Latest Post

Jelang HUT TNI KODIM 0712/TEGAL Gelar Baksos

Written By suararakyat on Tuesday, September 29, 2015 | 8:38 AM

Tegal, (suararakyattegal.com) - Dalam rangka jelang Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-70, Kodim 0712/Tegal menggelar berbagai kegiatan sosial. Beberapa rangkaian kegiatan berupa pembagian sembako kepada 104 penerima serta pengobatan gratis. Tak hanya itu, kegiatan lain dengan aksi sosial berupa donor darah, penanaman  Pohon Cemara Laut, pohon bakau dan operasi katarak.
Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Hari Santoso S.Sos dalam sambutannya mengatakan, jika TNI itu lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat dan kembali untuk rakyat. Sehingga apa yang dilakukan TNI di masa damai maupun masa perang adalah untuk rakyat.
Penyerahan pembagian sembako dilakukan oleh Komandan Kodim LetkolInf Hari Santoso S.Sos didampingi Kasdim, Pabung, Pa Staf, para Danramil jajaran Kodim 0712/Tegal dan Ketua Persit Cabang XXII  Dim 0712/Tegal beserta anggota pengurus Pesrit Cabang XXII Dim 0712/Tegal bertempat di lapangan apel Makodim 0712/Tegal.
“Di masa damai saat ini, alangkah baiknya jika kami melaksanakan kegiatan sosial untuk rakyat yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh rakyat,” ujar Letkol Inf Hari Santoso S.Sos.
Sementara kegiatan lain lanjut Dandim, untuk operasi katarak diberikan kepada empat penderita katarak yang dilaksanakan di DKT Purwoketo pada Jumat (25/9) lalu. Sedang kegiatan pengobatan masal diadakan di dua tempat yaitu di Puskesmas Dukuhturi dan Puskesmas Randugunting, selanjutnya dilakukan pembagian sembako berupa beras, susu dan kebutuhan lainnya dilaksanakan Senin (28/9) kemarin, dengan menggandeng masyarakat yang ingin berpartisipasi.
“Saya harap, agar kegiatan yang dilaksanakan dapat melekat dan bermanfaat bagi masyarakat umum serta semakin menyatu dan bersatu untuk menciptakan satu kemitraan di wilayah Kodim 0712/Tegal,” pungkasnya.
Adapun kegiatan pembagian sembako di hadiri Dandim 0712/Tegal, Kasdim, Pabung, Pa Staf Kodim 0712/Tegal, Para Danramil jajaran Kodim 0712/Tegal dan Ketua Persit Cabang XXII  beserta anggota Persit Cabang XII Dim 0712/Tegal. Tio(R)

Pemkab Brebes Gelar Busana Batik 2015

Written By suararakyat on Saturday, September 26, 2015 | 3:41 PM

Bumiayu, (suararakyattegal.com) – Dalam rangka mengembangkan potensi dan kreaksi hasil produk unggulan dan melestarikan seni budaya, Pemda Brebes melalaui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) pada awal oktober  mendatang  akan menggelar Lomba Rancang Busana Batik Tahun 2015, dan atas permintaan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, kegiatan tahun ini dipusatkan di aula Pendopo II eks Kewadanan Kecamatan Bumiayu.
Drs Zaenudin MSi selaku ketua penyelenggara mengatakan, lomba rancang busana batik brebesan merupakan agenda tahunan  digelar dan didanai APBD  Pemda Brebes, bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas masyarakat di bidang seni modelling dan memasyarakatkan Batik Brebesan.
"kegiatan tersebut memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat pengrajin batik dan  para designer yang ada di Kabupaten Brebes untuk mengenalkan sekaligus mengkreasikan batik  hasil karya kebanggaan masyarakat Brebes kepada masyarakat lokal maupun luar daerah," katanya. Saat ditemui di Bumiayu. belum lama ini 
Lebih lanjut zaenudin menjelaskan Lomba dimaksudkan juga untuk meningkatkan jalinan komunikasi terbuka antara jajaran pemerintah daerah dengan masyarakat guna membangun kecintaan produk khas Kabupaten Brebes serta transparansi dalam pelaksanaan pembangunan Kabupaten Brebes yang lebih berdaya guna dan berhasil tepat guna.
Lomba ini menargetkan minimal 50 peserta untuk kategori umum dan pelajar, desaigner dan dinas/instansi dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes. Pemenang lomba kategori wanita dan kategori pria dengan Juara I, II, III dan Juara Harapan I serta II akan mendapat hadiah trophy dan sejumlah uang pembinaan. jelas Zaenudin.
Sementara pemilik usaha Mitra Batik di Desa Bentar Kecamatan Salem, Warwin Sunardi mengatakan, pihaknya  siap mendukung dan akan  mengirimkan dutanya menggunakan busana kain batik tulis salem untuk dilombakan. Ujarnya saat dihubungi melalalui pesawat handphonenya. Rabu(22/9) kemarin. supriyati (R)


Warga Keberatan Dengan Sistem Partisipasi Dana Ruwat Bumi

Photo Ilustrasi

Paguyangan,(suararakyattegal.com) – Sedekah / Ruwat bumi yang dilakukan pada setiap tahun  tepatnya dimalam syurahan, penanggalan jawa merupakan adat istiadat masyarakat sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh warga pedesaan yang berharap agar diberikan keselamatan dan keberkahan ini dilakukan dengan berbagai cara.
Masyarakat Desa Pakujati Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes tahun ini menggelar acara malam syurahan  mendatang dengan menyembelih satu ekor hewan kerbau untuk dijadikan sarat kurban dan mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan Ki dalang Nasikin dari Banyumas.
Wakhudin kepala Desa Pakujati mengatakan, didesanya sudah lama tidak menggelar acara tersebut, sehingga tahun ini dari aspirasi masyartakatnya menghendaki untuk kembali digelar dengan maksud melaksanakan spiritual adat nenek moyangnya dalam mencegah dari berbagai  mara bencana bagi penduduknya.
Lebihlanjut Wakhudin menjelaskan anggaran  dan kepanitiaan pelaksanaan diserahkan semua kepada masyarakat, dan berharap panitia tidak memberatkan beban ekonomi masyarakat, ujarnya saat ditemui diruang kerjanya. Belum lama ini
Mutaqin, salahsatu warga pakujati mengatakan keberatan karena panitia mulai membagikan kupon partisipasi ruwat bumi melalui setiap ketua RT menarik dana sebesar Rp 25.000/rumah.
“ Bagi kami tidak keberatan dipungut sebesar itu, tapi bagi warga yang kondisi ekonomi lemah, karena warga desa pakujati mayoritas berpenghasilan rendah, panitia seharusnya yang namanya partisipasi dipungut seikhlasnya sesuai kemampuan, jadi jangan ditentukan dan dipukul rata sebesar itu bagi mereka sangat memberatkan ” ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Sakyan warga rt 03/07 Dukuh Sijoho Desa Pakujati  berharap tidak semestinya acara ruwatan tersebut dengan memakan anggaran besar  dan kalau bisa jangan dipungut dengan cara dipukul rata,  sehingga tidak memberatkan kepada masyarakat, pinta Sakyan yang sebagai buruh tani  berpenghasilan rendah dan minim. Imam(R)

SMK Muhamadiyah Bumiayu Menggelar Pemotongan Hewan Qurban

Bumiayu, (suararakyattegal.com) - Hal yang wajar di negara kita sering terjadi adanya perbedaan antar golongan Nahdlatul Ulama (NU) dengan golongan Muhamdiyah, dalam menentukan hisab maupun hilal, seperti jatuhnya hari Raya Idul Adha tahun 2015 yang pelaksanaanya tidak berbarengan. Tetapi tidak perlu dipermasalahkan, golongan muhamadiyah pelaksanaan Idul Adha jatuh pada hari ini Rabu 23 september atau mendahului ketentuan  penanggalan  yang dijadwalkan oleh Pemerintah pada hari Kamis 24 september,  hal ini dikatakan Mahruf  MPd  selaku  kepala SMK Muhammadiyah Bumiayu saat ditemui diruang kerjanya. Rabu (23/9) kemarin
Mahruf mengatakan, perayaan idul adha disekolahnya pada setiap tahunnya mengadaan qurban, dengan memotong hewan qurban dan dagingnya untuk dibagikan kepada warga sekitar lokasi  dan kepada keluarga besar sekolah.
Dijelaskan dalam kepanitiaan pelaksanaan qurban semuanya diserahkan kepada murid dan jumlah hewan qurban yang berhasil terkumpul  semuanya  sebanmyak, 4 ekor hewan terdiri 2 ekor hewan sapi dan 2 ekor hewan kamping. Hewan-hewan tersebut diperoleh  dari dana swadaya iuran qurban dari murid dan dewan guru dan telah dibenjakan membeli hewan qurban mendapat 2 ekor kambing dan 1 ekor sapi, dan panitia menerima 1 ekor sapi   dari seorang  donatur untuk dipotong bersama dan dibagikan dilingkungan sekolah, jelasnya.
“Semua pelaksanaan qurban diserahkan kepada murid  dengan tujuan agar dijadikan  pembelajaran ekstra kurikulum, sehingga kelak nanti murid keluar dari sekolah dan   terjun dimasyarakat bisa menerapkan hasil pengalaman ini dengan baik”, pungkas Mahruf  yang baru  3 bulan menjabat sebagai Kepala SMK Muhammdiyah Bumiayu. Imam(R)


Pemuda Pancasila PAC Bumiayu Terdepan Kawal Pengamanan

Bumiayu, (suararakyattegal.com) - Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PP PAC) Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes, merupakan salah satu organisasi kepemudaan bersama aparat keamanan yang ada tekah berkiprah dalam pengamanan masyarakat. Dan organisasi ini selalu tampil terdepan dalam menciptakan dan mewujudkan kondufitas keamanan masyarakat
Pengamanan tersebut dilakukan manakala dibutuhkan aktivitas masyarakat dalam menggelar aksi demo maupun acara kegiatan lain yang mengundang kerawanan keamanan di masyarakat.
Yusron selaku koordinator Regu keamanan PP PAC Bumiayu, mengatakan  didalam PP  terbentuk Satgas Komando Inti (KOTI) Mahardika yang bertugas sebagai tim regu keamaman  untuk mebantu Pemerintah dibidang keamanan.
Lanjut yusron, PP PAC Bumiayu, memiliki regu KOTI berjumlah 50 anggota aktif, pihaknya selalu siap untuk diperbantukan dalam setiap pengamanan asalkan sebelumnya ada pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga pihaknya dapat mengerahkan anggotanya secara prima, ujarnya saat ditemui disela-sela pengamanan aksi demo mayarakat menuntut perbaikan pelayanan RSUD Bumiayu baru-baru ini.
Sementara Kapolsek Bumiayu, AKP Joko Witanto SH MM memeberikan apresiasi kepada anggota PP yang selalu membantu aparat dalam kiprah pengamanan situasi keamanan diwilayah hukumnya. Sehingga dengan adanya tim KOTI PP, tugas aparat bisa terbantu ujarnya saat ditemui diruang kerjanya. Jumat, 25/9 kemarin
Hal senada dikatakan Camat Bumiayu. Edi Yusup SIP mengakui keberadaan Ormas PP  selalu terdepan dibandingkan dengan ormas lain yang ada di kecamatan bumiayu dalam membantu keamanan diwilayahnya, dan tidak dipungkiri pihaknya sangat membutuhkan, karena anggota keamanan yang ada dikantor kecamatan hanya berjumlah 5 anggota Satpol PP, dan pihaknya berharap tim keamanan KOTI PP bumiayu harus bisa dipertahankan dan tetap eksis dalam kiprahnya, harapnya. Imam(R)





