Latest Post

APBD 2016 Disetujui DPRD Kota Tegal

Written By suararakyat on Friday, November 27, 2015 | 9:14 AM

Tegal, (suararakyattegal.com) – Dalam acara rapat paripurna yang dilakukan di Gedung DPRD Kota Tegal, mendapat kesimpulan bahwa DPRD Kota Tegal menyetujui Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Kota Tegal tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tegal Tahun Anggaran 2016 menjadi Perda Kota Tegal. Kamis(26/11) kemarin.
Atas disetujuinya APBD Kota Tegal Tahun 2016, Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan segenap Anggota DPRD melalui alat kelengkapannya baik Badan Anggaran maupun komisi-komisi serta ucapan terima kasih kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Pimpinan SKPD yang telah bersama-sama membahas rancangan APBD 2016, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Disebutkan Walikota, terhadap Rancangan APBD Kota Tegal Tahun Anggaran 2016 setelah melalui proses pembahasan telah disepakati beberapa hal. Antara lain Pendapatan daerah sebesar Rp. 1.032.686.389.000,- dengan rincian PAD sebesar Rp. 258.668.643.000,-  yang terdiri   dari Pendapatan pajak daerah yang terdiri dari Rp. 48.736.351.000,-, hasil retribusi daerah sebesar Rp. 20.710.183.000,-, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 3.746.306.000,- dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp.185.475.803.000,-.
Sementara dana perimbangan sebesar  Rp. 636.166.657.000,- dengan rincian dari bagi hasil pajak / bagi hasil bukan pajak sebesar Rp. 25.264.986.000,-, dana alokasi umum sebesar Rp. 490.772.001.000,- dan dana alokasi khusus sebesar Rp. 120.129.670.000,-. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah  yang sah sebesar Rp. 137.851.089.000,- dengan rincian dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya sebesar Rp. 38.955.789.000,-, dana penyesuaian dan otonomi khusus sebesar Rp.94.704.427.000,- dan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya sebesar Rp. 4.190.873.000,-.
Untuk Belanja daerah, di APBD 2016 terdapat anggaran belanja daerah sebesar Rp. 1.133.323.560.000,- dengan perincian Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 470.637.246.000,-. Untuk Belanja Langsung sebesar  Rp. 662.686.314.000,- .
Walikota menyebut pada Rancangan APBD Tahun Anggaran 2016 ini terjadi defisit anggaran sebesar Rp. 100.637.171.000,- . Sedangkan pembiayaan daerah dapat dirinci antara lain penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp. 105.790.644.000,- yaitu sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya. Kemudian pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp. 5.153.473.000,- dengan rincian penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar Rp. 1.575.000.000,-, pembayaran pokok utang sebesar rp. 182.922.000,- dan pembayaran bunga utang sebesar rp. 3.395.551.000,-.
Walikota juga menyampaikan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban penggunaan BelanjaPenunjang Opersional Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta tata cara pengembalian tunjangan komunikasi intensif dan dana operasional, maka APBD Kota Tegal  Tahun Anggaran 2016 masuk dalam pengelompokan kemampuan keuangan daerah kategori tinggi.
“Hal tersebut disebabkan adanya kenaikan PAD dan DAU yang cukup signifikan. Terhadap kenaikan kemampuan keuangan daerah tersebut  berdampak pada  naiknya tunjangan komunikasi intensif dan belanja penunjang operasional DPRD,” ungkap Walikota.
Dikatakan Walikota, dengan adanya Persetujuan DPRD terhadap Raperda tentang  APBD Kota Tegal Tahun Anggaran 2016 ini,  masih ada satu tahap lagi yang harus dilakukan yaitu tahap evaluasi Gubernur Jawa Tengah terhadap Rancangan APBD. Evaluasi tersebut dimaksudkan guna tercapainya keserasian kebijakan daerah dengan kebijakan nasional, keselarasan antara kepentingan publik dengan aparatur, serta untuk meneliti sejauh mana APBD Kota Tegal tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.dn/tio(r)

Dianggap Fitnah MUI, Pamong Desa Di Meja Hijaukan

Brebes (suararakyattegal.com) – Kasus pencemaran nama baik dan penyebaran fitnah terhadap MUI Kabupaten Brebes yang dilakukan Zen Efendi seorang perangkat desa Jatibarang Lor, bersama 5 saudaranya harus menghadapi gugatan dari MUI Kabupaten Brebes. Bersama  Hj Astidah sebagai penggugat atas pencemaran nama baik yang di duga telah di lakukan oleh Zen Efendi dan 5 saudaranya, belum lama ini.
Kejadian bermula ketika terjadi perselisihan hak waris antara tergugat dan penggugat. Tersangka Zen Efendi dan saudaranya di duga dengan tanpa hak mengalih namakan dan menguasai harta kekayaan / warisan Almarhumah Hj Siti Ariyah (Ibu kandung Hj Astidah / penggugat) yang bernilai puluhan milyar.
Bahwa untuk melakukan pembagian harta waris, oleh ahli waris Hj Siti Ariyah yaitu Hj Astidah dengan meminta bantuan MUI Kabupaten Brebes agar segera di hisab dan wasiatnya dapat di laksanakan.  Kemudian munculah Fatwa tertanggal 17 Oktober 2014 Nomor 001/MUI-II/2014 Tentang pembagian harta waris dan penetapan ahli waris, yang di tandatangani Ketua,Sekretaris dan Komisi Fatwa MUI Kabupaten Brebes.
Dalam usaha mempertahankan, Zen Efendi bersama 5 saudaranya, di duga melakukan rekayasa pengaduan pals. Dan Zen Efendi diduga telah menghujat para ulama yang di anggap berpihak kepada Hj Astidah. Dengan pernyataan Zen, sehingga menurut keterangan penggugat, Zen Efendi telah menyebarkan fitnah, dengan menyebutkan para kyai yang berpihak kepadanya beraliran sesat, MUI telah di suap 1 milyar.
MUI sebagai pihak yang merasa di rugikan, melalui Hj. Astidah akhirnya melaporkan dan menuntut untuk segera di proses secara hukum Zen Efendi dan saudaranya ke pihak yang berwenang atas tuduhan pencemaran nama baik.
Di terangkan, isi di dalam Fatwa MUI Kabupaten Brebes tentang pembagian harta warisan dan penetapan ahli waris Hj Siti Ariyah, di dalamnya termuat silsilah keluarga Almarhumah Hj Siti Ariyah Binti Wadran.
Bahwa di antaranya Almarhumah Hj Siti Ariyah Binti wadran, terdapat 2 anak perempuan  , yaitu wagiyem Binti Walmun (ibu dari Zen Efendi) yang meninggal tahun 1988, dan Hj Astidah Binti Soema (Penggugat) serta memiliki 2 saudari Kandung. tio(r)
  

Bupati Brebes Resmikan Masjid Kradenan Senilai 1,5 Milyar

Written By suararakyat on Wednesday, November 25, 2015 | 11:43 AM

Brebes, (suararakyattegal.com) - Pembanguan Masjid Jami Baitul Mukminin Desa Kradenan Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes diresmikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti bertepatan dengan malam Sedekah Hasil Bumi, di lapangan desa setempat, belum lama ini.
Dalam sambutannya, Bupati sangat bangga dengan semangat warga dalam membangun tempat ibadah. Hal ini menandakan kadar tingkat keimanan masyarakat Brebes makin meningkat. Dibangunnya tempat ibadah bisa menyatukan hati umat selaku hamba kepada Sang Kholik, Allah SWT. 
“Saya sangat berterima kasih kepada warga Kradenan yang tengah aktif, dinamis dan agamis dalam menuju ridlo Allah SWT lewat pembangungan masjid,” kata Idza.
Bupati mengaku, hampir setiap bulan meresmikan pembangunan masjid sebagai perwujudan keimanan masyarakat. Masyarakat dengan semangat membangun masjid atau mushola karena dijanjikan oleh Allah SWT akan disediakan rumah di Surga, kelak. “Janji Allah jelas, kalau yang membangun masjid akan dibuatkan rumah di Surga, kelak,” kata Idza.
Namun demikian, perlu ada aplikasi sholat dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, kalau sudah dibangun harus digunakan untuk sholat berjamaah sehingga bertambah syiar. Semangat bersodaqoh warga Kradenan perlu mendapat acungan jempol. Karena selain membangun masjid, juga setiap tahun menggelar acara sedekah hasil bumi. 
Acara peresmian dibarengkan dengan pertunjukan wayang golek dari dengan Ki Dalang Wawam Dede Amung S dari Bandung.
Ketua Panitia pembangunan masjid Warto menjelaskan, masjid yang berukuran 27 X 25 Meter persegi dibangun dengan dana lebih kurang 1,5 milyar. Masjid tersebut, awal kali dibangun pada tahun 1968 dengan terus menerus dilakukan rehab. Antara lain tahun 1980, 1989 dan 2014. “Tahun  2014, merupakan rehab total,” terangnya.
Masjid bergaya perpaduan arsitek Persia dan Timur Tengah tersebut tampak megah dengan menara yang menjulang tinggi. tio(r) 

Bupati Brebes Beri Penghargaan di Enam Kecamatan

Photo : ILUSTRASI
Tonjong, (suararakyattegal.com) – Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK Kabupaten Brebes 2015, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Brebes menggelar pelayanan Safari KB kesehatan ditiap kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes secara gratis. Acara tersebut digelar ditiap kecamatan secara serentak. Selasa (24/11) kemarin

Berdasarkan kebijakan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, kegiatan ini diadakan di enam kecamatan yang dinilai berhasil dalam pelasanaaan program KB. Dari keenam Kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Tonjong, Salem, Losari, Tanjung, Banjarharjo dan Brebes.

