Brebes, (suararakyattegal.com) - Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE menjenguk tenaga kerja Wanita (TKW) asal Brebes yang dianiaya di Oman. TKW yang diketahui bernama Nok Ayu Siti Amelia menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, sejak Rabu 24 Juni 2015.
Kepada korban, Idza menanyakan perihal penganiayaan yang dialaminya hingga dipulangkan ke Indonesia. Namun karena yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa, maka jawaban yang dilontarkanyapun meloncat-loncat tidak ada kejelasannya. Idza juga menyatakan menjamin korban tidak dikenai biaya sepeserpun.
“Saya jamin RSUD Brebes akan membebaskan pembiayaan bagi korban,” ucap Bupati. (27/6) kemarin
Bupati juga memerintahkan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) perempuan dan anak Kabupaten Brebes untuk mengadvokasi korban lebih lanjut. Dan juga menggandeng PPT provinsi dan pusat sampai urusan hak-hak bisa terpenuhi semua.
Bupati juga meminta kepolisian mengusut kasus penganiayaan ini. Sebab korban dianiaya majikannya hingga korban depresi dan tubuh penuh luka lebam. “Supaya jangan terjadi lagi warga kita yang bekerja di sana,” ujarnya.
Nok Ayu Siti Amelia, 33, TKW asal Desa Sarireja, Kecamatan Tanjung Brebes pulang dari Oman dalam kondisi depresi berat. Dia langsung ditangani dokter jiwa selama perawatan di RSUD Brebes. Hingga kini, Ayu dirawat di ruang Dahlia RSUD Brebes didampingi suaminya Taswad (33). Meskipun kondisi sudah membaik, namun kaki dan tangan ayu masih di ikat dengan tali yang terhubung ranjang tempat tidurnya (dipasung).
Taswad, mengatakan bahwa istrinya pulang diantar oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya. Dia diantar di Terminal II Bandara Sukarno Hatta dan dijemput oleh sponsor atau orang yang membiayai keberangkatannya.
Tambah Taswad, sebelum kepulangan ke tanah air Nok Ayu sering menghubunginya dan mengaku sudah tidak kuat bekerja di oman karena majikannya kerap menganiaya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Brebes Dr Khaerudin mengatakan selama perawatan Ayu mengalami perkembangan yang sangat baik. Saat ini, korban sudah bisa berkomunikasi dengan siapa pun.
“Walaupun kadang ngelantur, tapi tadi diajak ngobrol Bupati lebih banyak nyambungnya. Dia sudah tahu nama lengkap, nama keluarga, dan sedikit bercerita tentang apa yang terjadi dengannya di sana,” kata Khaerudin.
Ayu berangkat ke Oman setelah lebaran tahun lalu melalui PJTKI Lintas Buana Karya, Jakarta. Setahun kemudian Ayu dipulangkan majikannya dalam kondisi mengenaskan. Badannya penuh luka dan jiwanya terguncang.
“Kala pertama masuk masih sering mengamuk dan meludahi orang, namun sekarang progresnya sangat bagus. Sudah jarang mengamuk dan tidak pernah meludahi lagi,” ujar Khaerudin. Tio (R)