RSUD Bumiayu Di Geruduk Warga

Bumiayu, (suararakyattegal.com)–Akibat dampak dari para pengelola RSUD yang berseteru dan bereselisih paham, masyarakat merasa khawatir RSUD yang diidam-idamkan oleh masyarakat Brebes bagian selatan tidak bisa melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai fungsinya.
Puluhan warga yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli RSUD Bumiayu  , menggelar  aksi unjuk rasa menuntut perbaikan pelayanan dan kepemimpinan maupun pengelola di RSUD Bumiayu Kabupaten Brebes. Mereka melakukan aksi dengan mengadakan longmarch dari Pendopo II Rumah Singgah Bupati eks kawedanan  hingga halaman RSUD setempat di Jalan Ahmad Dahlan Kecamatan Bumiayu. Dalam aksinya mereka  mengusung beberapa poster bernada protes, peserta aksi juga melakukan penggalangan tanda tangan dari masyarakat pada kain putih panjang. Belum lama ini.
Sekelompok warga melakukan aksi, longmarch sepanjang 700 Meter sambil mengajak warga untuk mendukung dan membubuhi tandatangannya diatas kain putih yang disediakan
"Ayo warga yang setuju dengan kami agar dilakukan perbaikan pelayanan dan perbaikan manajemen, silahkan untuk memberikan tanda tangan," kata Hendrik salah satu orator  aksi demo tersebut.
Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh ketidakpuasan atas pelayanan RSUD Bumiayu, padahal sangat diidamkan sebagai rumah sakit rujukan dan kebanggaan warga di Brebes bagian selatan. Massa juga menuntut dilakukan perbaikan manajemen yang dianggap tidak baik. Dan kurang profesional dalam bidangnya
"Tuntutan kami pelayanan harus diperbaiki dan manajemen yang selama ini tidak baik harus diperbaiki," tegas Akomadin, salah satu orator Asal benda kecamatan sirampog.
Sementara, Kepala RSUD Bumiayu, drg Rojikin SH yang diminta untuk menemui pengunjuk rasa di halaman RS itu sedang melakukan tugas diluar kota namun pengunjuk rasa ditemui oleh Kasi Pelayanan, dr Dedi Iskandar, Komite Medis, dr Ahmad Ridlo SpOG dan Kasi Perawatan, Sumarno SKep. Ketiganya menyampaikan permohonan maaf atas kekurangannya selama ini, dan berjanji akan memperbaiki serta menyampaikan aspirasi warga pada pimpinan RSUD.
Peserta aksi tidak puas dengan jawaban ketiga pimpinan RSUD Bumiayu itu, dan mengultimatum agar secepatnya pemimpin RSUD dan unsur pimpinan lainnya yang bermasalah diganti. Camat Bumiayu, Edi Yusuf SIP yang ikut menemui pengunjuk rasa juga diminta untuk menyampaikan kepada Bupati Brebes, agar dilakukan pergantian kepemimpinan di RSUD Brebes.
"Pak Camat dalam satu minggu ini harus menyampaikan dan melaporkan  pada Bupati Brebes," tegas Akomadien.
Peserta unjuk rasa terdiri dari gabungan beberapa kelompok masyarakat di Bumiayu dan sekitarnya. Ikut serta pula menyuarakan tuntutannya, sejumlah mahasiswa dari Universitas Peradaban Bumiayu (UPB).
Beberapa poster yang diusung pengunjuk rasa di antaranya bertuliskan, "Selamatkan RSUD Bumiayu", - "Rumah Sakit Ini Bukan Warisan, Kami Butuh Layanan Bukan Lobi-Lobian", -  “Gedung RSUD yang megah dan mewah tapi tidak ada fungsinya” -   "Jangan Bodohi Kami Sinetron Mediasi, Bosan..!!!",
"Rubah Manajemen RSUD, Transparansi Pembangunan, Transparansi Pendapatan, Transparansi Pengadaan Alat, Kemana Semua Itu..? RSUD Pasien Pada Mlayu, DPR Malah Gemuyu",  "Wis Susah Tambah Susah, Gawe Repot Warga Bumiayu", dan lainnya.
Ada pula sebuah poster berukuran cukup besar yang bertuliskan "Tuntutan Masyarakat Bumiayu 1. Perubahan Total Manajerial RSUD, 2. Optimalisasi Mutu Pelayanan, 3. Audit Pendapatan RSUD, 4. Audit Pengadaan Alkes, 5. Audit Pembangunan Fisik."
Aksi unjuk rasa yang berlangsung aman dan lancar selama dua jam bersemangat dalam berorasi, situasi tetap aman dan terkendali hingga membubarkan diri setelah menyampaikan aspirasinya sekitar dua jam. bahkan mereka mendapat pengawalan ketat oleh petugas dari Polres Brebes dipimpin oleh Kapolsek Bumiayu, AKP Joko Witanto SH, dibantu personil dari Koramil Bumiayu, Satpol PP Kecamatan Bumiayu dan sejumlah anggota Pemuda Pancasila. imam(R)

KODIM 0712 / Tegal Tanam 500 Pohon Bakau dan Cemara Laut

Tegal, (suararakyattegal.com) – Acara kegiatan penanaman pohon bakau dan cemara laut yang ditanamkan disepanjang bibir pantai, yaitu di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal atau tepatnya diwilayah Koramil Tegal Timur, dipimpin langsung oleh Dandim Letkol Hari Santoso Ssos telah berjalan dengan lancar dan sesuai yang direncanakan. Kegiatan penanaman pohon bakau dan cemara laut sekitar 500 pohon, dan dimulai pukul 07.30 setelah di buka apel di lokasi. Acara tersebut juga dihadiri Dansat Lanal, Dansat Radar, Kepala KLH, Polres, Koramil, Petani bakau, dan Komunitas. Jum’at (25/9).
Dandim menyatakan, bahwa bentuk kegiatan ini dengan tujuan supaya pohon bakau dan cemara laut itu dapat menahan apabila nanti terkena abrasi, selain itu juga untuk mengenang dan menghormati jasa orang yang pernah menanam pohon yang kita nikmati ini, sekarang kita juga dituntut untuk melestarikan pepohonan hijau biar nanti keturunan kita juga dapat menikmatinya pula. Dan kalau bukan kita siapa lagi. Tegasnya.  
Dalam sambutannya Dandim menambahkan, selain bentuk peneneman pohon KODIM 0712/Tegal juga banyak kegiatan lain seperti Bhakti Sosial, Bansos dan juga mengadakan olah raga kejuaraan kemasyarakatan. Dandim dalam kesempatan ini juga mengajak seluruh peserta untuk sejenak menundukan kepala dan berdoa untuk saudara-saudara kita sebanyak 700 orang lebih yang terkena musibah saat menjalankan ibadah haji, supaya dalam meninggal yang Khusnul Khotimah, dan menjadi haji mabrur, serta yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. 
Bentuk dari kegiatan penanaman pohon bakau dan cemara laut ini yaitu, Dalam rangka Peringatan TNI Ke-70 Tahun 2015 diwilayah KODIM 0712 / Tegal.
Menurut Danramil Tegal Timur, Letnan II Inf M Abdul Rohim, yang sekaligus sebagai kordinator panitia, dalam kegiatan tersebut dirinya merasa mendapatkan suatu kehormatan, karena menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan ini. Koramil Tegal Timur telah menerjunkan 13 Anggota, diantaranya 12 TNI dan 1 PNS, disini tugasnya hanya meneruskan pelaksanaan program Kodim. Tio (R)

Pemkab Brebes Serahkan Hewan Kurban

Written By suararakyat on Thursday, September 24, 2015 | 10:16 PM

Brebes, (suararakyattegal.com) – Pemerintah Kabupaten Brebes menyerahkan hewan kurban sebanyak 22 ekor kambing, 4 ekor sapi dan 1 ekor kerbau. Penyerahan bantuan hewan kurban ini untuk masyarakat dan Pondok Pesantren di Kabupaten Brebes yang tersebar di 17 kecamatan. 
Sebanyak 4 ekor sapi diserahkan kepada Mushola Uswatun Khasanah Kemurang Kulon, Kecamatan Tanjung, Masjid Al Ikhlas Rungkang Losari, Masjid Jami Dukuhmaja Kecamatan Songgom dan Masjid Agung Brebes, sementara seekor kerbau diserahkan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Masruriyah Desa Kedungoleng Kecamatan Paguyangan.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti bersama Wakil Bupati Narjo SH, Sekda H Emastoni Ezam SH MH, Anggota DPRD Waidin, dan Ketua PC NU Brebes H Athoillah serta sejumlah SKPD Brebes mengikuti penyerahan hewan kurban di halaman Pendopo Brebes seusai sholat ied, Kamis (24/9).
Menurut Bupati Brebes, penyerahan bantuan hewan kurban ini merupakan kepedulian Pemkab Brebes kepada masyarakat dan ikut berbagi kebahagiaan di hari raya Idul Adha. Rencananya, untuk tahun 2016 mendatang, pihaknya akan mengupayakan lebih banyak lagi bantuan hewan kurban sehingga bisa memenuhi keinginan masyarakat.
“Semoga tahun depan Pemkab Brebes bisa menambah jumlah bantuan hewan kurban untuk masyarakat,” kata Bupati Idza.
Bupati juga mengharap pendistribusian hewan kurban lebih merata, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dan terpencil yang masih banyak di Kabupaten Brebes. Kepada masyarakat umum Bupati juga menghimbau untuk menyebar pembagian daging hewan kurban, tidak berpusat di daerah perkotaan maupun pemukiman yang banyak warga yang mampu.
Dalam kesempatan ini pula, Bupati berharap pembagian daging kurban berjalan tertib dan lancar. Pola pembagian daging kurban harus dipersiapkan matang, jangan sampai ada konsentrasi massa yang dapat menimbulkan kerawanan sosial.
KH Nurkhasan, Pengasuh Pondok Pesantren Masruriyah Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan yang mendapatkan bantuan hewan kurban kerbau sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuannya yang telah diberikan selama ini untuk masyarkat khususnya warga Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan. Tio(R)

Masjid Agung Kota Tegal Kurban 3 Ekor Sapi dan 54 Kambing

Tegal, (suararakyattegal.com) – Dalam memperingati hari raya Idul Adha, Pemerintah Kota Tegal menyelenggarakan Sholat Idul Adha berjamaah di Masjid Agung Kota Tegal yang sedang dalam tahap renovasi, Kamis (24/09). Sehingga pelaksanaan sholat dilaksanakan hanya menggunakan ruang depan dan sebagian besar jamaah sholat di jalan depan Masjid Agung, jalan sekitar Alun-alun dan sebagian lapangan Alun-alun yang juga sedang dilaksanakan renovasi.

Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno bersama Plt Sekda Dyah Kemala Sintha SH dan Kepala SKPD, seluruh jamaah perempuan mengambil shaf di Alun-alun sebelah barat depan Masjid Agung, setelah berjalan kaki dari Pringgitan Rumah Dinas Walikota bersama seluruh Kepala SKPD di Lingkungan Pemkot Tegal. Sementara Wakil Walikota Tegal Drs H Nursholeh MMPd, Ketua DPRD Kota Tegal Edy Suripno SH MH, Plt Asisten I, Plt Asisten II, Ketua Yayasan Masjid Agung H Achmadi serta Kepala SKPD di Lingkungan Pemkot Tegal sholat di ruang depan Masjid Agung.

Dalam sholat Idul Adha yang dimulai pukul 06.00 WIB itu, bertindak sebagai Imam Sholat yaitu, H Mahbub Junaidi Al Hafidz, Khotib Ust. H Nursiddiq dan Imam Takbiran Khalimudin SPdI. Sebelum pelaksanaan Sholat Ied Adha, Walikota berkesempatan memberi sambutan Sholat Idul Adha.

Walikota sedikit bercerita kisah Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail hingga turunnya perintah berkurban. Tak ketinggalan megenai arti dan keutamaan seorang muslim berkurban untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.

“Saya harapkan pelaksanaan penyembelihan hewan  kurban dan dapat merefleksikan semangat berkorban pada kehidupan di luar ruang dan waktu bulan haji,” ungkap Walikota.

Berkaitan dengan pelaksanaan Ibadah Haji di tanah suci untuk mejalankan rukun Islam ke – 5, di tahun ini, Kota Tegal memberangkatkan 225 jamaah, yang tergabung dalam kloter  44 dan telah dilepas pemberangkatannya pada tanggal 5 September  yang lalu.

Mengenai adanya musibah jatuhnya crane proyek pembangunan Masjidil Haram, Walikota bersyukur tidak ada jamaah haji Kota Tegal yang menjadi korban pada musibah tersebut. “Namun demikian mari kita do’akan bagi jamaah haji yang menjadi korban jatuhnya crane semoga mendapat tempat terbaik disisinya. Semoga jamaah haji Kota Tegal dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan kembali ke tanah air dengan selamat serta dalam ridho Allah SWT mendapat predikat haji yang mabrur. Amin,” Walikota mengajak jamaah untuk berdoa.

Diakhir sambutan Walikota mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha. “Atas nama Pemerintah Kota Tegal dengan hati yang tulus dan jiwa yang ikhlas saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah, dan Selamat Menjalankan Ibadah Qurban,” ucap Walikota.

Usai sholat Idul Adha dan mendengarkan Kutbah yang disampaikan Khotib Ust. H Nursiddiq mengenai hakekat berkurban, Walikota menyerahkan seekor sapi kepada Ketua Yayasan Masjid Agung Kota Tegal H. Achmadi untuk disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Demikian juga Wakil Walikota Tegal bersama Ketua DPRD Kota Tegal juga menyerahkan masing-masing seekor sapi kepada Panitia Penyembelihan Hewan Kurban Masjid Agung.

Sehingga tahun ini Masjid Agung menerima 3 ekor sapi dari Walikota, Wakil Walikota dan Ketua DPRD Kota Tegal. Sementara jumlah kambing yang dipotong sebanyak 54 ekor yang berasal dari berbagai instansi dan masyarakat Kota Tegal. Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada sekitar 3.000 mustahiq yang telah mendapatkan kupon yang dibagikan pada hari Rabu (23/9) kemarin. Tio(R)


Anggaran 5 M, Pemkab Brebes Segera Bangun Area Pertanian Terpadu

Bumiayu, (suararakyattegal.com) – Upaya mewujudkan Program Kedaulatan Pangan Pemda Brebes akan membangun area pertanian terpadu diatas lahan tanah milik pemda yang berada didukuh  Maribaya Desa Kalinusu Kecamatan Bumiayu seluas 336 hektar. Hal ini dikatakan oleh  Aisten I Setda Brebes, Suprapto SH ditemui usai menggelar  acara rapat kordinasi (rakor) di Kantor Kecamatan Bumiayu, belum lama ini.
Suprapto SH mengatakan, Pemkab Brebes akan membangun area pertanian terpadu di lahan milik Pemkab Brebes yang ada di Dukuh Maribaya, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu tersebut  rencananya akan dimanfaatkan sebanyak 100 hektar untuk area pertanian terpadu dalam mendukung progam Kedaulatan Pangan.
Menurutnya, lahan tersebut nantinya akan dibuat menjadi padang gembala ternak, tempat penggemukan sapi, budi daya tanaman jahe merah dan lahan hutan produksi dengan tanaman karet, bambu dan alba. Program yang akan dimulai pada tahun 2016 mendatang ini untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan menyejahterakan masyarakat.
Selain membuat area pertanian terpadu juga akan dibangun jalan untuk akses masuk ke lokasi. Jalan akan dibuat melalui jalur Talok - Maribaya sepanjang 7 (tujuh) kilometer dan dari desa Galuhtimur - Maribaya sejauh  3 (tiga) kilometer.
"Akses jalan untuk keluar masuk area juga akan disiapkan dengan peningkatan jalan yang sudah ada," ungkap Suprapto.
Saat ini lahan untuk area pertanian terpadu masih digarap oleh warga. Dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi program kepada para penggarap yang kebanyakan dari warga Desa Galuhtimur dan  Desa Kalijurang Kecamatan Tonjong.
Pelaksanaan program pertanian terpadu juga akan melibatkan masyarakat sekitar, terutama warga Maribaya yang merupakan para eksodan dari Aceh. "Masyarakat akan dilibatkan untuk program ini dan teknisnya akan diatur," Tambah Suprapto.
Program pertanian terpadu di Maribaya didanai oleh Pemerintah Pusat melalui APBN dan tahap awal pada tahun 2016 nanti akan dikucurkan anggaran sebesar Rp 5 Milyar.
Kades Kalinusu, Khaeroni sangat mendukung adanya program pertanian terpadu di Dukuh Maribaya. Progaram itu diharapakan dapat meningkatkan kesejahteran 130 Kepala Keluarga (KK) yang saat ini tinggal di dukuh yang cukup terisolir. ujar Khaeroni saat ditemui diruang kerjanya, Belum lama ini. supriyati(R)

Jalur Lalulintas Bumiayu – Paguyangan Butuh Sarana Jalur Penyelamatan

Paguyangan (suararakyattegal.com) - Kendaraan dengan beban muatan berat bahkan melebihi tonase yang saat ini menggunakan jalur Tegal-Purwokerto walaupun sebagian ruas jalan telah diperlebar namun tetap perlu disikapi oleh berbagai pihak guna mengantisipasi terjadinya insiden yang tidak diharapkan.
Kondisi ini menurut pegiat sosial asal Paguyangan, Mardiyanto SAg, menjelaskan kondisi geografis wilayah selatan Kabupaten Brebes yang berbukit, jalan utama juga penuh tikungan, turunan, maupun tanjakan . Sehingga perlu kehati-hatian pengemudinya," ungkap Mardiyanto.
Seperti halnya diruas jalan raya Bumiayu-Paguyangan. Dimana meski ruas jalan tersebut memiliki karakter menanjak panjang, banyak kendaraan besar yang mengalami kendala mesin di ruas jalan ini. Begitu juga sebaliknya, dari Paguyangan-Bumiayu yang  kondisi menurun juga sangat rawan terjadinya insiden rem blong dan insiden ini sudah beberapakali terjadi," Tambah Mardiyanto.
Menurut anggota Forum Pengembangan Ekonomi Daerah ini, terjadinya beberapa insiden kecelakaan di ruas jalur utama Bumiayu-Paguyangan, perlu mendapat perhatian dari sejumlah kalangan mengenai perlunya kelengkapan sarana pendukung utamanya untuk menghindari terjadinya peristiwa serupa, sehingga diperlukan adanya sarana jalur penyelamatan bagi kendaraan yang mengalami rem blong.
Lebih jauh dia mengatakan, jalur penyelamat dapat di bangun sebelum memasuki kantor pembantu Samsat. Bentuknya berupa sebuah lajur jalan ke arah barat dengan bagian ujung jalur menanjak.
"Panjang jalur penyelamat bisa di buat sekitar 100 meter dengan ujung jalur di buat lebih tinggi. Dengan begitu sopir yang kendaraannya mengalami rem blong akan mengarahkan kendaraannya kesana dan otomatis akan berhenti karena jalur yang menanjak," ungkapnya.
Menurutnya dia, pembangunan jalur penyelamat juga harus di imbangi dengan ketegasan dan tindakan dari pihak yang berwenang mengenai batasan beban muatan serta kelayakan kendaraan.
Terpisah Kapolres Brebes melalui Kapolsek Paguyangan AKP Sukoyo SH, mengatakan, pembangunan jalur penyelamat merupakan usulan yang sangat baik untuk menekan korban kecelakaan, namun lebih dari itu perlu juga dilakukan upaya yang bersifat pencegahan. Diantaranya yaitu kedisiplinan pengendara dalam membawa kendaraan termasuk batas muatannya. 
"Sehingga dengan kondisi kendaraan serta muatan yang memenuhi persyaratan, maka kecelakaan akan dapat lebih di hindarkan," urainya saat ditemui diruang kerjanya. Belum lama ini. imam(R)


