Brebes, (suararakyattegal.com) - Kecelakaan yang terjadi di ruas Jalan Marga Ayu – Songgom yang memakan korban tiga orang meninggal dunia dan satu orang luka mendapat perhatian serius dari Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE. Kecelakaan yang melibatkan kendaraan dinas G-111-G milik Pemerintah Kabupaten Brebes tersebut langsung direspon oleh Bupati idza dengan menyambangi keluarga korban.
Beserta sejumlah SKPD, Bupati menyambangi satu persatu rumah duka di Prupuk Utara dan Prupuk Selatan Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal, Jumat (3/7). Ketiga korban meninggal tersebut adalah Luruh (56), dan Kris Sujanan (35) warga Desa Prupuk Utara, serta Tasripin (46) warga Desa Prupuk Selatan.
Dihadapan keluarga korban dan warga sekitar, Bupati Idza atas nama Pemkab Brebes memohon maaf dan keikhlasannya atas peristiwa kecelakaan yang terjadi kemarin. Ini adalah murni kecelakaan yang siapapun tidak bisa menginginkannya terjadi.
Untuk meringankan beban, Bupati memberikan santunan secara pribadi kepada para keluarga korban meninggal. Sementara itu, bantuan secara resmi dari Pemkab Brebes akan segera diproses oleh dinas terakit dan segera disalurkan. Dalam kesempatan itu, Bupati Idza memimpin langsung doa untuk almarhum dan almarhumah di masing-masing rumah duka.
“Pemkab Brebes bertanggungjawab penuh atas biaya perawatan bagi korban yang luka maupun korban yang meninggal dunia,” kata Bupati.
Menurut Bupati, kecelakaan yang melibatkan mobil dinas tersebut merupakan kecelakaan kerja. Mobil Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Brebes ini membawa rombongan dari beberapa perwakilan SKPD melakukan pendataan perijinan usaha di Bumiayu dan menuju Brebes.
Selain mengutamakan hak korban, Pemkab juga akan melakukan pendampingan hukum bagi PNS yang terlibat dalam kecelakaan tersebut karena masih dalam waktu kedinasan.
Keempat korban tersebut adalah pedagang asongan yang berjualan di sepanjang jalan yang menghubungkan antara Margasari Kabupaten Tegal dengan Songgom Kabupaten Brebes yang sedang dalam peningkatan jalan dengan pengecoran. Para pedagang asongan memanfaatkan banyaknya kendaraan yang bertumpuk yang menggunakan system buka tutup karena jalan yang dipakai hanya satu lajur. Tio(R)