Home » » Bantarkawung Banyak Sekolah Mengalami Kekurangan Murid

Bantarkawung Banyak Sekolah Mengalami Kekurangan Murid

Written By suararakyat on Friday, June 26, 2015 | 2:16 AM

Bantarkawung, (srtegal.com) – Diwilayah Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes beberapa sekolah  dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dalam pelaksanaan Pendaftraran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2015 ini mengalami kekurangan siswa sehingga banyak ruang kelas yang bakal kosong tidak digunakan sebagai tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), padahal Pemda Brebes telah memprogramkan dan mencanangkan WAJAR 12 tahun  dan Kartu Brebes Cerdas untuk membantu masyarakat  menyekolahkan anaknya tanpa dibebani biaya  alias tanpa ada pungutan/sumbangan yang memberatkan siswa, dengan tujuan 5 tahun kedepan diharapkan Brebes tidak lagi memiliki predikat IPM terendah se Jawa Tengah.
Kepala SMPN 01 Bantarkawung, Sutarjo Spd mengatakan disekolahnya tahun ini  target PPDB tidak tercapai, karena kemarin murid yang tamat belajar  berjumlah 292 dalam pelaksanaan PPDB tahun ini  yang resmi diterima hanya 246 anak, sehingga akan ada ruang kelas yang tidak terpakai, katanya saat ditemui diruang kerjanya kemarin.
‘Terjadinya kekurangan murid dikarenakan diantaranya  faktor keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Bantarkawung”  jelasnya
Hal yang sama dikatakan Heri Bertus Edi Spd selaku Kepala SMPN 02 Bantarkawung, sekolah yang berada dipelosok desa, tahun ini dalam penerimaan murid baru jumlahnya masih stabil berjumlah 72 anak, menurutnya kekurangan murid penyebabnya selain keberhasilan faktor KB juga dikarenakan banyakmya bermunculan sekolah-sekolah baru milik swasta yang lokasinya berdekatan dengan tempat tinggal mereka.
“Masyarakat sekarang cenderung menyekolahkan anaknya dengan jarak tempuh yang terjangkau apalagi sekolah negeri maupun swasta  sistim pendidikannya sama dan sama-sama dapat bantuan BOS sehingga tidak mengeluarkan biaya lagi”. katanya 
Sementara Kepala SMK Al Maarif 02 Bantarkaung, Triyono Spd, menjelaskan sekolah yang mengalami kekurangan murid disebabkan juga faktor kemungkinan sekolah itu tidak memiliki peningkatan prestasi sekolah maupun program nyata yang dipublikasikan kemasyarakat, agar sekolah bisa diminati banyak masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sementara yang ada secara obyektif masing-masing gurunya hanya sibuk masing-masing upaya mengejar  sertifikasi saja untuk kepentingan kesejahteraannya tanpa memikirkan akan prestasi sekolah, jelasnya. Imam (R) 

Share this article :