Konflik Pengelola RSUD Bumiayu Diakhiri Islah

Bumiayu, (suararakyattegal.com) – Konflik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu Kabupaten Brebes yang mencuat dibeberapa media diakhiri islah  dengan saling berjabat tangan  dihadapan Kepala Baperjakat Brebes, Ketua DPRD, Ketua  dan Anggota Komisi IV DPRD, Tokoh masyarakat, Aktivis LSM, Wartawan Pemuda dan Mahasiswa serta muspika Bumiayu yang digelar disalahsatu rumah makan dikawasan jalan lingkar Bumiayu. Belum lama ini.
Menuainya konflik intern yang terjadi ditubuh pengelola RSUD Bumiayu, diawali keniatan dr Ahmad Ridlo SpOG, dokter spesial kandungan yang akan mengundurkan diri, padahal RSUD Bumiayu saat ini sangat membutuhkan dokter-dokter spesialis dalam rangka mewujudkan status RSUD Type  C  dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Brebes bagian selatan.
Ketua DPRD Brebes, H Illia Amin  dihadapan forum dialog dan silahturahmi menjelaskan  sebelumnya konflik yang dilakukan ke 3 pengelola RSUD yaitu drg Rojikin dirut, H Wijayanto Kabag TU dan dr Ahmad Ridlo SpOG spesialis kandungan tersebut, telah diislahkan ditingkat kabupaten yang melibatkan Tripatit dan menurutnya masalah ini merupakan mis komunikasi saja atau kesalah pahaman antara mereka dalam menentukan kebijakan  dan kewenangan pengguna anggaran.
Ketua DPRD berharap agar kondusif  kedepan dan permasalahan seperti ini tidak terulang kembali sehingga  RSUD Bumiayu bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara terbaik dan maksimal. Dan Ketua DPRD telah menugaskan kepada komisi IV DPRD untuk melakukan atau mengevaluasi dan pengawasan managemen RSUD tersebut. Ketiga pengelola yang berseteru akhirnya menyatakan islah dan mereka saling membahu siap kembali untuk membesarkan dan memajukan RSUD Bumiayu dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Brebes bagian selatan.
Sementara ketua komisi IV DPRD Brebes, Imam Royani, memaparkan pihaknya akan mengevaluasi dan akan melakukan pengawasan semua kegiatan perkembangan RSUD Bumiayu yang saat ini menerima kucuran dana milyaran rupiah untuk membangun dan melengkapi sarana dan fasilitas RSUD. Komisi IV juga akan melakukan sidak, diharapkan  selama satu bulan kedepan masih belum kondusif, maka pengelola yang berseteru akan diambil tindakan sebagai sanksi terberat bagi mereka, katanya.
Kegiatan forum dialog dan silahturami ini digelar pihak RSUD Bumiayu guna menyelesaikan konflik intern dihadapan masyarakat Kabupaten Brebes bagian selatan dihadiri beberapa pejabat penting dan berwenang telah berjalan lancar dan kondusif. imam(R)

Danramil 21 Hadiri Sosialisasi Pemasangan Pipa Baru PDAM Kota Tegal

Tegal, (suararakyattegal.com) - PDAM Kota Tegal adakan Sosialisasi Pemasangan Sambungan baru saluran air bersih untuk wilayah Tegal Selatan dan Tegal Barat. Acara tersebut diadakan di pendopo Kecamatan Tegal Selatan, Danramil Tegal Selatan Kapt Kav Purbo Suseno juga menghadiri undangan. Belum lama ini.
Pemasangan saluran baru tersebut menurut rencana akan dilaksanakan pada waktu dekat ini. Giat sosialisasi ini dipaparkan langsung oleh Pjs. Kepala PDAM kota Tegal Bapak Sugiyanto ST MT, yang merangkap sebagai Kadis PU kota Tegal. Hadir pada acara ini Camat Tegal Selatan, perwakilan polsek Tegal Selatan, perwakilan Camat Tegal Barat, para lurah beserta LPMK Tegal Selatan dan Tegal Barat, dan para ketua RT juga RW di dua wilayah tersebut.
Selain sosialisasi pemasangan sambungan baru, juga ditawarkan paket promo pemasangan air bersih/ledeng  yang pembayarannya dapat dilakukan secara cash dan kredit/ angsuran dengan DP/ downpayment  yg telah ditetapkan oleh PDAM. Acara ini dengan tujuan utk memberikan kesempatan kepada masyarakat menengah ke bawah utk dapat secara pribadi memilki saluran air ledeng dari PDAM.
Pada Kegiatan  sosialisasi ini juga diisi dengan sambutan Camat Tegal Selatan Ibu Dra Herlin Cokrowati dan  dibuka session tanya jawab. Acara yang dimulai pukul 19.30 selesai sekitar pukul 22.15 WIB, acara diakhiri dengan tambahan sambutan singkat dari Danramil 21/Gal Sel yang intinya adalah mengharapkan agar para ketua RT sebagai ujung tombak pemerintahan terbawah benar-benar meneruskan atau menginformasikan hal- hal yg terkait dengan sosialisasi malam ini kepada seluruh masyarakatnya, da tidak boleh satupun warga yang tidak tahu.
Lebih lanjut, Danramil juga menghimbau agar sebaiknya para ketua Rt juga dapat membantu mengakomodir dan menindakkanjuti keinginan masyarakat yang kurang mampu untuk dapat memiliki fasilitas air bersih sendiri di rumahnya.
Menurut Danramil menjelaskan, khususnya di Tegal Selatan yang merupakan wilayah dataran rendah dan tidak jauh dari pantai juga, untuk air sumur dilihat dari warnanya agak kekuningan, dinilainya kurang baik atau kurang sehat kalau dikonsumsi untuk mandi apalagi untuk kebutuhan masak dan minum.
“Saya siap membantu menghubungkan ketua RT dan masyarakat dengan PDAM dan Kecamatan serta lembaga terkait lainnya, untuk mendapatkan  informasi dan bantuan solusi yang konstruktif, demi kemajuan  masyarakat di wilayah saya ini”. Tegas Danramil
 Sukses buat masyarakat  Tegal Selatan dan Tegal Barat khususnya, juga seluruh masyarakat Tegal pada umumnya. Cahyo (R)

Pemkot Tegal Santuni Korban Tembok Roboh

Written By suararakyat on Wednesday, September 23, 2015 | 6:53 PM

Tegal, (suararakyattegal.com) – Pemerintah Kota Tegal akan memberikan santunan kepada para korban tembok Pasar Langon yang roboh, Rabu (23/09) pagi. Santuan diambil dari anggaran tak terduga di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tegal.
Hal tersebut dikatakan Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno saat melihat langsung tembok roboh di Pasar Langon sekitar pukul 13.00 WIB. Kemudian Walikota bersama rombongan takziah ke korban meninggal akibat tembok roboh yang bernama Abu Sofyan (34), warga RT 05 RW V Jl. Werkudoro Gg. Sasikirana II Kelurahan Slerok Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.  
“Korban sudah ada tunjangan. Untuk korban yang meninggal segera diproses, untuk luka-luka perawatan diperhatikan,” ungkap Walikota usai melihat langsung tempat kejadian dan kemudian takziah di rumah korban. 
Walikota didampingi Plt Asisten II Drs Imam Badaruddin, Kepala Kesbangpolinmas Kota Tegal Drs Soeripto, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal Dra Hendiati Bintang Takarini MM dan Lurah Slerok Jhony Iskandar.
Walikota juga memberikan uang santunan secara pribadi kepada keluarga istri Abu Sofyan, Tuti Akhiriyah (34) dan Zuhur Anam (9), warga Jl. Werkudoro Slerok yang terluka dibagian wajah dan kepala bagian belakang yang dirawat di RS Mitra Siaga. Walikota meminta Lurah Slerok untuk memperhatikan dan mengawal korban hingga dimakamkan.
Sementara Imam Badarudin mengarahkan untuk santunan para korban tembok roboh di Pasar Langon akan langsung diberikan santunan oleh Pemkot dari dana tak terduga yang ada di DPPKAD.
Sedangkan Soeripto mengatakan mengenai santunan yang akan diberikan lebih dahulu di koordinasikan dengan SKPD terkait yakni DPPKAD.
“Nanti kita akan koordinasikan dengan SKPD terkait. Arahan dari Plt. Asisten II dari anggaran tak terduga di DPPKAD,” ungkap Soeripto.
Seperti diketahui tembok setinggi sekitar tiga meter dan panjang 30 meter di Pasar Langon, Kota Tegal, Jawa Tengah, roboh menimpa warga. Satu orang meninggal dunia, dan empat orang luka-luka serta 15 kambing mati.
Tembok yang roboh berada di sisi sebelah utara pasar dan berbatasan dengan jalan. Peristiwa terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, kondisi pasar tengah ramai oleh para pedagang kambing dan pembeli, karena menjelang Hari Raya Idul Adha. Mereka langsung lari berhamburan untuk menyelamatkan diri. .
Mengenai sebab tembok roboh, Walikota belum dapat memastikan menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian. “Kalau sudah dipasang policeline berarti masih dalam investigasi pihak kepolisian, apa penyebab dari robohnya bangunan. Bangunan bukan bangunan lama, dibangun tahun 2006. Apakah dari konstruksi atau retak, atau gimana,” ungkap Walikota.
Korban luka-luka adalah  Saripin (55), warga RT 21/3 Adiwerna, A Khusen RT 05/5 Kelurahan Slerok, dan Yunus (2) anak dari Abu Sofyan warga RT 05/5 Kelurahan Slerok. Sementara yang dirawat di RS Mitra Siaga M. Zuhrul Anam Rt 03/VI Kelurahan Slerok (9) dan M. Bahrizi (14) warga Pengabean.
Sedangkan sebanyak 15 kambing yang mati antara lain milik Sakri Warga Jatilawang 1 ekor, Nurofik warga Suradadi 4 ekor, Kirno warga Padaharja 3 ekor, Radin warga Wangandawa 5 ekor dan Aan warga Tegalwangi  2 ekor. Tio(R)