Dari ke enam kecamatan tersebut semua telah diberikan penghargaan, baik kader maupun akseptor  dan calon akseptor yang hadir, telah diberikan pelayanan yaitu berupa pelayanan secara gratis dan uang transpot masing-masing sebesar Lima Puluh Ribu Rupiah. Hal ini merupakan pelayanan khusus kepada akseptor di 6 kecamatan tersebut, diungakapkan Kepala BPPKB Kabupaten Brebes melalui Drs Ahmad Makmun selaku kabid Program KB Kes Reproduksi saat ditemui disela-sela kegiatan acara  di Kantor Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong.

Lebih lanjut Ahmad Makmun mengatakan, kebijakan yang diberikan Bupati merupakan penghargaan atas keberhasilan program KB, dalam penekanan jumlah penduduk, karena penduduk di kabupaten Brebes termasuk penduduk terpadat se Jawa Tengah. Dan pemberian penghargaan ini bukan saja diberikan diacara ini saja melainkan diacara –acara lainnya, katanya

Akhmad Makmun Menambahkan, diacara yang dianggarkan melalui APBD ini, juga telah memberikan penghargaan kepada para kader PKK yang membawa lebih dari 30 - 40 akseptor. 
Dan untuk kecamatan Tonjong ini merupakan salahsatu wilayah di Kabupaten Brebes yang cukup berhasil dalam melaksanakan program KBnya agar tetap dipertahankan, ujarnya. imam(r)

Pengedar Sabu Asal Jakarta Dibekuk Sat Narkoba Polres Tegal Kota

Written By suararakyat on Tuesday, November 24, 2015 | 9:14 AM

Tegal, (suararakyattegal.com) - Jajaran Sat Narkoba Polres Tegal Kota berhasil mengamankan sepuluh paket sabu-sabu berikut sebuah alat timbangan dan uang tunai dari seorang pengedar di Jalan Panggung Timur Kota Tegal, Rabu (18/11) lalu. “ Sepuluh paket sabu seberat 1,50 gram berikut pelaku dan barang bukti lainnya berhasil diamankan Sat Narkoba,” ungkap Kapolres Tegal Kota AKBP Firman Darmansyah,SIK didampingi Kasat Narkoba AKP Nasoir,SH dalam gelar kasus di Mapolres, Senin (23/11) kemarin. 
Kapolres menjelaskan, pelaku YH (30) dengan identitas beralamat Kebon Jeruk VI/10 Rt 09/04 Mampar Tamansari Jakarta Barat, berhasil ditangkap petugas Sat Narkoba Polres Tegal Kota di Jalan Panggung Baru Mintaragen Kota Tegal, pada Rabu (18/11/2015) kemarin, dengan mengamankan satu paket sabu. Dan dikembangkan dengan menggeledah rumah pelaku, menemukan sembilan paket sabu berikut barang bukti lainnya.
“Dari tangan pelaku kami amankan satu paket sabu. “ Selanjutnya dari hasil pengembangan dan pengeledahan dirumah pelaku kami temukan lagi sembilan paket sabu berikut barang bukti lainya,” terang Kapolres. 
Selain menyita sepuluh paket sabu, petugas turut mengamankan barang bukti lainnya berupa satu unit alat timbang merk HWH, satu dompet timbangan berisi beberapa plastik klip, sebuah Handphone merk Sony X10 serta uang tunai sebanyak 500 ribu rupiah. “ Pelaku kami jerat dengan pasal 114 ayat (1) jo 112 ayat (1) UURI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika , dimana saat ini dalam proses penyidikan lebih lanjut,” ungkapnya. 
Kapolres menambahkan “ Selama kurun waktu Januari hingga sekarang telah diungkap 24 kasus dengan 27 tersangka dan barang bukti sebanyak 36,47 gram Ganja serta 6,57 gram sabu-sabu,”. tio(r)

PPKom Optimis Pembangunan Gedung DPU Sesuai Target

Tegal, (suararakyattegal.com) - Proyek pembangunan gedung kantor DPU Kota Tegal mencapai 70 persen. Proyek yang menghabiskan anggaran APBD Kota Tegal hingga Rp 5,9 miliar tersebut optimis bakal selesai sesuai dengan target yang ditentukan.

Kepala DPU Kota Tegal, Sugiyanto ST MM melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Pembangunan Gedung DPU Kota Tegal, Agus Ruminto Adji mengatakan, optimis pembangunan bakal selesai sesuai target. Sementara, menurut Agus bahwa pembangunan gedung kantor tesebut dimulai sejak 17 Juli hingga 23 Desember mendatang, namun akan selesai lebih cepat jika dilakukan lembur kerja hingga malam.

“Memang ada pekerja yang lembur, namun sementara hanya sampai magrib atau hingga pukul 18.00 WIB saja. Kami di sini padahal sudah menyediakan fasilitas, seperti lampu dan sebagainya. Hal itu kami sediakan tatkala nantinya akan melakukan kerja lembur hingga malam,” ujar Agus ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/11) kemarin.

Pembangunan gedung DPU, lanjut Agus, terdiri tiga lantai yakni, lantai bawah untuk gudang PJU, lantai dua untuk kantor dinas PU Pengairan dan Bina Marga dan lantai atas atau tiga untuk aula atau ruang pertemuan/rapat besar dan kecil. “Sementara untuk kantor dinas PU Cipta Karya menempati gedung lama yang di tempati ini,” katanya.

Selain pembangunan gedung, masih kata Agus, juga ada kegiatan peninggian halaman dan juga pembangunan pager depan. Peninggian halaman sesuai rencana bakal ditinggikan hingga 30 Cm, sedang pembangunan pagar depan sudah selesai dikerjakan dan tinggal
pengecatannya saja.

“Saya berharap proyek ini dapat selesai sesuai target yang ditentukan, selain itu hasil pekerjaan baik kualitas maupun kuantitas memuaskan. Alhamdulillah, kemarin hasil sementara pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menganggap masih dalam batas kewajaran, sehingga tidak ada kendala apapun,” pungkasnya. dn(r)

Tujuh Sekolah Dasar Negeri Terancam Digabung

Written By suararakyat on Monday, November 23, 2015 | 12:24 PM

Photo : Ilustrasi
Sirampog, (suararakyattegal.com) – Sekolah Dasar yang notabene merupakan kunci dari keberhasilan anak dalam mencari ilmu dan pendidikan, tetapi kenyataannya masih banyak mengalami kemunduran. Hal ini dilihat dari beberapa kasus yang ada di daerah-daerah seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan. 

Sedikitnya 7 Sekolah Dasar N egeri yang ada di Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes terancam digabung (regroup). Rencana penggabungan sekolah dasar, berawal dari masing masing sekolah dengan jumlah muridnya yang kurang dari 100 anak. Demikian dikatakan Kepala UPTD Pendidikan kecamatan Sirampog, Hudianto SPd seusai kegiatan jantung sehat dalam rangka Hari Guru Nasional yang ke 70 tahun, Jumat 20/11 kemarin.

