Home » » Mendekati Pencoblosan Cabup/ Cawabup, Kab Brebes Geger “ Hujan Duit Dan Beras “

Mendekati Pencoblosan Cabup/ Cawabup, Kab Brebes Geger “ Hujan Duit Dan Beras “

Written By suararakyat on Wednesday, October 3, 2012 | 7:58 PM

Brebes, (srtegal.com) – Untuk memilih pimpinan sebaiknya dengan “ mata hati “ bukan dengan menggunakan “ mata uang “, ternyata imbauan itu bagai angin lewat saja. Buktinya praktek politik uang pada Pemilukada Kabupaten Brebes terus mencuat kepermukaan dan dikabarkan semakin menyebar ke semua wilayah. Disana belakangan ini konon terjadi “ hujan duit “ dan “ hujan beras “ yang dibagikan kepada para calon pemilih.

Sinyalemen terjadinya praktek politik uang itu diketahui setelah Tim pemenangan pasangan calon Bupati/ Waki Bupati Brebes, H Agung Widyantoro SH MSi - Athoillah (Taat), menemukan sebanyak 250 amplop berisi uang dan gambar calon Bupati pesaing yang bakal bertarung saling berebut suara terbanyak dalam pemilukada yang digelar pada 7 Oktober 2012 mendatang. Selain ditemukan 250 amplop berisi uang, ditemukan pula 350 kantong beras yang dibagikan kepada warga guna mendulang suara saat pemilihan nanti.
Amplop- amplop berisi uang dan gambar calon itu diantaranya ditemukan di Kecamatan Salem. Di balik gambar calon juga tertera nama warga penerima dan alamatnya. Sedangkan 350 kantong beras ditemukan di Desa Limbangan, Kecamatan Kersana, dimana untuk satu kantong berisi 2 kg yang diberikan kepada setiap KK ( Kepala Keluarga ).

 “ Pelanggaran- pelanggaran yang banyak kami temukan dari tim nomor urut dua ( pasangan Hj Idza Priyanti SE dan Narjo-red ). Secara terorganisasi dan masif telah melakukan dugaan politik uang. Hampir seluruh wilayah kecamatan ditemukan pelanggaran ini ”, kata Ketua Tim Pemenangan Taat, drh H Agus Sutrisno, saat jumpa pers di Kantor DPD Golkar, Selasa (2/10) yang baru lalu.

Selain di Kersana dan Salem, tambah dia, timnya juga menemukan dugaan politik uang di sejumlah wilayah. Di antaranya,  di desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, dengan barang bukti 5 amplop. Desa Tegalglagah barang bukti 3 ampol, Desa Petunjungan (Kecamatan Wanasari), Desa Pakijangan (Kecamatan Bulakamba dan Desa Batusari (Kecamatan Sirampong).

“ Kami telah melaporkannya ke Panwas, namun belum ada tindaklanjut “, ungkapnya.
Menurut Agus, kinierja Panwas Kabupaten Brebes dinilai lemah. Keberadaan Panwas juga antara ada dan tidak ada. Itu karena banyak laporan masuk, tetapi tidak ditindaklanjuti. Mestinya, kasus seperti itu langsung ditindaklanjuti. Apalagi, barang bukti, saksi dan penerima amplop sudah ada. 

Sedang di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan juga ditemukan sebanyak 1,3 ton beras dari calon Bupati Idza yang dibagikan ke warga di delapan RT. Beras itu diantarkan ke rumah koordinator tim sukses dengan sepeda motor roda tiga, dan baru dibagikan ke warga, yang dibagi pada Senin malam ( 1/10 ). 

Kepada sejumlah wartawan,  Ketua Tim Kampanye Pasangan Calon Hj Idza Priyanti SE - Narjo (Ijo), H Illia Amin, di tempat terpisah menjelaskan, pelanggaran pilkada itu ranah Panwas. Artinya, Panwas nanti yang menindaklanjuti. Jika tidak sesuai aturan, pasti Panwas akan memanggil timnya.

Sementara itu Ketua Panwas Kabupaten Brebes, Taufiqqurohman kepada wartawan mengatakan, pihaknya selalu menindaklanjuti semua laporan pelanggaran yang masuk, yang dikerjakan secara prosedur dan aturan yang ada.tim/r.
Share this article :