Telan Korban Jiwa, Tembok Pembatas Pasar Kambing Ambruk

Tegal, (suararakyattegal.com) – Di tengah ramainya pasar  yang tiap hari adanya transaksi jual beli, yang pendatangnya kebanyakan dari luar kota telah mengalami musibah. Seperti yang terjadi pada salah satu pasar yang ada di Kota Tegal, yaitu Pasar Langon atau yang lebih di kenal dengan (Pasar Kambing) yang tepatnya berada di Kelurahan Slerok Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal atau disamping SMA N 3 Tegal, tiba-tiba mengalami musibah dengan robohnya tembok pembatas yang ada di sebelah utara pasar yang tingginya mencapai 4 Meter dengan Panjang 25 Meter.
Menurut salah satu korban selamat Narto (51) mengatakan, kejadian terjadi begitu cepat, sehingga tidak bisa menyelamatkan barang dagangannya. “ Bagaimana bisa menyelamatkan dagangan (kambing) untuk menyelamatkan diri sendiri aja masih terkena reruntuhan bangunan” Terangnya. Rabu (23/9) Pukul 09.00 Pagi.
Menurut Kepala UPTD Pasar Langon, Karyo mengatakan, kejadian begitu cepat padahal kalau melihat kondisi bangunan dirasa tidak ada yang mencurigakan akan roboh. Kejadian itu disinyalir karena pohon pengikat untuk kambing terlalu dekat dengan tembok, sehingga akar yang menjalar masuk ke bawah tembok ketarik-tarik kambing, dan mengakibatkan tembok goyang. Padatnya pedagang dan pengunjung sudah melampaui batas sehingga pedagang banyak yang melakukan jual beli di luar pasar yaitu di sebelah utara atau dibawah tembok tersebut.
Kapolres Tegal Kota AKBP Firman Darmansyah SIK, menjelaskan, korban yang meninggal 1 orang, yang mengalami luka-luka 5 orang dan kambing tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan sekitar 14 ekor. Ditanya mengenai penyebab kejadian ini, Kapolres belum bisa menyebutkan karena masih dalam penyelidikan. 
Berikut data-data nama korban : 
1. Abu Sofyan 34 Tahun, Kelurahan Slerok Rt 05/05 (korban Meninggal).
2. Saripin 55 Tahun,  Adiwerna Rt 21/03 (korban luka).
3. Ahmad Kusen 55 Tahun,  Jl. Werkudoro Rt 05/05 Tegal (korban luka).
4. M. Bahrizi 14 Tahun, Pengabean (korban luka).
5. M. Bahrul Anam, 9 Tahun,  Alamat Kelurahan Slerok Rt 03/06 Kota Tegal (korban luka).
6. Yunus 2 Tahun, Alamat Kelurahan Slerok Rt 05/05  Kota Tegal (korban luka).
Menurut Anggota DPRD Komisi III, Sudarso (Gerindra) menjelaskan, bahwa dengan melihat konstruksi bangunan dinilai kurang maksimal, dan juga mengharapkan supaya dalam membangun harus benar-benar apalagi ini untuk kepentingan orang banyak.
Sudarso juga menambahkan, supaya korban harus diberi asuransi atau ganti rugi berupa santunan  yang sesuai, dan yang mengalami luka di beri pengobatan sampai sembuh total, juga pembeli yang jadi korban diharapkan mendapat ganti rugi”. Harapnya.
Menurut Panitia lelang pada saat itu Sugito menjelaskan, tembok pembatas pasar di perkirakan sudah berumur 10 Tahun, dikerjakan sekitar tahun 2005 saat itu dinilai konstruksinya sudah bagus dan sesuai gambar, memang untuk umur 10 tahun sudah layak cek ulang. Dan melihat dari kondisi bangunan dirasa masih cukup bagus, tembok juga masih kokoh, sehingga tidak adanya kecurigaan akan terjadi musibah. Tetapi hal itu bertolak belakang dengan pernyataan hasil tinjauan Wakil Walikota Tegal HM Nur Sholeh M MPd, saat meninjau langsung ke lokasi.
Dalam tinjauannya, Nur Sholeh mengutarakan kekesalannya, dengan melihat konstruksi bangunan yang dianggap tidak masuk akal. Dengan harapan kasus ini harus diselidiki apakah konstruksi bangunan sudah sesuai atau tidak, untuk mengetahuinya di cek gambar, dan perbuatan ini tidak bisa ditolelir, dan semua harus bertanggung jawab.
“Saya meminta kasus ini harus diselidiki, apakah konstruksi sudah sesuai atau tidak, dengan melihat gambar, perbuatan ini tidak bisa ditolelir, Semua harus bertanggungjawab” Tegas Wakil Walikota Tegal. Tio(R)

Tradisi Pedang Pora Mewarnai Upacara Pelepasan Jabatan Kapolres Tegal Kota

Written By suararakyat on Saturday, September 19, 2015 | 6:01 PM

Tegal, (suararakyattegal.com) - Acara pisah sambut dan serah terima jabatan Kapolres Tegal Kota dengan mengelar Upacara tradisi pedang pora , Sabtu (19/09) pagi bertempat di Halaman Mapolres. Kapolres Tegal Kota baru AKBP Firman Darmansyah SIK yang sebelumnya menjabat Kasubdit Regident Ditlantas Polda Kalteng resmi mengantikan AKBP Bharata Indrayana SIK yang pindah tugas sebagai Wadir Binmas Polda Kalsel, dimana Serah terima telah berlangsung di Mapolda Jateng ,Jumat (18/09) kemarin.
Rangkaian kegiatan upacara pelepasan jabatan diawali dengan penyambutan oleh Tim Hadroh Al Amin dan Balo-Balo Polwan Polmas “ Jakwire Wong Tegal “ Polres Tegal Kota, dan juga dilanjutkan dengan tradisi pedang pora tanda penghormatan kepada komandan yang diikuti oleh seluruh anggota personel Polri dan Pegawai Sipil Polres Tegal Kota.
Dalam kesempatan ini, para Perwira Polres yang dipimpin Kasubbagdalops AKP Tedjo Pramono SH membentuk dua barisan saling berhadapan dan mengacungkan pedang kedepan. Kemudian pejabat baru AKBP Firman Darmansyah SIK dan Istri di iringi Kapolres lama bersama istri berjalan melewati barisan tersebut.
Selesai pemaparan kesatuan dan arahan kepada anggota diruang Deviacita , kegiatan dilanjutkan dengan upacara pelepasan pejabat lama AKBP Bharata Indrayana SIK bersama Istri, yang ditandai dengan melintasi barisan pedang pora yang diiringi Kapolres Tegal Kota bersama istri, bersama seluruh anggota yang berlangsung haru hingga gerbang Mapolres.
Dalam sambutannya, AKBP Bharata Indrayana SIK mengharapkan seluruh anggota agar tetap kompak bahu membahu membantu serta mendukung Kapolres yang baru dengan baik, beliau juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuanya selama dirinya menjabat sebagai Kapolres Tegal Kota.
Selanjutnya sebagai Kapolres Tegal Kota yang baru, AKBP Firman Darmansyah SIK menyampaikan yang akan dibenahi terlebih dahulu yaitu SDM, atau lebih tepatnya akan melakukan pembenahan pertama kali dari internal, yang penting kita perkuat dulu internal kita.
“Saya mungkin nanti akan meneruskan program kerja Kapolres sebelumnya yang sudah berjalan dengan baik. Karena disini wilayah pantura jadi skala prioritas kerja dari kami yaitu kelancaran lalu lintas dan mengantisipasi pencurian kendaraan bermotor." Pungkas Kapolres saat jumpa pers usai acara pisah sambut di Mapolres Tegal Kota. Tio(R)

Pindah Tugas, Kapolres Tegal Kota Pamitan

Written By suararakyat on Friday, September 18, 2015 | 3:15 AM

Tegal, (suarararakyattegal.com) - Mencermati perkembangan situasi yang ada di masyarakat saat ini baik tingkat nasional maupun daerah, terutama perekonomian yang berdampak dalam kehidupan semua lini termasuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai pengemban tugas penanggung jawab keamanan bersama, kita dituntut mampu meningkatkan dan membaca situasi serta gejala maupun potensi kerawanan yang timbul guna mengantisipasi gangguan Kamtibmas.
Selanjutnya guna mewujudkan hal tersebut tentunya tidak mudah karena faktor penyebab hal ini tidak hanya dalam negeri saja namun juga luar negeri . Namun demikian bila kita mampu bersama-sama melaksanakan tugas dengan baik memberikan himbauaan menjaga kamtibmas tentunya hal ini merupakan hal yang sangat baik bagi kesejahteraan masyarakat .
Diharapkan anggota dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan baik sehingga hal ini dapat dicegah. Hal tersebut disampaikan Kapolres Tegal Kota AKBP Bharata Indrayana,SIK dalam upacara bendera yang diikuti unsur TNI yakni Kodim 0712/Tegal , Lanal Tegal , Polres Tegal Kota serta Satpol PP Pemerintah Kota Tegal, Kamis (17/09) pagi bertempat di Mapolres Tegal Kota.
“ Seluruh anggota diharapkan melaksanakan tugas pokoknya dengan baik, sehingga kerawanan dan potensi yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas dapat dicegah, “ ungkap Kapolres .
Kemudian selain menumbuhkan semangat Patriotik dan Nasionalisme , Sinergitas kebersamaan semua unsur TNI/Polri dan Pemerintah Daerah harus terus dipupuk melalui kegiatan bersama, sehingga terus terjalin yang akan mendorong semangat dan komitmen untuk meningkatkan kinerja guna memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Pada akhir tahun 2015 akan dilaksanakan Pilkada serentak yang tentunya banyak kerawanan yang timbul dalam Pesta demokrasi tersebut. Walaupun Wilayah Kota Tegal tidak menyelenggarakan namun kita tetap mempersiapkan diri guna memback up Wilayah tetangga yang melaksanakan guna menghadapi segala ancaman dan gangguan Kamtibmas yang potensial muncul dalam Pilkada, termasuk pelibatan kekuatan yang disesuaikan dengan karekteristik serta kerawanan daerah untuk mendukung suksesnya perhelatan tersebut.
“ Latih kesiap siagaan dan kemampuan diri , sehingga pada saat dibutuhkan kita bisa cepat bergerak , “ Tegas Kapolres.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang terjalin selama ini antara TNI/Polri sekaligus berpamitan dimana beliau akan pindah tugas tempat yang baru yakni sebagai WADIR BINMAS Polda Kalsel yang selanjutnya memohon doa restu sehingga dapat menjalankan tugas amanah ini dengan baik.
Beliau kembali menginggatkan Jabatan merupakan suatu amanah yang kapan saja bisa diambil kembali dari kita, yang terpenting yakni bagaimana kita semua menjalankan amanah dan tugas tersebut dengan baik. Berbagai cara dapat dilaksanakan untuk mendapatkan amal ibadah, “ Salah satu amal ibadah mencari pahala yakni , laksanakan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya “ pungkas Kapolres. Tio(R)

Walikota Tegal Akan Tindak Tegas PNS Pengguna Narkoba

Tegal, (suararakyattegal.com) - Untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), seluruh PNS  Kota Tegal akan ditest urine. Bagi PNS yang terbukti pengguna narkoba, Walikota berjanji akan menindak tegas.

Hal tersebut dikatakan Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno saat Upacara 17-an di Bulan September 2015, Kamis (17/09) di Halaman Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal.

“Tidak akan ada kata ampun bagi pengguna narkoba. Semua yang terbukti sebagai pengguna narkoba akan saya tindak tegas. Karena tanpa tindakan tegas maka akan berpengaruh terhadap kinerja dan pelayanan masyarakat,” tegas Walikota.

