Tegal, (srtegal.com) - Sedikitnya 35 anggota Bintara remaja Brigadir
Polri baik Polwan dan Polki jajaran Polres Tegal Kota, Jumat (8/5)
malam hingga Sabtu (9/5) pagi menjalani pembinaan tradisi pembaretan
dimana seluruh peserta dilepas dari Mako Polres yang selanjutnya
melakukan long march menuju beberapa Pos yang telah ditentukan
sepanjang jalan sekitar 25 kilometer.
Satu persatu peserta berjalan berbaris beriringan yang sebelumnya
dilepas Wakapolres Tegal Kota, Kompol Robert Sihombing SH MH dari
Mapolres menyusuri rute untuk melaksanakan serangkaian kegiatan baik
pembinaan fisik dan mental serta materi tupoksi, seperti keterampilan
beladiri Polri dari instruktur yang wajib diikuti oleh peserta
sebanyak tujuh Pos yang dilalui.
Beberapa Pos berikut materi yang wajib dilaksanakan peserta yakni, Pos
I yang berada di Jembatan Jalingkut, peserta diuji keterampilan
Refling. Dalam kondisi nyata, keterampilan ini juga diperlukan dan
menjadi kebutuhan penting setiap anggota Polri pada saat proses
evakuasi korban pada kondisi bencana, sehingga sikap berani bertindak
yang dibarengi dengan sikap tenang adalah kunci pokok pada kondisi
yang tepat nantinya.
Peserta kemudian menuju Mapolsek Tegal Barat yang merupakan Pos II
menyelesaian materi Doktrin Polri. Pos II di lapangan Sumurpanggang,
Kecamatan Margadana diisi materi keterampilan Turjawali. Kemudian
lanjut ke Mapolsek Tegal Selatan yang merupakan Pos III diuji
kecakapan dan pengetahuan penanganan TPTKP serta KUHP termasuk
menyusuri sungai yang berada di depan Mapolsek tersebut.
Selain itu peserta diuji keterampilan beladiri Polri di GOR Wisanggeni
yang merupakan Pos berikutnya, termasuk mengikuti renungan malam dan
penghayatan Jatidiri Anggota Polri termasuk wajib mencari dan
menemukan baret masing-masing peserta yang secara simbolis dan resmi
disematkan oleh Kapolres Tegal Kota diakhir kegiatan upacara
Pembaretan di Pantai Alam Indah (PAI) Tegal.
Kapolres Tegal Kota AKBP Bharata Indrayana SIK mengatakan, pembaretan
Bintara Remaja merupakan salah satu proses pemantapan fisik dan mental
setelah menjalani masa orientasi setelah lulus yang selanjutnya
diharapkan dapat menjadi sosok anggota Polri yang profesional dan
bermoral.
Selain itu menurutnya, termasuk mampu menjadi motor penggerak
perubahan bagi organisasi polri agar dapat memberikan konstribusi
positif bagi organisasi dan masyarakat .
“Tunjukkan kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat,” tegasnya.
Bharata berharap, kegiatan ini bisa mempererat tali silaturahmi antar
anggota senior dan yunior, sehingga terjalin hubungan baik dengan
mitra kerja dan kawan-kawan sesama anggota polisi yang baik dalam
menjalankan tugas.
Adapun rangkaian kegiatan pembinaan tradisi pembaretan diakhiri dengan
menyematkan baret secara simbolis oleh Kapolres kepada peserta
Brigadir Remaja. Hal tersebut untuk memberikan kebanggaan dan
kekompakan (Espirite de Corps) sebagai anggota polri dalam menjalankan
tugas umum kepolisian yang siap ditugaskan di jajaran Polres Tegal
Kota.hdb(r).