Menurut Hudiyanto, SDN yang akan diregroup tersebut yakni ada tujuh diantaranya, SDN Mlayang 01, SDN Manggis 01, SDN Benda 02, SDN Benda 03, SDN Buniwah 01, SDN Buniwah 03 dan SDN Mendala 04. Diakuinya, penggabungan tersebut disebabkan faktor keberhasilan program KB yang sangat berdampak pada jumlah penerimaan siswa baru disetiap tahunnya. Sehingga secara otomatis mempengaruhi sekolah-sekolah yang berada di daerah yang jumlah penduduknya sedikit, ujar Hudianto.
“Program KB yang sedang di galakan pemerintah saya rasa cukup sukses, tetapi ada juga dampak dari program tersebut, sehingga mengalami berkurangnya jumlah penduduk di daerah-daerah setiap tahunnya” terangnya Hudiyanto

Persoalan lain yang saat ini dihadapi dan perlu dipikirkan serius oleh pemerintah adalah kebutuhan guru PNS di lingkungan pendidikan Kecamatan Sirampog. Dimana kebutuhan guru PNS untuk mengisi 33 SDN itu, idealnya berjumlah 264 orang dan saat ini baru ada 130 orang.
“Saya berharap ada peningkatan jumlah guru PNS, sehingga proses belajar mengajar berjalan sesuai tugasnya”, tambahnya. imam (r)

Empat Kasi Kejari Kota Tegal Pindah Tugas

Kasi Intelijen : Sunari SH MH
Tegal, (suararakyattegal.com),- Sebanyak empat kasi yang ada di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tegal bakal pindah tugas ke beberapa daerah. Surat Keputusan (SK) kepindahan telah dikantongi tinggal menunggu sertijab yang akan dilaksanakan minggu kedua di bulan Desember 2015 mendatang di kantor Kejari Kota Tegal. 
Masing-masing kasi tersebut, di antaranya Kasi TP Umum Suparman SH pindah ke Palangkaraya, Kasi Intelijen Sunari SH MH pindah ke Bengkulu, Kasi TP Khusus Bayu Danarko SH MH  pindah ke Banjarmasin, Kasi Datun Sasmito SH pindah ke Palangkaraya.
“ Tugas-tugas telah kami laksanakan diantaranya terkait dengan target yang di intelegensiakan ada 4 kasus yang seharusnya 3 kasus saja, tugas lain seperti penyuluhan hukum, penguatan target anti KKN sudah sesuai target. SK sudah kami kantongi masing – masing tinggal tunggu masa sertijab saja, kemungkinan akan dilaksanakan pada Desember mendatang,” tandas Kajari Kota Tegal RB Henry Budianto SH MHum melalui Kasi Intel Kejari Kota Tegal, Sunari SH MH  Kepada SR.
Sunari menambahkan, sebagai jaksa harus siap  dimanapun akan ditempatkan, dan sebagai PR yang ditinggalkan proses penyelidikan sudah dilimpahkan ke Kasi Pidsus. Hak itu seperti kasus tanah bengkok, Polder Hutan Kota Bayeman dan lain-lain. Nantinya akan dilanjutkan oleh pengganti yang baru. 
“Selama kami bertugas selama 2,5 tahun masa jabatan di Kota Tegal, sisi keamanan terbilang kondusif, ” pungkasnya.dn(r)

Awal Musim Hujan BPBD Brebes Gelar Sosialisasi Kebencanaan

Written By suararakyat on Friday, November 20, 2015 | 10:08 AM

Paguyangan, (suararakyattegal.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, dalam upaya pencegahan dan mengantisipasi terjadinya bencana alam diwilayah kabupaten brebes yang rawan bencana, terutama di wlilayah brebes bagian selatan (kecamatan salem, bantarkawung, sirampog dan paguyangan) diawal  tibanya musim penghujan secara maraton menggelar sosialisasi dan pelatihan kebencanaan yang didanai APBD 2015 sekitar 400 Juta lebih.
Perlunya sosialisasi dan pelatihan tersebut untuk mengantisipasi bencana alam yang konon wilayah kabupaten brebes merupakan  paling rawan dan berpeluang  besar terjadinya bencana alam. Hal ini diuangkapkan asisten I setda Brebes Suprapto SH  saat memberikan sambutan acara sosialisasi dan pelatihan kebencanaan yang digelar di aula kantor desa Pandansari  Kecamatan Paguyangan rabu, 18/11 kemarin.
Ditambahkan Suprapto,  meminta kepada peserta agar  sosialisasi ini menjadi bekal ilmu pengetahuan dalam mengantisipasi pencegahan bencana  didaerahnya  masing-masing. Mengingat penanggulangan maupun pencegahan bencana merupakan tugas kita semua, sehingga tugas BPBD harus  didukung bersama-sama Muspika dan semua elemen masyarakat sebagai mitra kerja.
Penangan pencegahan tersebut Pemda Brebes dalam memasukuki paska musim pengujan melalui BPBD untuk terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama masyarakat yang berada didaerah rawan bencana, dan daerah dataran tinggi yang kerap sering terjadi tang longsor, tanah bergerak, banjir bandang  dan gempa bumi,  ujarnya.
Sementara ketua BPBD Kabupaten Brebes melalui Kabid pencegahan bencana Edi Mulyani, diakui masih minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki  dalam upaya pencegahan dan penangan bencana tersebut. Sehingga pada tahun ini pihaknya telah mengajukan kepada Pemda Brebes untuk penambahan  pengadaan sarana dan prasarana  yang dibutuhkan, seperti kendaraan pemadam kebakaran (damkar), minimal satu damkar untuk dua wilayah kecamatan dan alat yang lainnya.
Tambah dia berharap kepada kepala desa yang didaerahnya telah dipasang alat peringatan deteksi bahaya gejala bencana (early warning system) harus setiap saat dicoba biar warganya bisa waspada mengetahui dan bisa mengantisipasi manakala bencana itu terjadi, dan alat tersebut agar dijaga dan dipelihara dengan baik, katanya
Lebihlanjut pihaknya menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan kebencanaan tahun 2015 secara maraton yang dilakukan dibeberapa wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes pembiayaanya telah mendapat alokasi dana dari APBD 2015 sekitar 400 juta  lebih, katanya. imam(r)

Polder Hutan Kota, Jadi PR Kejaksaan Kota Tegal

Tegal (suararakyattegal.com),- Proyek Polder Hutan Kota Bayeman di wilayah Kaligangsa Kecamatan Margadana, yang memakan anggaran hampir satu miliar. Akibat banyaknya kerusakan dan mendapat kritikan dari masyarakat setempat, sehingga mendapat sorotan dan akhirnya menjadi agenda Dewan dan di kunjungi komisi III DPRD Kota Tegal. Mengetahui akan adanya kunjungan DPRD, pihak penggarap proyek  langsung melakukan perbaikan di berbagai sisi. Namun dari perbaikan tersebut belum merata ( masih banyak kerusakan,red ).
“Kami sangat meyayangkan penggarapan proyek Hutan Kota Bayeman ini, alasannya kenapa kok sampai terjadi banyak kerusakan, sedangkan adanya menerima pekerjaan ini kan sudah ada perjanjian kontraknya sebagai bentuk kesanggupan menggarap, lalu kenapa demikian? “ tandas Ketua Komisi III, Sutari SH dengan nada kecewa, saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu.
Tetapi kami bersyukur disisi lain pemerintah masih di untungkan karena masih ada5% anggaran pemeliharaan belum di berikan “ tambah Sutari
Berkaitan dengan hal tersebut, Saeful Anwar dari CV Siva Teknik Slawi kepada SR  mengatakan bahwa  kondisi kultur tanah dijadikan alasan kerusakan proyeknya. 
 “ Kami sering melakukan perbaikan mulai dari paving maupun yang dianggap rusak lainnya, kerusakan itu akibat kultur tanah yang labil ditambah banyak dilalui kendaraan motor, namun kami sudah mengajukan surat pernyataan tentang kesanggupan penanaman pohon saat musim penghujan datang “ Tandasnya kepada SR
Disisi lain, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Tegal, Sunari, menyikapi hal tersebut menyatakan bahwa perihal proyek Hutan Kota Bayeman yang berlokasi di Kaligangsa masih dilanjutkan atau masih di jadikan PR bagi kejaksaan. Penyerahan 5% anggaran pemeliharaan harus sesuai pada waktu di pemeriksa.
“ Proyek Hutan Kota Bayeman, itu masih terus berlanjut dan masih menjadi PR kami, nantinya saat penyerahan 5% anggaran pemeliharaan harus sesuai pada waktu pemeriksaan, keseluruhan harus dalam kondisi baik” Tandas Sunari kepada SR. (19/11) kemarin
Kabul, PPKOM proyek tersebut angkat bicara, dirinya sering melakukan peneguran perbaikan kepada CV penggarap, namun oleh pihak CV agak keberatan, pasalnya bila dilakukan perbaikan bakal terjadi kerusakan lagi, dan untuk pohon yang mati bakal dilaksanakan pada musim penghujan.
“ Saya sering melakukan peneguran kepada CV penggarap namun dia agak keberatan, alasannya bila dilakukan perbaikan dulu bakal terjadi kerusakan lagi, soal pohon yang mati akan dilakukan penanaman kembali di musim penghujan mendatang” Tandas Kabul. dn(r)