Tindakan yang diambil Pemkot Tegal sebagai langkah antisipasi masuknya narkoba ke dalam Lingkungan Pemerintah Kota Tegal. Langkah ini dilakukan dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional BNN Kota Tegal. BNN Kota Tegal sudah menetapkan program utamanya, yakni melakukan test urine bagi seluruh PNS di Lingkungan Pemkot Tegal.

Selain itu, keberadaan BNN Kota Tegal menjadi sesuatu yang mendesak demi menyelamatkan generasi muda. Terlebih tahun 2015 ini pemerintah mencanangkan tahun darurat narkoba. “Tentu hal ini membuktikan bahwa narkotika adalah problem serius yang harus ditangani segera,” ungkap Walikota.
Disebutkan Walikota keberadaan BNN bertujuan untuk menyelamatkan masa depan bangsa ini dari kehancuran. Karena saat ini narkotika dan zat psikotropika adalah ancaman terbesar bagi generasi muda. Ia tidak hanya menurunkan ketahanan tubuh dan daya kecerdasan otak, tetapi juga bisa membunuh dalam waktu cepat,” ungkap Walikota.

Terpisah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tegal Drs Irkar Yuswan Apendi MM mengatakan sangat mendukung kebijakan Walikota Tegal untuk memerintahkan PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal ikuti test urine. Tujuannya untuk mengetahui dan memastikan bahwa PNS di Kota Tegal bebas dari penggunaan narkoba.

“Test urine yang akan dilakukan bukan untuk mencari kesalahan tetapi sebagai PNS yang tugas dan fungsi pokoknya melayani masyarakat, maka diharapkan PNS bebas dari penyalahgunaan narkoba,” ungkap Irkar.

Disebutkan Irkar, test urine bagi PNS sesuai dengan kebijakan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan BNN. Nota kesepahaman tersebut menjadi payung hukum pelaksanaan test urine bagi PNS di seluruh Indonesia.

Terkait jumlah PNS di Kota Tegal yang berjumlah 4.621 orang dan diwajibkan seluruhnya mengikuti test urine tanpa terkecuali, BNN akan melaksanakannya secara bertahap. Sesuai dengan kemampuan BNN Kota Tegal yang baru dibentuk tahun ini. “Mengingat BNN Kota Tegal baru terbentuk, sehingga perlu koordinasi dengan BNN Provinsi Jawa Tengah.” Tutur Irkar.

Kemudian untuk pelaksanaannya test urine akan dilaksanakan secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dimulai secara bertahap dari pimpinan SKPD kemudian staf PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal.  

Dikatakan Irkar, bagi PNS yang terbukti menggunakan, mengkonsumsi dan memakai narkoba, akan ditindak sesuai dengan UU tentang Psikotropika. “Maka PNS akan dikenai sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan, mulai dari sanksi administrasi, teguran sampai dengan diberhentikan,” pungkas Irkar. Tio (R)

Masjid Agung Brebes, Juara 1 Masjid Percontohan Nasional Tingkat Provinsi

Brebes, (suararakyattegal.com) - Masjid Agung Brebes yang terletak disebelah barat Alun-alun Kota Brebes mewakili Provinsi Jawa Tengah sebagai Masjid Agung Percontohan Nasional 2015. Keunggulan masjid agung brebes sebagai percontohan nasional diantaranya masih mempertahankan bangunan kuno dan pelayanan umat 24 jam non stop.
“Alhamdulillah, keberadaan Masjid Agung Brebes mendapat apresiasi dari Tim Penilaian Provinsi menjadi juara 1 dan berhak maju ke tingkat Nasional,” ujar Kepala Seksi Bimbingan Masyrakat Islam (Bimas Islam) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Drs H Imam Gozali MPdI, di kantornya, Kamis (17/9).
Masjid Agung Kabupaten Brebes, kata Imam, mendapat nilai 295 sehingga menjadi juara 1 dari 35 Masjid Agung se Jawa Tengah. Juara 2 diraih Masjid Agung Kabupaten Purbalingga (245) dan juara 3 Masjid Agung Kabupaten Semarang (197).
Menurut Imam, penilaian telah dilakukan tim provinsi jateng yang bertujuan untuk menilai model tipologi yang menjadi rujukan dalam pengelolaan masjid. “Penilaian dilakukan melalui beberapa tahap meliputi visitasi dokumen, visitasi dan wawancara lapangan,” ungkapnya.
Lomba ini digelar oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI. Saat ini, pengurus takmir masjid tengah mempersiapkan segala sesuatunya, dengan harapan bisa menjadi yang terbaik ditingkat nasional. “Dengan penilaian ini, pelayanan umat diharapkan makin meningkat pula,” tegasnya.
Menurut Imam Besar Masjid Agung Brebes Drs KH Rosyidi menceritakan, Masjid Agung Brebes dibangun tahun 1836 pada zaman Bupati Raden Adipati Ariya Singasari Panatayuda I (Kyai Sura-red). Masjid ini mengalami beberapa kali renovasi. Antara lain pada 1932, 1979 dan 2007.
“Bangunan asli masjid yang berarsitektur jawa kuno, dengan kubah berbentuk limas, tetap dipertahankan hingga sekarang,” ujarnya. 
Awalnya, masjid itu dibangun di atas tanah seluas 666 m2 dengan ditopang kayu jati pilihan dan fondasinya ditinggikan 1 meter. Tapi kini luasnya menjadi 2000 M2. Keaslian Masjid Agung terus dipertahankan terutama bangunan utama di bagian depan. Bangunan ini sudah menjadi cagar budaya dan tidak boleh diutak-utik,” terangnya.
Dia mengungangkapkan, mempertahankan bangunan lama diharapkan karomah dan kharismatik masjid itu masih tetap utuh. Terbukti, sampai sekarang masih banyak dikunjungi peziarah. 
Masjid yang letaknya tidak jauh dari pendopo Bupati Brebes tepatnya di Jalan Ustad Abbas Brebes terbuka penuh 24 jam. Hal tersebut dengan pertimbangan untuk memberi ruang ibadah seluas-luasnya pada masyarakat yang habis melaksanakan ziarah di sejumlah daerah di Jateng atau Jatim. “Sepulangnya dari sana, dan sebelum melanjutkan perjalanan kembali lebih dulu singgah di Masjid Agung, begitu pun sebaliknya,” paparnya.
Masjid berlantai dua ini dilengkapi dengan menara setinggi 33 Meter. Kamar mandi dan wudlu lengkap untuk putra dan putri. Juga di sediakan kantor sekretariat. Masjid sengaja tidak berpintu gerbang, untuk memberikan keleluasaan para jamaah dan area parkir. Tersedia juga ruang perpustakaan untuk menambah khasanah ke-Islaman masyarakat pembaca. Gofar (R)

Pemilihan Ketua OSIS Secara Demokratis

Paguyangan, (suararakyattegal.com) -  Pasangan Luly dan Dimas terpilih sebagai pengurus baru  dalam ajang pemilihan ketua dan wakil ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)  tingkat  Sekolah Menengah  Atas (SMA) Negeri Paguyangan Kabupaten Brebes Priode 2015-2016.   Pelaksanaan pemilihan OSIS ini dilakukan  secara demokrasi dihalaman sekolah setempat belum lama ini.
Luly dan Dimas merupakan pasangan pengurus OSIS yang baru, mereka masing-masing duduk dikelas XI  untuk melaksanakan roda organisasi disekolahnya, kemenangan mereka dengan  mendapatkan dukungan 166 suara dari 490 suara.
Luly mengatakan, dirinya atas kepercayaan yang diterimanya siap untuk melakasanakan semua program organisasi OSIS dengan penuh semangat  dan menjaga nama baik almamater sekolahnya. Ujarnya
Kepala SMAN  01 Paguyangan Sunaryo MPd mengungkapkan dan merasa bangga sekaligus memberikan apresiasi kepada mereka termasuk pembina kesiswaan yang menggelar   pemilihan ketua dan wakil  ketua OSIS secara demokrasi. Hal ini merupakan pendidikan dan pembelajaran berdemokrasi bagi siswa kelak nanti terjun di masyarakat, katanya.
Sunaryo menjelaskan, seluruh siswa mengikuti pesta demokrasi nya pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil ketua  diserahkan semua kepada siswa dengan bimbingan guru kesiswaan yang ada.
‘Kami tidak menginterpensi siswa dalam memilih ketua dan wakil ketua OSIS yang baru, hal ini untuk pembelajaran dalam berdemokrasi  sehingga manakala nanti terjun dimasyarakat bisa berdemokrasi secara baik sesuai aturan yang berlaku “ Terangnya.
Sementara Siti Nur Rokmah SPd selaku guru kesiswaan menjelaskan, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMA N 01 Paguyangan  Priode 2015-2016  dilaksanakan oleh seluruh siswa berjumlah  490  siswa, mereka punya hak yang sama, hak  dipilih dan hak memilih, sesuai aturan organisasi OSIS setiap siswa kelas X dan XI berhak bisa mencalonkan diri dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS.  
Dan ada tiga pasang calon yang memberanikan diri tampil diantaranya calon I pasangan Luly F – Dimas calon II Rara W – Hendra  dan calon III Fungki- salsa. semuanya diusung dari kelas  XI,  dan ajang bursa ketua dan wakil ketua OSIS dimenangkan oleh pasangan calon I (Luly – Dimas) memperoleh suara 166 suara dan Pasangan calon III (Fungki- Salsa) mendapat 122 suara dan pasangan calon II (Rara-Hendra) memperoleh 99 suara, sedangkan surat  suara yang rusak/ tidak sah mencapai 79 surat suara, surat suara yang tidak digunakan 24 surat suara. Kegiatan tersebut  berjalan lancar dan aman serta secara langsung umum bebas dan rahasia (luber) sama hal yang dilakukan  aturan pada pilkades maupun pilkada, jelasnya saat ditemui diruang guru.
Lebih lanjut Siti Nur  menjelaskan sebelum pelaksanaan dilakukan pembentukan kepanitiaan, diantaranya Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta Panitia Pengawas (PANWAS)  semuanya dilakukan oleh siswa. Imam (R)


Warga Pangebatan Tolak Usaha Penambangan Galian C

Bantarkawung, (suararakyattegal.com) – Warga Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes, menolak rencana adanya kegiatan usaha penambangan galian C disungai Keruh perbatasan wilayah Bantarkawung – Bumiayu. Hal ini dikatakan Irham Farisy S.Pt selaku Kades setempat, saat ditemui diruang kerjanya. Belum lama ini.

Menurut Kades, ada warga desa Kalilangkap Kecamatan Bumiayu yang akan mengembangkan membuka usaha penambangan galian C diwilayahnya, padahal sudah melakukan audensi dan sosialisasi dengan warga namun warga yang hadir bukan warga Pangebatan melainkan warga dari Kalisumur dan Kalilangkap. 

