SLAWI - Gubernur Jateng H Bibit Waluyo mengatakan, terkait dengan alih fungsi lahan sebelumnya sudah disampaikan ke bupati dan walikota se-Jateng supaya berhati-hati dalam menggunakan lahan dan harus sesuai dengan keperuntukannya. "Misal untuk keperluan industri di situlah kawasan industri, diperuntukan perumahan harus di kawasan perumahan, dan diperuntukan pertanian juga harus di kawasan pertanian," ujarnya, kemarin.
Ia menambahkan, jika sampai terjadi tumpang tindih lahan yang seharusnya untuk pertanian namun digunakan untuk perindustrian maka dapat mengancam dan mengganggu bagi ketahanan pangan, baik yang ada di Jateng, maupun ketahanan pangan secara Nasional. Hal tersebut masyarakat diminta ikut andil untuk ikut bersama-sama mengawasi tentang pengalihan fungsi itu, dan jangan sampai terjadi pelanggaran tata ruang. "Ada sanksi UU Tata Ruang, dan bagi yang melanggar dihukum 5 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar," ujarnya.
Namun hingga kini UU Tata Ruang tersebut belum ditegakkan betul oleh pemerintah. Bibit meminta dan berencana di tahun 2013 ini, ia akan mengajukan ke pemerintah pusat supaya bersama-sama menegakkan UU Tata Ruang tersebut. Karena menurutnya, jika dibiarkan dapat mengancam ketahanan pangan baik di daerah maupun secara nasional, dan hal itu sangat berbahaya bagi kehidupan perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Bibit menjelaskan, perekonomi di Jateng sekarang sudah semakin membaik terbukti sekarang menjadi 6,5 persen di tahun 2012 kemarin, dan 2013 ini merupakan start yang baik untuk kedepannya bagi ketahanan pangan khusunya di Jateng, karena didukung dengan pondasi perekonomian yang kuat. "Infrastruktur sudah dan sedang berjalan seperti, jalan tol, double track, pelabuhan, bandara, dan itu semua tinggal menunggu selesai, ada yang selesai di tahun 2013 dan ada juga yang selesai 2014," ujarnya. "Dan Jika semuanya selesai saya yakin perekonomian Jateng tambah baik dan maju, karena ditopang dengan pondasi ekonomi yang kuat," ujarnya.
Ia menambahkan, jika infrastruktur kuat, energi kuat, maka tinggal modernisasi di sektor pertanian dan jika di sektor pertanian tersebut juga kuat maka Jateng bisa dijadikan percontohan badi daerah lain, karena bisa dikatakan daerah yang kuat dalam bidang perekonomian dan ketahanan pangannya juga makmur. "Seperti Usaha Kecil Mikro (UKM) Rp 12,5 Triliun di tahun 2012, dan rencana 2013 akan ditambahkan. Namun itu semua harus didampingi dengan modal, ilmu, dicarikan pasar, dipelihara kualitas kuantitas, dan kontinyuitas produk," ujarnya.
Gubernur meminta ke bupati yang baru saja dilantik, supaya di Desa Talang Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, yang merupakan daerah yang memiliki sumber UKM yang hebat, untuk didampingi dalam hal Kualitas Kuantitas dan Kontinyuitas produk dipelihara. Karena di wilayah talang tersebut sangat berkompeten dalam produksi kerajinan tangannya, hal tersebut dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Kabupaten pada khususnya dan Propvinsi Jateng pada umumnya. "2013 Jateng sudah pada track atau jalan dan tinggal dikawal supaya menuju kesuksesan dan kesempurnaan, di bidang perekonomian dan ketahan pangannya," tegasnya.tio(r).
Home »
Pembangunan
» H. Bibit Waluyo: Infrasutruktur Kuat, Energi Kuat