Warga Diminta Bersabar Sikapi Kondisi Jalan Di Kota Tegal

Written By suararakyat on Tuesday, November 17, 2015 | 2:46 AM

Kasatlantas : AKP Aris Arianto
Tegal, (suararakyattegal.com) - Sebagai Kasatlantas Polres Tegal Kota yang baru, AKP Aris Arianto pindahan dari Polda Jateng menyarankan kepada masyarakat Kota Tegal agar untuk sementara waktu bersabar dengan kondisi jalan di Kota Tegal, pasalnya banyaknya perbaikan jalan yang  sedang berjalan memiliki tujuan baik yakni sebagai pembenahan agar jalanan menjadi bagus dan arus lalu lintas berjalan dengan baik.
Sebagai Kasatlantas baru di Kota Tegal, dalam menyikapi kondisi jalanan yang sedang dalam masa pengerjaan sebagai bentuk pembenahan lebih baik. 
“Saya berharap masyarakat untuk sementara waktu bersabar saja dulu dengan kondisi yang ada, lepas dari semua itu saya harus selalu siap menjalankan tugas dimanapun di tempatkan karena itu sebagai kewajiban saya” Tandasnya di sela acara pisah sambut Kasatlantas Agus Triyono kepada dirinya. Senin (16/11).
Tambahnya, untuk sementara tugas saya melanjutkan program yang ada sembari menunggu saatnya program-program yang baru nantinya.
Disisi lain, Kasatlantas Polres Tegal Kota lama, AKP Agus Triyono kepada SR menandaskan, bahwa dirinya merasa cocok dan bangga selama di tempatkan di Kota Tegal, namun karena perintah kepindahan dari Polres Tegal Kota Ke Polres Kendal maka harus dilaksanakan dengan baik.
“ Satu setengah tahun saya bertugas di Kota Tegal, Tegal cukup familier sekali, kerjasama masyarakatnya bagus sehingga tanpa terasa membuat saya betah, namun kembali karena perintah maka saya harus melaksanakan perintah kepindahan saya tersebut. Harapan saya, kedepan harus lebih baik “ Pungkasnya kepada SR. dn(r)

Pelaku Pembunuhan Di Alun - Alun Kota Tegal Terancam Tujuh Tahun Penjara

Written By suararakyat on Monday, November 16, 2015 | 4:38 PM

Rekonstruksi Pembunuhan di Alun-Alun Kota Tegal
Tegal, (suararakyattegal.com) – Kasus pembunuhan yang terjadi di Alun-alun Kota Tegal beberapa waktu lalu telah menyisakan kepedihan di hati ibu korban. Usai menyaksikan reka ulang kejadian pengeroyokan yang mengakibatkan nyawa anaknya melayang, sang ibu langsung  jatuh pingsan. Senin(16/11)
Korban meninggal AG (19) warga slerok dalam keadaan mabuk berat tidak terima karena merasa di pelototi tersangka, dan akhirnya terjadi perkelahian antara korban dan tersangka. Dimana korban akhirnya tersungkur akibat perkelahian yang tidak seimbang atau dikeroyok hingga meninggal. Tersangka  PT warga Kaligangsa dan RT warga Panggung Baru Kota Tegal, dengan di bantu sejumlah teman – temannya memborbardir hantaman dan pemukulan kepala korban dengan batu hingga pecah.
Oleh Satuan Kerja Polres Tegal Kota digelar reka ulang atau rekonstruksi di Alun – alun Kota Tegal yaitu di Jln. KH Wahid Hasyim sebagai TKP nya. Dengan 16 adegan yang diperagakan oleh tersangka, sehingga kedua tersangka dijatuhi pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
“ Rekonstruksi yang digelar sebagai pemerkuat bukti di peradilan, kedua tersangka sudah berhasil kami ringkus, sedang tersangka lainnya masih dalam pengejaran. Mereka di kenakan pasal 170 dengan hukuman 7 tahun penjara “ Tandas Kaur Din Ops, Bambang SD,SH kepada SR usai rekonstruksi. dn(r)

Atasi Kawasan Kumuh Perkotaan Bupati Keruk Kali Sigeleng

Written By suararakyat on Saturday, November 14, 2015 | 2:46 AM

Brebes, (suararakyattegal.com) - Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mencanangkan Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan lewat program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman ( P2KKP ) dengan cara mengeruk Kali Sigeleng. Sungai yang membelah Kelurahan Limbangan Wetan dan Limbangan Kulon tersebut sangat tidak nyaman dipandang mata dan mengalami pendangkalan yang bisa mengakibatkan banjir.
“Penataan kumuh merupakan sebuah pekerjaan besar dan membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkannya,” kata Bupati saat menyampaikan sambutan pencanangan, Jumat (13/11).
Dia meminta kesadaran semua pihak, terutama masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap lingkungan. Sehingga bisa membawa manfaat bersama. 
Dalam kesempatan tersebut, Bupati, Kepala SKPD, TNI, Polri, pelajar dan masyarakat menandatangani komitmen bersama untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat diatas kain putih sepanjang lebih kurang 50 meter. 
Kegiatan pengerukan kali Sigeleng atas prakarsa masyarakat dan relawan yang tergabung di Badan Keswadayaan Masyarakat  (BKM) serta  Tim Fasilitator  P2KKP tersebut mendapat dukungan penuh dari DPU Taru dan Kantor Lingkungan Hidup serta Dinas ESDM Kabupaten Brebes. “Ketiga instansi ini menyediakan alat berat, Truk dan Motor roda 3,” papar Koordinator Kota (Korkot) P2KKP Kabupaten Brebes Bambang Rudihartono SE.
Bambang menjelaskan, gerakan masyarakat yang dibarengkan dengan Jumat bersih yang sudah dicanangkan Bupati sebelumnya, merupakan bagian pemasaran Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas dan memulai pelaksanaan penanganan kumuh program P2KKP sebagai program lanjutan PNPM Mandiri Perkotaan.
Lebih kurang 750 orang dari unsure masyarakat Limbangan Wetan, Limbangan Kulon dan Gandasuli, Personil Kodim/713 Brebes, Polres Brebes, Kepala SKPD, Siswa SD, SMP, SMA/SMK bahu membahu membersihkan Kali Sigeleng. Mereka kerja bakti di sepanjang bantaran kali Sigeleng mulai di ujung selatan Kelurahan Gandasuli sampai ujung utara  Kelurahan Limbangan Wetan.
Dipilihnya kali Sigeleng sebagai lokasi pencanangan dimulainya gerakan penanganan kawasan kumuh perkotaan karena faktor kekumuhan ada di kawasan tersebut, banyaknya  sampah yang menumpuk akibat perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan, sedimentasi yang terus terjadi  membuat pendangkalan yang cukup parah di banyak lokasi. “Dikhawatirkan setiap musim penghujan datang kawasan di sepanjang bantaran kali sigeleng menjadi langganan banjir,” ujar Bambang. 
Kepala DPU Taru Ir Nursy Mansur MSi juga prihatin dengan banyaknya bangunan liar di sepanjang bantaran kali Sigeleng. Sehingga membuat sulitnya penataan dan pengerukan. Kata Nursy,  ada tujuh indikator utama kekumuhan yakni soal bangunan, jalan lingkungan, drainase lingkungan, layanan air bersih, pembuangan limbah/sanitasi, pengelolaan sampah dan pengamanan bahaya kebakaran yang kesemuanya itu harus diperhatikan dan ditata bersama.
Penanganan awal, lanjut Nursy akan dilaksanakan selama tiga hari (13-15/11) dengan melakukan pengerukan di spot-spot yang kosong dari bangunan liar. Berawal dari Kelurahan Limbangan Wetan, Limbangan Kulon dan Kelurahan  Gandasuli. Diharapkan melalui pengerukan beberapa spot ini dapat mengurangai dampak banjir pada musim hujan, serta memberikan penyadaran kepada warga yang mendirikan bangunan di sepanjang bantaran kali baik yang digunakan untuk sendiri maupun dikontarakan  agar membongkar bangunanya secara sukarela sehingga seluruh area di sepanjang kali Sigeleng dapat dinormalisasi atau dikeruk.
Mulai tahun 2016, secara bertahap  DPU TARU sudah merencanakan untuk membangun jalan paving di sepanjang bantaran kali di mulai dari Kelurahan Gandasuli dan pembuatan taman atau ruang terbuka hijau di lokasi-lokasi yang sudah bebas dari bangunan. Diharapkan melalui gerakan ini dapat menggaet sumber-seumber pendanaan lain dari Pemprov, Kementerian,  dunia usaha maupun kelompok peduli.
 “Dari program ini, harapan saya Brebes tanpa kumuh di tahun 2019 yang dimulai dari penataan bantaran kali Sigeleng dapat terwujud, bukan hanya mimpi indah,” tandas Nursy. tio(r)