Ironisnya berita acara tersebut dimanfaatkan seolah-olah dijadikan akal-akalan agar warga menyetujui rencana usaha itu untuk bisa diloloskan perijinannya dari Pemda Brebes.  Sementara pihaknya akan tetap menolak keras rencana usaha penambangan galian C diwilayahnya walaupun dengan alasan usaha untuk normalisasi sungai, ujar Kades.

Lebihlanjut M Sobar warga Kalilangkap menjelaskan, Kecamatan Bumiayu yang akan membuka usaha penambangan galian C diwilayah Desa Pangebatan yang melibatkan aktivis LSM di  Bantarkawung, pihaknya bersama warga tetap pada pendiriannya untuk menolak keberadaan usaha penambangan tersebut dan berharap  kepada Pemda Brebes, untuk memperketat perijinan usaha penambangan galian C diwilayahnya yang berdampak pada kerusakan ekosistim sungai maupun lingkungan alam sekitarnya, tegas dia. Imam (R)

Pasar Wage Bumiayu Perlu Perhatian Pemda Brebes

Bumiayu, (suararakyattegal.com) -  Satu-satunya sentra perdagangan hewan di wilayah selatan Kabupaten Brebes, keberadaan Pasar Wage yang hanya buka setiap tibanya hari pasaran wage saja, telah  di kenal hingga luar wilayah Brebes. Pasar Wage di Bumiayu merupakan aset daerah yang perlu diperhatikan Pemda Brebes.
Hal itu terlihat meski Idul Adha 2015 baru akan berlangsung kurang dari  satu minggu kedepan, namun geliat transaksi perdagangan jual beli hewan qurban di pasar tersebut sudah dirasakan ramai terlihat pada pasaran wage, kamis 17/9. 
Kondisi tersebut bisa di ketahui dengan berdatangannya para juragan dari sejumlah wilayah seperti Banyumas, Cirebon, Tasik, Karawang maupun Jakarta, untuk transaksi kulakan hewan kurban baik jenis kambing maupun sapi.
Menyikapi hal tesebut, petugas peternakan di Pos Pemantau Hewan Ternak pasar hewan Bumiayu semakin  terlihat meningkatkan intensitas pengawasannya. Koordinator petugas peternakan Agus Topan mengatakan, langkah tersebut dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya aktifitas lalulintas perdagangan ternak menjelang datangnya Idul Adha.
"Di Pos pemantau ini kita senantiasa melakukan pengawasan kesehatan hewan. Seperti untuk hewan yang akan dikirim keluar daerah, kita cek kesehatan dengan dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) termasuk jumlah yang akan di kirim," jelasnya.
Dikatakan Agus, kondisi cuaca kemarau disertai angin yang cukup kencang, kerap menimbulkan kerawanan serangan penyakit terhadap hewan ternak seperti Bovine Ephemeral Fever (BEF).
"BEF atau yang lazim di sebut demam tiga hari dan penyakit mata, kerap menyerang ternak sapi atau kambing yang dipicu akibat kondisi cuaca seperti sekarang ini. Untuk itu kita lakukan penanganan dengan memberikan vitamin maupun salep bagi ternak yang terserang penyakit mata," jelasnya.
Kepala Pasar Wage, Sukarno mengatakan mulai meningkatnya aktifitas perdagangan, juga disertai kenaikan harga hewan ternak kurban dibanding hari pasaran wage sebelumnya. Namun kenaikan harga menjelang idul adha tidak terlalu signifikan wajar saja kenaikan harga dipicu stok hewan  berkurang pembeli melonjak untuk kebutuhan qurban Seperti untuk jenis sapi dengan berat hidup 300 kilogram yang sebelumnya seharga Rp 10 juta hingga Rp 14 juta kemarin naik menjadi Rp 13 juta hingga 16 juta.
Kondisi yang sama juga berlaku pada hewan kurban jenis kambing gembel, dimana sebelumnya di jual seharga Rp 1,5 juta hingga Rp 2juta kemarin naik menjadi Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta. Sedangkan kambing jenis jawa di jual mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta lebih tergantung kondisi hewannya, ujarnya saat ditemui dipos retribusi kamis siang 17/9 kemarin
Sejumlah pedagang mengaku jika pasar hewan Bumiayu menjadi rujukan perdagangan hewan dari sejumlah daerah utamanya menjelang datangnya Idul Adha. Namun demikian para pedagang mengaku cukup menyayangkan dengan masih belum tertatanya fasilitas yang ada di dalam pasar. padahal pihak pemerintah telah melanjutkan pembanguna fasilitas sarana dan kelembagaan pasar ternak  senilai Rp 364, 605.000 dari APBN 2015, namun hasil pembangunannya disamping digarap asal-asalan juga insfrastrukturnya yang masih semrawut dan belum tertata dengan baik.
Mereka menilai masih kurangnya fasilitas yang diharapkan untuk transaksi perdagangan hewan sehingga, terlihat  masih  tersendatnya aktifitas lalulintas diruas jalan raya Bumiayu-Salem. Ujar H Fendi salahsatu pedagang  hewan asal Bumiayu.
Lebih lanjut fendi yang berpuluh-puluh tahun sebagai pedagang besar hewan dipasar wage berharap tujuan pemda Brebes merenovasi dan memperluas lokasi pasar wage bertujuan untuk menata pedagang dan mengatasi kemacetan lalulintas saat berlangsungnya pasaran wage, pihaknya sangat memahami hal ini namun bagi rekanan yang ditunjuk untuk  melaksanakan pembangunannya jangan menggarap asal-asalan. Hal tersebut karena pasar wage ini merupakan aset daerah yang menunjang PAD sehingga perlu diperhatikan.
Pihaknya merasa prihatin melihat kondisi bangunan pos retribusi dan pos kesehatan hewan saat ini, seolah-olah pemda tidak peduli hanya mengharapkan pendapatannya saja. menurutnya jika bangunan tersebut diperhatikan kinerja petugas yang ada akan meningkat dan  lebih semangat untuk meraup pendapatan, selain itu pihaknya berharap lokasi pasar wage ini  agar bisa kembali dikucurkan anggaran untuk membangun sarana yang belum ada, sehingga pasar wage dapat diandalkan sebagai aset daerah yang diharapkan bersama, harap dia. Imam (R)

Puluhan Anak Yatim Terima Santunan Pramuka

Written By suararakyat on Thursday, September 17, 2015 | 3:41 AM

Slawi, (suararakyattegal.com) - Sedikitnya 30 anak yatim menerima santunan dari Kwarcab Pramuka Tegal. Santunan diberikan dalam momentum peringatan Hari Pramuka ke – 54 tahun 2015 yang digelar dilapangan Pemkab Tegal, Sabtu (12/9) lalu. Penyerahan santunan dilakukan oleh Wakil Bupati Tegal, Dra Umi Azizah didampingi anggota Forkompimda dan Pimpinan Kwarcab Tegal.
“Mudah-mudahan santunan ini bisa bermanfaat dan bisa buat membeli buku tulis,” ucap Wabup Umi Azizah, disela penyerahan santunan.
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tegal, dr H Widodo Djoko Mulyono MKes MMR mengatakan, pemberian santunan dimaksudkan untuk melatih anggota pramuka yakni dalam bekerja harus mempunyai nilai – nilai cinta dan kasih sayang terhadap sesama.

“Santunan ini sebagai wujud kepedulian melalui Program Pramuka Peduli, kepada anak - anak yang kurang mampu,” kata Djoko.

Pria yang juga menjabat Direktur RSUD dr Soesilo Slawi tersebut menambahkan, Pramuka selalu berupaya untuk berbagi kepada sesama khususnya kepada mereka yang benar - benar membutuhkan baik berupa santunan maupun lainnya, sebagai wujud kepedulian dalam Pramuka Peduli.

“Seperti isi Dhasadarma Pramuka, di mana Pramuka wajib mencintai dan menyayangi sesama,” tambahnya.

Hal itu, lanjut dia, telah diajarkan dalam setiap even kegiatan Pramuka mulai dari usia Siaga hingga Penegak Pandega untuk selalu peduli dan berbagi dengan sesama melalui kegiatan bumbung kemanusiaan hingga melakukan aksi nyata.

“Contohnya berupa pengabdian masyarakat, bantuan pertolongan yang bersifat situasional dan kondisional,” ujarnya.

Sementara itu, Pb Andalan Cabang Urusan Humas Kwarcab Tegal, Nurhasan menjelaskan, jumlah penerima santunan dari Kwarcab Pramuka Tegal yakni sebanyak 30 anak yatim yang berasal dari putra putri Pengurus Kwarcab Tegal, yatim piatu di lingkungan Sanggar Pramuka Kwarcab Tegal dan siswa yatim dari pangkalan SD/MI di wilayah Kota Slawi Kabupaten
Tegal.

“Semoga santunan yang diberikan bisa bermanfaat bagi anak-anak yang menerimanya,” pungkasnya. Tio(R)

Kapolres Tegal Kota Berangkatkan 2 Anggota Ibadah Umroh

Tegal, (suararakyattegal.com) - sebagai wujud perhatian dan penghargaan terhadap anggota yang taat dan tekun beribadah disela-sela pelaksanaan tugas dinas Kepolisian, 2 (Dua ) orang personel Polres Tegal Kota menerima ganjaran hadiah dari Kapolres berupa berangkat menunaikan ibadah Umroh ke tanah suci Mekah.
Secara simbolis penghargaan diberikan Kapolres Tegal Kota AKBP Bharata Indrayana SIK , selepas Sholat Ashar berjamaah kepada Brigadir Wantoro anggota Sat Sabhara dan Brigadir M Zaky Yamani anggota Subbaglat Bagsumda disaksikan Para pejabat dan anggota Polres Tegal Kota lainnya. Selasa (15/9) kemarin.
Terkait hal itu Kapolres menyampaikan penghargaan ini merupakan penyemangat bagi personel yang giat beribadah disela-sela pelaksanaan kewajiban melaksanakan dinas yang diawali dari diri personel harus punya iman yang kuat. Dan juga selain bersama-sama memakmurkan masjid dengan menjalankan Sholat wajib berjamaah dan sunnah harian Rasulullah SAW agar menjadikan hidup kita lebih bermakna. Pungkasnya.
Kapolres menambahkan, “dimana dampaknya dalam melaksanakan tugas nantinya tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif sehingga akan merusak akhlak dari personil tersebut dan juga akan berpengaruh terhadap kinerja”.
Sebagaimana sifat dasar manusia untuk mencari kesenangan maka hal ini akan terasa berat untuk memulai, namun kita tidak akan mendapatkan hasil atau maju tanpa langkah pertama untuk memulainya. Sehingga sebagai langkah awal dibutuhkan sesuatu sebagai pemicu. Tegasnya.
Penghargaan tersebut berdasarkan ketekunan anggota dalam menjalankan ibadah baik sholat wajib 5 waktu, termasuk sholat sunah Dluha yang telah dilaksanakan sejak beberapa bulan yang lalu dari seluruh anggota dimana baik Perwira, Bintara serta Pegawai Sipil Polri terpilih 7 anggota yang masuk nominasi. yang akhirnya kedua anggota tersebut yang mendapatkan penghargaan berupa ibadah Umroh.
Selanjutnya diharapkan, walau mungkin awalnya hanya karena mengharap sesuatu, namun bilamana hal tersebut sudah secara rutin dilaksanakan oleh masing-masing individu tentunya dengan sendirinya akan menjalan ibadah dengan mengharapkan pahala dari Allah SWT. Tio (R)

