![]() |
Kartubi, (56th) Pakde Korban salah sasaran tembak |
Hal tersebut disampaikan Pak de Guntur korban, Kartubi ( 56 th) yang sedang mengunggu di ruang inap korban.
“ Kami sekeluarga tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, keponakan saya kelas 2 SMK Peristek, pada hari Minggu ( 28/10) kemarin tepatnya pukul 05.00 WIB kami menemukan Guntur sudah tergeletak didepan rumah dengan darah yang tercecer, kira- kira satu meter dari pintu rumah, saat dia mau keluar rumah. Akibat itu dia dibawa ke Rumah Sakit dr. Soeselo Slawi, kemudian dilarikan ke RSI Harapan Anda Tegal, kami hanya tahu seperti itu, keluarganya masih di rumah, kayanya masih kebingungan dan sangat cemas”, ungkapnya kepada sejumlah wartawan.
Tambahnya, sampai sekarang peluru yang bersarang di pelipis korban belum di ambil karena keadaanya masih koma.
Kaitan peristiwa itu sejumlah wartawan mencoba untuk mengambil gambar akan tetapi terhalang karena tidak di ijinkan oleh penjaga yang ditugaskan, dimana sebelumnya juga sempat terjadi pengusiran oleh Satpam RSI, Aji K, kepada wartawan.
“ Kami belum mendapatkan ijin dari Reskrim untuk mengijinkan wartawan meliput, silahkan minta ijin dulu dengan Reskrim atau ke resepsionis Rumah sakit dulu”, tandas Satpam itu.
Tanpa mengulur waktu, sejumlah wartawan juga mengejar salah satu dokter yang menangani korban itu, dr. Sudarmono Spd.
“ Saya tidak punya kewenangan untuk menyampaikan ini, silahkan ke Humas Rumah Sakit saja “, perintahnya kepada sejumlah wartawan.
Humas Rumah Sakit Harapan Anda Tegal, Said Bassalamah, kepada sejumlah wartawan menyampaikan, bahwa indikasi korban atau pasien yang sedang dirawat di ruang Dahlia 5 RSI Harapan Anda ini adalah saudara Guntur siswa kelas II SMK Peristek, masuk pada Minggu pagi pukul 08.00 Wib, masuk rumah sakit ini sudah dalam keadaan pelipis kiri terluka, hasil pemeriksaan dari rogjent di rumah sakit dr. Soeselo Slawi,dan setelah di scant disini ternyata ada Corpus Alientum ( benda asing) di pipi bagian dalam. Karena letak peluru menancap, maka harus ditangani oleh dokter specialis bedah kepala dan leher, maka harus di refal di Rumah Sakit Semarang.
“ Kami mendapatkan pasien tersebut rujukan dari rumah sakit dr. Soeselo Slawi dan sudah dalam keadaan pelipis kiri terluka”, ujar Ka Humas RSI Harapan Anda itu kepada sejumlah wartawan ( Senin, 29/10).dn/r