Slawi, (srtegal.com) – Metode antisipasi mengurai
kemacetan arus mudik dan balik lebaran tengah dirancang sejak dini oleh jajaran
Polres Tegal. Satu sektor yang turut ambil bagian dalam menciptakan kemacetan
di sepanjang jalur mudik adalah keberadaan pasar tumpah.
Kapolres
Tegal AKBP Tommy Wibisono SIK melalui Kasat Lantas AKP Padli SH SIK menyatakan,
ada empat titik lokasi pasar tumpah yang perlu mendapat perhatian selama arus
mudik dan balik lebaran berlangsung.
“Keempat
titik pasar tumpah yang menjadi perhatian kami adalah Pasar Pagongan Dukuhturi,
Pasar Bawang Adiwerna, Pasar Banjaran Adiwerna, dan Ruko Slawi yang terdapat di
Jl Letjen Soeprapto,” terangnya, kepada srtegal.com, belum lama ini.
Dia
mengakui, dari hasil pantauan di lapangan kemacetan, seperti di Pasar Pagongan
disebabkan banyaknya becak dan dokar yang mangkal di sekitar badan jalan,
sehingga mengganggu arus lalu lintas setempat. Hal yang sama juga terjadi di
Pasar Bawang dengan banyaknya pedagang yang berjualan di sekitar rel KA, dan
mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas. Sedang gangguan kelancaran arus lalu
lintas di Pasar Banjaran masih banyak disebabkan pengguna jalan raya yang
memarkir kendaraannya di sepanjang jalan dan memakan badan jalan. Sementara,
kondisi kemacetan di Ruko Slawi banyak disebabkan kondisi jalan yang sempit dan
banyak kendaraan serta becak yang parkir di pinggir jalan.
“Untuk
memecahkan kemacetan di sana kita akan melakukan koordinasi dengan instansi
terkait agar ada upaya penertiban selama arus mudik dan balik berlangsung,
sehingga tidak mengganggu kelancaran pemudik dalam beralu lintas,” cetusnya.
Langkah riil
di lapangan yang akan ditempuh Polres adalah dengan mendirikan Pos Pengamanan
(Pos Pam) di areal tersebut menginduk Pos Pam inti yang ada. Di mana untuk
menetralisir kemacetan di Pasar Pagongan akan didirikan Pos Pantau yang
menginduk di Pos Pam inti Banjaran Permai (BP) Adiwerna. Sementara untuk
melakukan pengaturan arus dan pantauan di titik macet Ruko Slawi di sana juga
akan didirikan Pos Pantau yang menginduk pada Pos Pam inti Terminal Bus Slawi.
Untuk
pantauan dua titik pasar tumpah yang ada di areal Adiwerna juga akan
dioptimalkan lewat pendirian sub pos pam Kawedanan.
“Khusus pendirian Pos Pengamanan di Pasar
Suradadi kita dasari dari peta dinamika yang ada di sana. Di mana dari bidang
kerawanan lantas di sana berpotensi terjadinya laka lantas, macet, hingga
pelanggaran lalu lintas dan kesemrawutan. Pendirian Pos Pam di sana diharapkan
bisa dimaksimalkan untuk pengaturan, patrol, penjagaan dan pengawalan disaat
mudik dan balik berlangsung,” pungkasnya. hdb®