Wakil Walikota Tegal Sedih Seni Tradisional Kurang Perhatian Pemerintah

Tegal, (suararakyattegal.com ),-  Kesenian tradisional yang ada di negara Indonesia tercinta ini sudah sepatutnya mendapatkan perhatian signifikan dari pemerintah maupun masyarakatnya itu sendiri. Seperti halnya seni calung atau angklung yang beberapa waktu lalu sempat akan di klaim menjadi kesenian negara tetangga, meski tidak berhasil, namun kenyataanya masih mengenaskan dan tak berwadah. 
Hal demikian seperti contoh yang terjadi di Kota Tegal itu sendiri, Kesenian calung tampak tidak mendapatkan perhatian pemerintah, mereka beserta groupnya memilih mensosialisasikan calung dengan berkeliling kota, selain untuk mendapatkan perhatian dalam mensosialisasikannya juga untuk mengais rejeki demi mendapat penghidupan yang layak sehari-harinya.
Wakil walikota Tegal Drs HM Nursholeh MPd, pada Senin (14/9) pukul 19.30 Wib karena “melas” dan trenyuh terhadap perjuangan kelompok calung yang melintas di rumah dinas akhirnya menyewa dan menikmati aksinya.
“ Pertama saya senang dengan kesenian tradisional seperti calung dan lain-lain, kedua saya merasa “ melas “ dan trenyuh bila  melihat group seperti mereka ngamen. Melas dan trenyuh saya karena kebanyakan dari mereka adalah usia sekolah dan anak-anak putus sekolah” Tandasnya kepada SR.
Tambahnya, ketika saya tanya tentang tujuan ngamen mereka, jawabnya variatif, ada yang bilang untuk tambahan uang sangu, biaya sekolah, membantu orang tua dan ada juga yang bilang daripada nganggur yang penting halal.
“ Dalam benak saya, sungguh trenyuh, hidup memang perjuangan, hidup memang harus terus di perjuangkan dan yang pasti dengan tuntunan doa dan usaha yang halal niscaya Allah tidak akan meninggalkan umatnya yang tetap tawakal” Pungkasnya. Dian (R)

Ketua dan Anggota Pengurus PC Muslimat NU Brebes Dilantik

Written By suararakyat on Tuesday, September 15, 2015 | 2:23 AM

Brebes, (suararakyattegal.com) - Kepengurusan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Brebes masa khitmad 2015-2020, dilantik. Pelantikan dilakukan Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah Prof Dr Hj Asmawati dengan mengucapkan janji atau baiat pengurus. Terlihat dalam jajaran pengurus, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE sebagai Dewan Pakar Muslimat NU.
Ketua PC Muslimat NU Dra Hj Chulasoh beserta anggota pengurus lainnya mengucapkan janji dihadapan  sekitar 1000 anggota yang hadir dan Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa.
“Kami mohon bantuan keikhlasan dari seluruh warga Muslimat NU dari Ranting hingga Anak Cabang dalam membesarkan organisasi di Brebes ini,” pinta Chulasoh saat menyampaikan sambutan pelantikan di Pendopo Bupati Brebes, Ahad (13/9) kemarin.
Muslimat NU, kata Chulasoh, bisa menjadi ladang kemuliaan bila kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan dan pengabdian. Dia berharap, Muslimat NU lebih mematangkan lagi dalam pengembangan dakwah dan membantu program pemerintah kabupaten Brebes.
Chulasoh bertekad. peran Muslimat di bidang Pendidikan, ekonomi, kesehatan dan dakwah akan terus ditingkatkan. Termasuk,  turut mensukseskan progam Keluarga Berencana telah menjadi bukti Muslimat NU Brebes sebagai yang terbaik dalam capaian peserta KB baru terbanyak se Jawa Tengah.
Pendataan dan aktualisasi TK dan TPQ Muslimat NU serta data anggota muslimat se Kabupaten Brebes dengan segala potensinya terus digali dan update.
Chulasoh dilantik setelah dalam Konferensi Cabang Muslimat NU pada 7 Mei lalu mendapatkan suara terbanyak mengungguli 8 calon lainnya. Dia mengantongi 93 dari 288 suara yang diperebutkan. Sementara kandidat lain Hj Farikha (59), Hj Nurhalimah (57), Evi Najib (35), Hj Aqilatul Munawaroh (23), Hj Nok Zumaroh (15), Hj Mazkiyah dan Hj Muzalfah (2).
Tampak hadir Ketua PC NU Brebes H Athoillah SE MSi, Ketua PC Fatayat NU Brebes Mukminah MPd, Ketua GP Ansor Moh Munsip SPdi. Staf Ahli Bupati bidang Kesra Dra Hj Lely Mulyani MPd
Ketua Korda eks Karesidenan Pekalongan seperti PC Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kab Pemalang, Kota Pekalongan, Kab Pekalongan, dan Kab Batang juga turut hadir. Gofar (R)

Jelang Idhul Adha Dislatan Segera Periksa Kesehatan Hewan Kurban


Tegal, (suararakyattegal.com) - Dinas Kelautan dan Pertanian (Dislatan) Kota Tegal akan terjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban di Kota Tegal. Hewan kurban yang dinyatakan sehat dan layak dijadikan kurban akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan (SKK) oleh dokter hewan.
“Kami terjunkan tim ke berbagai penampungan hewan kurban. Setelah diperiksa dinyatakan sehat, kami berikan surat keterangan kesehatan. Kami juga tanyakan kepada pemilik dari mana asal hewan kurban,” ungkap Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan. Masyarakat Veteriner Dislatan Kota Tegal, drh Liza Atikah Purwandani saat Dialog Interaktif Walikota Tegal di Sebayu FM Kota Tegal, Senin (14/09). Disebutkan Liza, tim akan terjun melakukan pemeriksaan mulai hari Jumat (18/09) dengan didahului rapat koordinasi dan pelatihan singkat bagi tim pada Kamis (17/09).
Hadir sebagai narasumber Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tegal H Nuril Anwar SH MH, Wakil Ketua MUI Kota Tegal KH Harun Abdi Manaf, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian Ir Noor Fuady,  Plt. Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Ir Nunik Pratiwi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal Herlien Tedjo Oetami SH, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Moh. Hafidz MKes, Plt. Kepala Dinkop UMKM dan Perindag Kota Tegal yang juga Kepala Kantor Kesbanglinmas Kota Tegal Drs Soeripto dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal Dra Hendiati Bintang Takarini MM.
Disebutkan Liza, dengan ditanyakan asal hewan dapat diketahui apakah ada hewan kurban yang berasal dari sapi sampah atau sapi yang dibiarkan memakan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muarareja.
“Kalau ada sapi sampah, kita tidak berikan SKK,” ungkap Liza yang menyebut tim pemeriksa kesehatan hewan berjumlah 27 orang yang terdiri dari masing-masing SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal dan 27 lebe dari masing-masing kelurahan di Kota Tegal. Pemeriksaan dilakukan secara antem mortem atau sebelum sapi di sembelih. Sehingga kalau ditemukan hewan yang sakit dilarang untuk dipotong.
 “Kami beri sosialisasi dampak akibat sapi yang sakit jika dipotong akan merugikan kesehatan manusia,” tuturnya.
Sementara jika ditemukan sapi sampah, agar mendapatkan SKK, sapi sampah harus dikarantina dengan diberikan makanan layak dan vitamin selama minimal satu bulan untuk menetralisir kandungan bahan berbahaya seperti karsinogen dan timbal akibat memakan sampah.  
“Karena hewan itu memakan sampah kemungkinan besar mengandung logam berat sehingga merugikan kesehatan manusia jika dikonsumsi,” tuturnya.
Sementara jika pantauan di tempat penampungan hewan kurban ada hewan yang terlanjur di potong,  tim akan memeriksa hati sapi, apakah sapi tersebut sehat atau sakit. “Kalau sehat warna hati merah mulus. Kalau ada bercak putih, dipastikan ada cacing hati. Kalau kerusakan hati lebih dari 50 persen tidak boleh dikonsumsi,” ungkap Liza.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Moh. Hafidz MKes, agar tidak merugikan kesehatan manusia, semua makanan yang masuk dalam tubuh harus dipastikan aman, tidak mengandung cemaran biologi dan cemaran kimia serta bahan berbahaya lainnya. Jika mengandung cacing hati, hati sapi dianjurkan tidak dikonsumsi.
“Kalau dimakan cacing dimungkinkan berpindah ke manusia dan yang mengkonsumsi terkena cacingan hati,” tutur Hafidz.
Mengenai sapi sampah, dianjurkan Hafidz untuk dihindari, apalagi hewan tersebut memakan sampah yang dikahwatirkan mengandung karsinogen dan yang bisa mengakibatkan penyakit kanker dalam jangka waktu lama.
 “Untuk itu harus diperhatikan hewan untuk kurban harus aman, sehat, utuh dan halal atau ASUH,” ungkap Hafidz.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno mengatakan pemantauan hewan kurban harus ada koordinasi yang  baik antara instansi dan masyarakat. Secara spesifik semua unsur dalam melaksanakan kurban harus diperhatikan, apalagi segi kesehatannya.
“Bukan hanya sekedar berkurban tetapi aspek kondisi diperhatikan benar-benar sehingga hewan yang dijadikan kurban dipastikan sehat,” kata Walikota.
Sementara Kepala Kementerian Agama Kota Tegal H. Nuril Anwar SH MH menyebut syarat hewan untuk kurban harus halalan toyiban. Artinya hewannya dalam keadaan sehat, halal dan manfaatnya dapat dirasakan, bukan malah menimbulkan penyakit ketika mengkonsumsi daging hewan kurban.
Mengenai hewan kurban dianjurkan adalah yang jantan sesuai dengan UU RI No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan hewan yang memuat larangan penyembelihan Betina Produktif karena merupakan penghasil ternak yang baik. Kecuali untuk keperluan penelitian, pemuliaan atau pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan. Tio(R)