Tegal, (srtegal.com) – Program pemerintah menyangkut sekolah gratis terdengar bak nyanyian sendu yang mendayu- dayu, namun pada kenyataannya yang terjadi sebaliknya. Jangankan gratis, belum membayar SPP saja sampai September 2012 siswa dipersulit untuk mengikuti Ujian Tengah Semester ( UTS ), karena kartu UTS miliknya yang asli ditahan/ tidak diberikan. Dan kartu diberikan setelah Wakil Walikota H. Habib Ali, SE mendengar informasi itu dari wartawan, sembari terlihat marah- marah dan menjanjikan akan menegurnya.
Salah seorang siswi kelas XI – 4 ( IPS ) yang minta dirahasiakan namanya mengngkapkan, sejak pembagian kartu UTS asli pada Sabtu ( 6/10 ), wali kelas tidak memberikan kartu UTS asli kepadanya, dengan alasan belum bayar SPP hingga September 2012. Namun akhirnya ia diperbolehkan ikut UTS menggunakan kartu UTS sementara yang dibagikan setelah siswa lain masuk dan telah mengerjakan soal. Itupun harus mengantri di halaman sekolah bersama puluhan siswa lainnya setiap pagi. Hal itu membuat dirinya down karena malu dengan siswa lainnya dan takut ketingglan jam pelajaran.
“ Sebelum masuk kelas saya harus antri kartu UTS sementara di halaman sekolah setiap pagi, sementara siswa yang lain sudah masuk dan sudah mengerjakan soal, padahal saya sudah bicara kepada wali kelas bahwa urusan SPP adalah urusan orang tua, mengapa siswa yang korbankan ? ”, keluhnya sembari menyesalkannya.
Sejumlah siswa lain yang nasibnya sama berharap, kedepan tidak ada lagi diskriminasi antara orang mampu dan kurang mampu di SMA Negeri 2 Tegal ini jika terkait administrasi, sebab itu urusan orang tua dengan sekolah, jangan siswa yang menjadi korban.
Wali kelas XI-4 (IPS), Nurohman ketika dikonfirmasi wartawan, mengatakan dirinya tidak bisa memberikan kartu UTS asli kepada siswa, karena siswa belum membayar SPP sampai bulan September dan itu sudah menjadi peraturan sekolah. Bahkan ia mempersilahkan siswa menangis sekuat-kuatnya, namun dirinya tetap tidak bisa memberikan kartu UTS asli.
“Kepada siswa kami mengatakan, bagi yang belum bayar SPP sampai bulan September, tidak bisa mendapat kartu UTS asli, kalau mau menangis silahkan,” kata Nurohman kepada Media Sekolah, Sabtu (06/10).
Kepala Sekolah SMA 2 Tegal, Dra Rosa Herawati ketika dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya kurang berkenan, bahkan ia tergesa-gesa meninggalkan wartawan.
Sementara menurut wakil kepala sekolah, bagian Humas, Hj Toningsih menjelaskan, memang kartu UTS asli tidak bisa diberikan jika siswa belum bayar SPP sampai bulan September. Siswa bisa mengikuti UTS namun menggunakan kartu sementara. Tujuannya, agar siswa disiplin.
Wakil walikota Tegal, H. Habib Ali, SE ketika dimintai konfirmasi srtegal.com, dengan nada marah menyayangkan pihak SMA Negeri 2, yang telah mempersulit siswa ikuti UTS. Karena, menurutnya urusan SPP adalah urusan orang tua, bukan urusan siswa.
“ Jangan sekali-kali sekolah mepersulit siswa dalam belajar, karena urusan SPP adalah urusan orang tua, jangankan kartu UTS, Raport pun tidak boleh ditahan karena itu hak siswa”, tegas Habib Ali.
Jika masih ada sekolah yang mempersulit siswa belajar, lanjut Habib, maka akan dikenai sanksi. Pasalnya semua kebutuhan sekolah sudah ditanggung oleh pemerintah, bahkan pemerintah telah menganggarkan dana untuk membantu siswa yang tidak mampu.
Setelah dilaporkan ke Habib Ali, akhirnya SMA 2 membagikan kartu UTS asli kepada siswa, siang harinya, Rabu ( 10/10 ).
“ Itu namanya enggak takut rakyat, takut dengan pejabat “, ujar salah seorang orang tua murid kepada srtegal.com, kemarin.dn/r .
Home »
Berita Utama
,
Pendidikan
» Terjadi Di SMA Negeri 2 Tegal, Siswa Belum Bayar SPP Tak Diberi Kartu Ujian