Bupati Brebes Himbau PNS Harus Kerja Optimal

Brebes, (suararakyattegal.com) - Sebanyak 10 PNS dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) naik pangkat per 1 Oktober 2015 karena jabatan fungsional tertentu dan harus diusulkan kenaikan pangkatnya dengan angka kredit. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri karena PNS yang bersangkutan saat pengangkatan CPNS dengan formasi Jabatan Fungsional Tertentu (JFT). 
“Mereka harus diusulkan kenaikan pangkatnya dengan menggunakan angka kredit, bukan regular,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes Dra Lutfiyatul Latifah saat penyerahan pangkat PNS di Aula Islamic Center Jalan Yos Sudarso Brebes, Kamis (12/11) kemarin.
Kesepuluh orang tersebut, lanjutnya, pada saat pengangkatan pertama dengan formasi (JFT) seperti bidan, pranata computer, dan Penguji Kendaraan Bermotor.
Lutfiyatul menegaskan, bagi PNS formasi JFT hanya dapat diberikan toleransi kenaikan pangkat regular satu kali saja. Selanjutnya harus harus diangkat dalam jabatan fungsional sesuai dengan formasinya yang mekanismenya harus melalui usulan angka kredit dengan Penetapan Angka Kredit (PAK).
PNS yang diusulkan kenaikan pangkat periode 1 Oktober 2015 sejumlah 637 PNS, dengan rincian golongan IV sejumlah 48 PNS, gol III (462), gol II (108) dan gol I (19). Dari 637 sudah terealisasi 568 PNS. Sebanyak 334 PNS sudah menerima Petikan SK Kenaikan Pangkat pada 30 september, 3 PNS gol IV/c sudah menerima bulan Oktober, 10 PNS dinyatakan TMS, 59 PNS masih dalam proses SK Kenaikan Pangkat di BKD Brebes, BKD Prov Jateng dan BKN Jakarta. “Pada hari ini, diserahkan 231 Petikan SK golongan IV, III, II dan I,” ungkapnya. 
Dari 231 PNS, terdiri dari gol IV sejumlah 12 PNS, gol III (151), gol II (57) dan gol I (11). Mereka berasal dari Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, RSUD dan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes. 
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE saat memberikan SK Petikan Kenaikan Pangkat mengingatkan, agar PNS terus meningkatkan kinerjanya sejalan dengan jenjang kepangkatan dan kesejahteraannya. Pemkab senantiasa memberikan jalan terbaik demi kesejahteraan PNS. Terbukti mulai oktober 2015 Pemkab telah menaikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan sesuai dengan beban kerja masing-masing. 
“Kami sudah menaikan TPP sampai 50 %, 75 % bahkan 100 %,” ujar Idza disambut tepuk tangan hadirin.
Tambah Idza, disamping itu dari Pemerintah Pusat juga akan diberikan gaji 13 dan 14 pada tahun 2016. Ini berarti, PNS harus mampu menunjukan kinerjanya dengan maksimal dengan bukti kerja nyata melakukan pelayanan optimal kepada masyarakat. “Ayo kerja, dengan semangat yang membara dan bergotong royong serta hindarkan korupsi,” ajak Idza dengan penuh semangat.
Penyerahan SK Petikan kenaikan pangkat dilakukan secara simbolis kepada empat orang perwakilan dari golongan IV, III, II dan I. tio(r)

Walikota Lepas 30 Khalifah MAPSI Kota Tegal

Tegal, (suararakyattegal.com) - Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno melepas keberangkatan 30 khafilah Kota Tegal yang akan mengikuti Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islam (MAPSI) Sekolah Dasar Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, khafilah MAPSI SD Kota Tegal, secara resmi Bunda lepas untuk mengikuti MAPSI SD Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Selamat jalan anak-anak ku selamat berjuang. Insyaallah selalu dalam lindungan Allah Swt,” kata Walikota yang akrab disapa Bunda Sitha. Kamis (12/11) kemarin.
Walikota yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal Herlien Tedjo Oetami SH juga memberi semangat kepada para khafilah dengan mengucapkan selamat berjuang kepada para khafilah. “Selamat berjuang anak-anak, tunjukkanlah kemampuan semaksimal mungkin, berikanlah yang terbaik untuk Kota Tegal. Semoga dengan perjuangan yang keras anak-anak akan mendapatkan hasil yang gemilang. Sebagaimana apa yang kita harapan bersama,” tambah Walikota.
Walikota kemudian mengibarkan bendera start di depan bus rombongan khafilah, tanda Walikota resmi melepas keberangkatan para khafilah menuju Asrama Haji Donohudan untuk mengikuti Lomba MAPSI SD Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Ketua Khafilah, Mahfud mengatakan jumlah khafilah yang berangkat dan akan berlomba di Asrama Haji Donohudan Solo pada tanggal 14 sampai 15 November 2015 ada 30 anak yang didampingi 11 official.
Mereka berlomba untuk Bidang Seni Islami, ada lima macam dan lomba beregu sebanyak enam macam dari 18 lomba.
Megenai target juara, Mahfud menyebut minimal membawa pulang 8 piala seperti tahun lalu. Tetapi Mahfud mengharapkan jumlah piala yang dibawa pulang lebih dari 8. 
“Saya berharap minimal kita bawa pulang 8 piala,  kalau bisa ya bertambah dari tahun kemarin,” tutur Mahfud.
Dikatakan Mahfud, biasanya yang terberat yaitu lomba macapat karena bersaing dengan daerah lain. Demikian juga kaligrafi karena daerah Kudus dan Jepara merupakan sentra kerajinan kaligrafi.  “Kita andalkan Lomba Pelajaran Agama Islam (PAI) dan lomba cerdas cermat serta cerita Islami. Ssbab sudah dilakukan pelatihan di masing-masing sekolah,” pungkas Mahfud. tio(r)

PNS Kota Tegal Harus Patuh Terhadap Aturan “On The Track”

Written By suararakyat on Thursday, November 12, 2015 | 3:34 AM

Tegal, (suararakyattegal.com) - Walikota Tegal mengingatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal untuk selalu patuh terhadap aturan yang ada. Oleh karena itu, PNS tinggal on the track dan menjalani aturan tersebut, sehingga jika keluar dari track atau sistem akan ada sanksi.

“Jadi segala sesuatunya itu sudah diatur, ada Undang-undang, ada PP, kita tinggal jalan, on the track saja. Sehingga jika keluar dari track atau sistem, kembali ada yang mengatur, ada sanksi,” ungkap Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno saat membuka Sosialisasi Peraturan Kepegawaian Penegakan Disipliln dan Integritas dalam Prespektif UU Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal, di Gedung Adipura Balaikota Tegal. Selasa(11/11).

Hadir narasumber dan pemateri Sosialisasi Undang-Undang Nomor 5 Ttahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jakarta, Sukamto SH, Plt. Sekda Kota Tegal Dyah Kemala Sintha SH, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tegal Drs Irkar Yuswan Apendi MM dan Kepala Badan, Dinas, Kantor dan Bagian, Direktur RSUD, Inspektur, Camat dan Lurah di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal.

“Kita tentu melihat kejadian beberapa waktu yang lalu, ada teman - teman PNS yang demo dan berorasi.  Jika kita renungkan dari aspek etika dan keadaan dari perspektif  UU ASN, tentu sangat tidak etis. Kita semua adalah keluarga besar KORPRI Kota Tegal, jika ada permasalahan layaknya sebuah keluarga dibicarakan di dalam dengan penuh kekeluargaan,” ungkap Walikota yang menyebut hal tersebut sudah diselesaikan dengan baik dengan berlandaskan aturan yang  ada.

Walikota juga menyampaikan kepada peserta sosialisasi, bahwa sosialisasi tersebut sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan menyamakan persepsi  Aparatur Pemerintah yang ada di SKPD, sehingga secara tepat dapat mengimplementasikan aturan kepegawaian.

Kepala BKD Kota Tegal Drs. Irkar Yuswan Apendi MM dalam laporannya mmengatakan tujuan diadakannya Sosialisasi UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN adalah memberi pemahaman tentang peraturan kepegawaian yang berlaku pada saat ini, dan untuk menyamakan persepsi pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam mengimplementasikan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yang sudah di sahkan pada tanggal 15 Januari 2014 lalu oleh Presiden Republik Indonesia.

