Brebes, (srtegal.com) - Dalam musibah bencana alam yang
terjadi beberapa waktu lalu di Aceh telah mengundang simpatik para pemuda dan
pemudi di wilayah Brebes. Mereka merasa
tersentuh hatinya untuk membantu para korban. Di mana mereka telah membentuk
tim donator sumbangan yang di lakukan oleh beberapa pemuda yang masih berstatus
pelajar SMA, mahasiswa dan masyarakat umum yang mau bergabung, anggotanya yang
mencapai 20-30 orang. Seperti halnya, Rudi
anggota yang mau berpanas-panasan di tengah teriknya matahari.
Kordinator
lapangan Forum Komunikasi Pecinta Alam Kabupaten Brebes (FKPAKB), Guntur
Pamungkas mengatakan, forum tersebut di ketuai Muhamad Ladzuardi. Sedang
kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan kegiatan sosial, dengan cara
membentuk tim donator untuk, mencari sumbangan terhadap para pengendara yang
melintasi sepanjang Jalan Sudirman Kota Brebes dan sekitarnya guna membantu
korban bencana yang ada di Aceh. “Kegiatan tersebut, sudah mendapat izin dari
pihak Polres Brebes, guna melakukan penarikan dana sumbangan terhadap
masyarakat,” ujar Guntur, beberapa waktu lalu kepada www.srtegal.com.
Kegiatan ini,
menurut dia, dilakukan atas dasar kemauan sendiri dan tulus tanpa adanya tunggangan
politik atau dorongan dari pihak lain. faktor lain yang mendasari para pemuda adalah introspeksi diri manakala
kejadian tersebut terjadi pada daerah Brebes tersebut. Mengingat letak geografisnya rawan dengan bencana,
khususnya daerah atas, seperti Bumiayu, Salem, Bantarkawung, Tonjong dan
lainnya. “Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama 5 hari dengan target
mendapatkan Rp 5 juta. Dengan kerjakeras tim donator, Alhamdulillah dalam kurun
waktu baru 3 hari, kami sudah bisa mendapatkan Rp 3,6 juta,” ujarnya.
Selain itu,
lebih jauh dia menyampaikan, kegiatan lain yang dilakukan FKPAKB adalah
melakukan aksi pencabutan paku yang menancap di beberapa pohon di sepanjang
jalan Jatibarang sampai Brebes kota. Aksi itu sendiri tim telah berhasil mengumpulkan
sekitar 26 kilogram paku yang menancap di pohon.
Dia mengimbau,
supaya pemangku jabatan yang mempunyai kepentingan dalam politik untuk tidak
memasangkan gambarnya dengan cara menancap paku pada pohon. Selain itu juga
telah melakukan pembersihan sampah dan
menanam pohon di pinggiran pantai. “Di sini kami mengajak siapapun yang tinggal
di wilayah Brebes dan sekitarnya supaya terketuk hatinya untuk lebih peduli
terhadap lingkungannya,” cetusnya.
Di sisi lain,
FKPAKB juga ingin mengajak pihak dari luar untuk peduli terhadap sungai Kali
Pemali Brebes yang tak kunjung selesai pengerjaannya. Dengan cara yang sama, yaitu melakukan penarikan dana
sumbangan di piggir jalan dan dikumpulkan sebanyak mungkin. Tujuan tersebut
selain untuk mempercepat pengerjaan Kali Pemali juga untuk menggugah Pemkab
Brebes untuk lebih peduli terhadap pembangunan yang ada di daerahnya. Hal itu,
apalagi letak sungai Kali Pemali sendiri merupakan jalan utama (pantura) penghubung
antar provinsi. “Forum ini menilai kalau citra daerah terlihat dari
pembangunannya yang maju, maka dengan pembangunan yang maju brati kita sudah
memperbaiki citra buruk yang berada di Pemkab Brebes sendiri,” pungkasnya. tio ®