kudus dengan Persiku nya dan terakhir ini Pekalongan tampak sudah mulai muncul kepermukaan, Bagaimana dengan kota Tegal ? Jangan sampai Persegal hanya menjadi kenangan, sebab keberadaan dan prestasinya sangat dirindukan oleh masyarakat.
Menurut penuturannya lebih lanjut, jangan kira dahulu di Tegal banyak club- club tangguh, antara lain seperti Texin Tegal, GOA, PSAD, POP, SUPM, IP ( Indonesia Putra ) dan IM ( Indonesia Muda ) dan sederet nama lainnya.tio/sh/r.