Disebutkan Irkar, pelaksanaan sosialisasi ini diharapkan dapat menyampaikan amanat yang tercantum dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN. “Bahwasannya dengan perubahan dan kompleksitas permasalahan di masyarakat saat ini perlu pula dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa khususnya dalam mewujudkan visi kota tegal yakni terwujudnya Kota Tegal yang sejahtera dan bermartabat berbasis pelayanan prima,” tutur Irkar.

Sukamto SH dalam paparan materinya menyebut PNS diharapkan dapat bekerja dengan baik sampai batas usia pensiun. “Ibaratnya pesawat, ASN mampu landing dengan mulus jangan sampai jatuh sebelum batas usia pensiun karena melanggar aturan,” ungkap Sukamto.

Dengan aturan yang baru ini, ASN akan diberikan tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan dan fasilitas serta pengembangan karir berdasarkan kualitas pendidikan, kompetensi, penilaian kinerja dan promosi sesuai kebutuhan organisasi. Selain itu ada integritas, loyalitas dan disiplin menjadi penilaian bagi ASN.
“Integritas seorang ASN juga masuk untuk pertimbangan dalam promosi,” tambahnya. tio(r) 

Paket Sembako Semarakan Hari Pahlawan

Tegal, (suararakyattegal.com) - Open house yang diperuntukan bagi warga sekitar dalam rangka menyemarakan Hari Pahlawan, digelar di Gereja Bethel Maranatha Tahun 2015, Selasa (10/11) kemarin.
Hadir Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno, Anggota Forkopimda Kota Tegal antara lain Dandim 0712/Tegal Letkol Inf. Hari Santoso SSos, Kapolresta Tegal AKBP Firman Darmansyah, SIK dan Danlanal Tegal Letkol Laut (P) Sirilus Susbintoro dan Kepala SKPD di Lingkungan Pemkot Tegal dan Tokoh Masyarakat H Tambari Gustam.
Dalam open house tersebut, disediakan 502 paket sembako yang dijual murah kepada masyarakat sekitar gereja dengan harga Rp 20 ribu. Terdiri dari beras sebanyak 1 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter dan teh.
Pimpinan Jemaat Gereja Bethel Maranatha Pendeta Bambang Herodion mengatakan kegiatan Semarak Pahlawan dengan menggelar Open House sebagai salah satu kegiatan yang mulia dan tidak memandang agama, suku, ras dan aliran. Apalagi darah para pahlawan dalam merebut kemerdekaan ditumpahkan dan dipancarkan ke seluruh tanah air, termasuk gereja yang dapat memetik kemerdekaan karena jasa para pahlawan.
 “Mari kita rapatkan barisan persatuan bangsa Indonesia,” ajak Bambang Herodion.
Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno bersama Anggota Forkopimda Kota Tegal secara simbolis menyerahkan paket sembako kepada masyarakat. Selain itu, Walikota juga membuka secara resmi kegiatan yang baru dilaksanakan oleh Gereja Bethel Maranatha yang berlokasi di Jalan Kapt. Ismail Kota Tegal.
Walikota dalam sambutannya mengapresiasi Semarak Hari Pahlawan, mengingat ditengah kesibukan para jemaat menjalani aktifitas pribadinya, tetapi tak pernah melupakan eksistensi dan jasa para pahlawan bangsa dan memiliki semangat kebangsaan.
Disebutkan Walikota, dalam peringatan Hari Pahlawan tahun 1961, Bung Karno menyatakan: Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Tentu ini bukan pernyataan biasa. Karena sebagai seorang pelaku sejarah, beliau memahami betul peran dan jasa para pahlawan yang dengan gagah berani dan semangat menyala-nyala  maju ke medan laga. 
Sekali layar terkembang, maka pantang untuk mundur ke belakang. Hingga semua yang mereka perjuangkan berhasil mencapai puncak keemasan, yakni Kemerdekaan Negara Republik Indonesia,” ungkap Walikota.
Untuk itu, Walikota mengajak masyarakat Kota Tegal sebagai bagian bangsa yang hidup di alam kemerdekaan ini, menjadi kewajiban untuk meneruskan cita-cita mulia para pahlawan, yakni mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif yang konstruktif, menuju Indonesia yang maju, dan mampu berdiri tegak di tengah negara-negara lain di dunia.
“Oleh karenanya apa yang dilakukan oleh Gereja Bethel Maranatha dengan memperingati Hari Pahlawan sangatlah strategis. Karena semua tokoh agama kala itu, termasuk tokoh agama Kristen adalah pejuang.  Pahlawan tidak harus dengan tanda jasa atau penghargaan.  Saya yakin mereka berjuang dengan segenap kerelaan hati, demi membela negeri,” tutur Walikota.
Semarak Peringatan Hari Pahlawan yang berisi kegiatan pasar murah dan hiburan rakyat, menurut Walikota merupakan kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat. Oleh karena itu, Walikota berpesan agar pelaksanaan pasar murah bisa tepat sasaran. “Artinya bahwa keberadaan pasar murah ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang secara sengaja memanfaatkan momen ini untuk menumpuk kebutuhan di rumah atau justru memper-dagangkan kembali. Begitupun dengan panggung hiburan rakyat. Saya harapkan mampu menghibur masyarakat secara positif,” tambah Walikota. dn(r)

Peringatan Hari Pahlawan Mengingatkan Nilai Kejuangan

Brebes, (suararakyattegal.com) – Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, saat membacakan sepenggal kata mutiara yang disampaikan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa di Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2015. 
“Menjadi pahlawan akan lestari hidupnya sepanjang masa, tak lekang sepanjang jaman. Karena jasanya, mereka telah mengangkat Indonesia menjadi negara yang berdaulat meskipun dirinya harus gugur, meninggalkan harta benda, sanak saudara. Nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan jaman karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan jaman”.
Lanjutnya, Peringatan Hari Pahlawan, difokuskan untuk membangun kesadaran dan ingatan kolektif seluruh bangsa Indonesia sebagai representasi pengakuan, penghormatan, dan penghargaan dari nilai-nilai kejuangan untuk diimplementasikan dalam kehidupan bernegara pada waktu kini dan akan datang. 
Nilai kepahlawanan harus terpatri dan merasuk ke dalam sanubari yang paling dalam untuk meneladani sifat-sifat kepahlawanan. Yaitu rela berkorban, tanpa pamrih, bekerja keras, jujur, berani demi kebenaran serta patriotik. 

Saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan, produktifitas bangsa. Mulai dari terjadinya konflik intoleransi antar umat beragama, berkembangnya faham radikalisme, tawuran antar kampung maupun antar pelajar, maraknya penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan perempuan dan sebagainya.
 “Keadaan ini jauh dari apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada kita semua,” ungkapnya.

Hari Pahlawan juga kita jadikan satu langkah baru untuk membangun keyakinan dan optimisme kita sebagai warga bangsa untuk dijadikan landasan revolusi karakter bagi bangsa Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat.

Upacara  Hari Pahlawan ke-70 digelar di Alun-alun Brebes, dengan  mengusung tema 'Semangat kepahlawanan adalah jiwa ragaku'. Dihadiri Wakil Bupati Brebes Narjo SH, jajaran Forkompinda, para Kepala SKPD, veteran, ormas, TNI, Polri hingga pelajar. Selasa (10/11) kemarin.

Usai menjadi irup, Idza Priyanti turun dari mimbar dan menyalami satu per satu Forkompinda, veteran, Kepala SKPD dan Undangan lainnya. 

Sebelumnya, telah dilakukan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kusuma Tama, Brebes. tio(r)

Bupati Brebes Serahkan 335 Unit Kendaraan Inventaris

Written By suararakyat on Tuesday, November 10, 2015 | 2:35 AM

Brebes, (suararakyattegal.com) – Acara penyerahan kendaraan inventaris dinas sebanyak 335 unit yang diperuntukan Kepala Desa dan Lurah se Kabupaten Brebes sebanyak 297 unit, dan Kepala Pasar se Kabupaten Brebes 38 unit, secara simbolis diserahkan  oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE. 
Bupati Idza menyerahkan secara langsung kendaraan tersebut pada acara “Pembinaan & Penyerahan Kendaraan Dinas Operasional Kades/Kelurahan serta Kepala Pasar se Kab Brebes” di Gedung Korpri, Jalan MT Haryono Brebes, Senin (9/11)
Acara dihadiri oleh seluruh kades dan lurah serta kepala pasar se kabupaten Brebes. Turut menyaksikan penyerahan Wakil Bupati Narjo SH, Anggota DPRD Imam Royani, dan Kepala SKPD terkait. 
Dalam sambutannya bupati mengharapkan, dengan adanya kendaraan inventaris baru ini supaya kinerja para petugas negara dapat meningkat. Sebab dengan adanya kendaraan operasional, akan mempermudah semua bentuk pekerjaan atau kegiatan, serta dapat terjangkau lebih luas dan banyak,“ harap Bupati.
Jenis kendaraan yang diserahkan untuk inventaris tersebut yakni type motor bebek dan motor laki-laki. Dalam pembagiannya yaitu melihat kapasitas lokasinya, misal seperti wilayah pegunungan, sehingga mendapat bagian motor laki-laki karena melihat medannya yang sulit, dan untuk kendaraan jenis motor bebek untuk medan yang datar. tio(r)

Bupati Brebes Serahkan Hadiah Sepeda Motor

Brebes, (suararakyattegal.com) - Pamong Desa Dukuhbadag Kecamatan Ketanggungan Moh Haris mendapat hadiah utama sepeda motor pada Jalan Sehat dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Brebes. Haris teriak kegirangan begitu disebutkan nomor undi yang disebutkan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE persis dengan kupon yang digenggamannya.
“Alhamdulillah, saya mujur hari ini dapat motor!” ungkapnya kegirangan ketika naik ke panggung dan bersalaman dengan Bupati, Minggu (8/11) kemarin.
Warga Dukuhbadag Rt 2 Rw 1 tersebut, mengaku tidak mendapatkan firasat apapun kalau dirinya bakal mendapat hadiah motor. “Saya gak mimpi apa-apa.” kata Haris ketika ditanya Ketua Dekranasda Kab Brebes Drs Kompol H Warsidin ketika naik ke panggung.
Hadiah diserahkan langsung oleh Bupati, dengan memberikan kunci kontak. Haris pun saat itu langsung disuruh menaiki sepeda motor dan berfoto bersama Bupati, didampingi Ketua KNPI Kab Brebes Moh Syamsul Haris MHum, sembari mengembangkan senyum.
Jalan sehat yang mengusung tema “Lanjutkan Semangat Sumpah Pemuda”  tersebut dibuka dan dilepas langsung Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE dari Lapangan Desa Karangbandung dan dilanjutkan mengelilingi desa tersebut sepanjang lebih kurang 5 kilometer. 
Selain hadiah hadiah utama Sepeda Motor juga disediakan hadiah menarik lainnya seperti Kulkas, TV, Mesin cuci, kompor gas, kipas angin dan masih banyak hadiah lainya. Ribuan peserta berbondong-bondong mengikuti kegiatan tersebut yang sebelumnya telah membeli tiket seharga Rp 3.000,- per orang di Panitia Penyelenggara. 
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, menyambut baik diselenggarakannya kegiatan jalan sehat ini.  Karena bisa menjadi salah satu upaya untuk menciptakan generasi muda yang sehat jasmani dan rohani. Apalagi pemuda menjadi garda terdepan dalam upaya melanjutkan pembangunan daerah, bangsa dan Negara. 
Sedangkan Ketua DPD KNPI Brebes M Syamsul Haris mengatakan kegiatan jalan sehat ini untuk meningkatkan kebersamaan para pemuda dan masyarakat yang ada di Brebes. "Lewat kegiatan ini, semangat untuk membangun Kabupaten Brebes bisa terus menggelora dan juga persatuan dan kesatuan generasi muda di Brebes semakin kokoh dan berdikari," ungkapnya.
Hadir juga Sekda Brebes H Emastoni Ezam SH MHum, DPR RI Damayanti Wisnu Putranti, Ketua PCNU Brebes H Athoillah Syatori, Anggota DPRD Brebes Moh Rizki Ubaidillah, Cahrudin, Heri Fitriansah dan seluruh SKPD Brebes. tio(r)

Dandim 0712/Tegal Hadiri Panen Demlot Bawang Putih

Written By suararakyat on Saturday, November 7, 2015 | 5:18 PM

Slawi, (suararakyattegal.com) - Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Hari Santoso SSos menghadiri acara panen Demlot bawang putih di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Rabu (04/11) kemarin.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tegal Enthus Susmono,Wakil Bupati Tegal Dra Umi Azizah,Wakapolres Tegal Kompol Wahyu Tri Budi Wahyono, Ka Dinas Tanbunhut Ir Khofifah, Dirjen Hortikultura Dr Ir Spudnik Sujono, Prof Sobir dari Darda dan Awang Bogor, Dir DPUM Yunita Resmisari, Perwakilan BI Joni Marsius, dan senior Direktur JETRO Yamashiro Takenobu, Muspika Kecamatan Bojong, Bumijawa dan perwakilan Pok Berkah Tani.
Tingginya impor bawang yang dilakukan pemerintah membuat petani bawang di desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal resah. Mereka khawatir produk pertanian mereka kalah bersaing di pasaran.
Ketua Kelompok Berkah Tani Bojong, menuturkan membanjirnya bawang impor membuat harga bawang lokal anjlok. Itu seperti yang terjadi pada kurun tahun 2007-2009. “Saat itu harga bawang putih di pasaran anjlok hingga Rp 3.000 per kilogram. Sehingga banyak petani tidak mau menanam bawang lagi. Dari 250 petani, hanya 5 persen yang mau kembali menanam bawang,” ujar Ketua Pok Berkah Tani saat panen raya bawang putih.
Namun rasa kepercayaan petani untuk menanam bawang muncul lagi sejak tiga tahun terakhir, dan hasilnya pun diakui salah seorang petani Bejo (43) cukup memuaskan dan mampu bersaing dengan bawang impor.
Dalam sambutannya Mr.Yamashiro Takenoba mengatakan merasa bangga kerja sama dengan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Tegal dalam penanaman pengembangan bawan putih varietas unggul yang bertempat di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.
Bupati Tegal Enthus Susmono  mengucapkan terima kasih kepada Jetro Company Jepang yang berkenan membantu pembudidayaan bawang putih di wilayah Kabupaten Tegal khususnya di Desa Tuwel Kecamatan Bojong.
Seperti yang kita ketahui bahwa tanaman bawang putih banyak manfaatnya baik untuk sayuran maupun untuk kecantikan maka dari itu budidaya bawang putih di negara kita harus di hidupkan kembali. Diharapkan supaya budidaya digalakan lagi sehingga kembali berjaya seperti di tahun 90 an dimana dalam seperempat Hektar hasil dari panennya bisa untuk melaksanakan ibadah haji. Untuk itu mudah-mudahan dengan adanya panen demlot bawang putih dapat jaya kembali” Ucap Bupati Tegal.
Dirjen Budidaya dan Pascapanen Tanaman Sayur dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Yul Hary Bahar, yang turut hadir pada panen raya kemarin, menuturkan saat ini pihaknya tengah berupaya membendung masuknya produk hortikultura impor. Nantinya pemerintah akan membatasi dominasi produk impor yang masuk ke Indonesia.
Tempat pengiriman produk impor juga akan dibatasi hanya berada di empat daerah saja. Yakni, di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Belawan Sumatra Utara, dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. “Peraturan ini akan berlaku mulai 28 September mendatang. Selain membantu petani pascapanen kami juga akan memprogramkan seputar budidaya,” tambahnya.tio(r)

Kapolres Tegal Kota AKBP Firman Darmansyah SIK -Tim Tipikor Di Kota Tegal Bakal Kembali di Galakan

Written By suararakyat on Friday, November 6, 2015 | 1:24 PM

Photo : Kapolres Tegal Kota
AKBP Firman Darmansyah SIK
Tegal, (suararakyattegal.com) - Berbagai kasus yang berkaitan dengan hukum sudah semestinya di tindaklanjuti dengan tegas dan sigap. Seperti kasus atau tindakan kriminal yang dapat merugikan materi, imateri bahkan sampai dengan terjadinya hilang nyawa sekecil apapun tetap menjadi sebuah perkara hukum yang harus di tuntaskan. 
Polres Tegal Kota dalam pangsa waktu satu bulan masa jabatan sebagai Kapolres baru, AKBP Firman Darmansyah SIK dengan dibantu timnya berhasil mengungkap empat kasus tindakan melawan hukum seperti pengeroyokan hingga mengakibatkan korban meninggal, kekerasan rumah tangga dan terhadap anak dibawah umur, curanmor dan pemalsuan. Hal tersebut sebagai bukti keseriusan kepolisian dalam hal pengungkapan kasus. Bahkan dalam waktu dekat Polres Tegal Kota bakal melakukan gelar rasia terhadap preman. Pasukan Shabara bakal diluncurkan dengan patroli di berbagai titik rawan di Kota Tegal. Masyarakat bertato dan gerombolan menjadi salah satu target penelusuran.
“ Baru satu bulan jabatan saya sebagai Kapolres Tegal Kota sudah berhasil mengungkap empat kasus. Untuk mengamankan Kota Tegal lebih lanjut, mulai minggu depan bakal dilakukan gelar rasia preman, orang bertato menjadi modal penelusuran, gerombolan-gerombolan juga menjadi pantauan, tim sabara akan kami terjunkan. Kalau mau berbuat onar ya jangan di Tegal, ditempat lain saja??” Tandasnya saat gelar perkara di halaman Kantor Polres Tegal Kota ( Kamis,5/11).
Tambahnya, kasus pembunuhan saja berhasil kami tuntaskan, apalagi kasus penyiraman bensin terhadap tukang becak yang baru-baru ini marak, meski masih penelusuran tapi bakal kami tuntaskan karena sudah merugikan, meresahkan dan mengkibatkan luka pada korban.
Lepas dari pernyataan terkait pengungkapan kasus-kasus tersebut, Kapolres Tegal Kota kepada SR juga menjelaskan bahwa Tim Tipikor Di Kota Tegal masa jabatannya tersebut akan di galakan kembali. Beberapa PR kasus yang ada bakal ada kelanjutanya, apalagi bila ada pelaporan atas kasus korupsi tersebut.
“ Pasti   Tipikor di Kota Tegal akan kembali kami galakan apalagi selama ada pelaporan akan kami tindak lanjut “ Tandas Kapolres Tegal Kota kepada SR disela acara Lounching penerapan sistem bercode Kapal Penangkap Ikan ( KPI ) untuk perbaikan sistem registrasi dan tertib administrasi KPI dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan di Jawa Tengah. dn(r)

Tidak Cukup Bukti, Bareskrim Polri Hentikan Penyidikan Dugaan Pemalsuan Surat

Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Tegal :
Dra Bintang Hendiati Takarini MM
Tegal, (suararakyattegal.com) – Kasus tindak pidana dugaan pemalsuan surat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tegal Tahun 2013 yang dilakukan oleh Hj Siti Masitha Soeparno, telah dihentikan penyidikannya oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia.
Penghentian penyidikan tersebut dikeluarkan sebagai Surat Ketetapan Bareskrim Polri bernomor S.TAP/1489 Subdit-I/ 2015/Dit Tipidum, di Jakarta tertanggal 22 Oktober 2015 dan ditandatangani oleh Direktur Tindak Pidana Umum selaku Penyidik, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Carlo B. Tewu.
“Dengan adanya surat penghentian ini masyarakat Kota Tegal tidak perlu ragu-ragu lagi untuk mendukung pembangunan Kota Tegal yang saat ini tetap dipimpin oleh Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno,” ungkap Walikota Tegal, melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal, Dra Hendiati Bintang Takarini MM kepada sejumlah wartawan di ruang rapat lantai 2 Humas Kota Tegal. (03/11) Kemarin
Sementara itu, alasan dihentikannya penyidikan sesuai surat penghentian penyidikan, karena berdasarkan penyidikan terhadap saksi-saksi, surat dan barang bukti, tindak pidana yang dipersangkakan kepada terlapor tidak cukup bukti. Dengan mengingat Pasal 7 ayat (1) huruf i dan pasal 109 ayat (2) KUHAP, UU No. 2 Tahun 2002  tentang Kepolisian Negara RI, Laporan Polisi No. LP/775/VI/2015/Bareskrim tanggal 22 Juni 2015 atas nama Pelapor Subekhi Prawirodijoyo dan Surat Perintah penyidikan No. SP.Sidik/600 Subdit-I/VII/2015/Dit Tipidum tanggal 02 Juli 2015.
Bareskrim juga memperhatikan Laporan kemajuan hasil penyidikan dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan menggunakan surat palsu dalam Pilkada Kota Tegal tahun 2013 yang diduga dilakukan oleh Hj Siti Masitha Soeparno sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 KUHP dan atau 264 KUHP dan atau UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Laporan Hasil Gelar Perkara tanggal 12 Oktober 2015.
Sementara dengan dikeluarkannya Surat Penghentian Penyidikan, Bareskrim juga melayangkan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan bernomor B/612-Subdit-I/X/2015/Dit tipidum kepada Subekhi Prawirodijoyo sebagai Pelapor, yang beralamat di Karanganyar RT 002/03 Kelurahan Karanganyar Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal atau Jl Pala Timur VI No. 03 Mejasem Kabupaten Tegal, tertanggal 30 Oktober 2015 dan ditandatangani juga oleh Direktur Tindak Pidana Umum selaku Penyidik, Brigadir Jenderal Polisi Drs Carlo B Tewu.
Dalam surat itu, Bareskrim menyebut terhitung mulai tanggal 22 Oktober 2015 berdasarkan Surat Ketetapan tentang Penghentian Penyidikan Nomor : S.TAP/1489 Subdit-I/ 2015/Dit Tipidum tanggal 22 Oktober 2015, penyidikan terhadap laporan Subekhi Prawirodijoyo yang juga Ketua HMI Kota Tegal, Nomor : LP/775/VI/2015/Bareskrim tanggal 22 Juni 2015 dihentikan penyidikannya. dn/tio(r)

Komisi III DPRD Kota Tegal Sayangkan Kualitas Proyek Hutan Kota

Tegal, (suararakyattegal.com) - Rombongan Komisi III DPRD Kota Tegal, Rabu (4/11) kemarin melakukan tinjauan di beberapa proyek bangunan yang sedang berjalan maupun sudah selesai dikerjakan di Kota Tegal, baik saluran maupun pembangunan gedung. Salah satunya proyek Hutan Kota Bayeman Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana, Kota Tegal yang dikerjakan pada 2014 kemarin, dengan menghabiskan anggaran hampir satu miliar APBD Pemkot Tegal dinilai kualitasnya jelek dan disayangkan. Hal itu karena saat
rombongan dewan tersebut melihat secara langsung di lokasi dan menjumpai bahwa di proyek hutan kota tersebut ada beberapa kerusakan dan banyaknya tanaman yang mati dan kering.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal, Sutari SH mengatakan, atas dasar informasi dan masukan dari masyarakat komisi III di sini yang membidangi tentang pembangunan maka langsung mengagendakan untuk meninjau ke lokasi untuk melihat secara langsung apakah benar proyek belum sampai satu tahun tersebut (Hutan Kota-red) kondisinya banyak
yang rusak dan tandus? Namun setelah dilakukan tinjauan, seperti informasi yang masuk bahwa proyek itu merupakan proyek 2014 kemarin, juga dinas terkait atau Pemkot Tegal hingga kini belum mengeluarkan anggaran pemeliharaan sebesar 5 persennya.

“Pada intinya dinas terkait belum mencairkan anggaran pemeliharaan sebesar 5 persen tersebut, sehingga pemkot masih diuntungkan. Namun jika pihak ketiga atau rekanan penggarap pekerjaan mau meminta anggaran pemeliharaan yang 5 persen tersebut, mereka harus memperbaiki terlebih dahulu kerusakan-kerusakan yang ada di proyek itu,” ujar
Sutari saat dikonfirmasi SR di lokasi proyek hutan kota, Rabu (4/11) kemarin.

Kerusakan dan banyaknya tanaman yang mati tersebut, menurut Sutari, bahwa itu awalnya perencanaanya seharusnya saat pengerjaan pavingisasi dengan kondisi tanah yang labil, seharusnya dilakukan pengerasan dengan menggunakan alat stamper. Setelah itu, diurug atau diratakan dengan menggunakan alas pasir agar rata dan padat sehingga medianya saat paving terpasang menjadi kuat dan rata.

“Kami menyayangkan kualitas proyek ini, kenapa proyek belum ada satu tahun sudah banyak yang rusak. Selain itu, kami melihat banyak paving yang pecah dan lepas itu dikarenakan tanah tersebut labil. Pesan kami terhadap dinas terkait, jika mau mencairkan yang 5 persennya itu, rekanan penggarap harus memperbaiki kerusakan dan menanam kembali
tanaman yang mati tersebut,” tegasnya.

Sementara, menurut Komisi III DPRD Kota Tegal, H Akhmad Satori menambahkan, seperti informasi yang masuk bahwa proyek tersebut kegiatan tahun kemarin. Dan dinas juga belum mengeluarkan anggaran pemeliharaan sebesar 5 persen, maka dengan kondisi yang seperti ini
dinas masih diuntungkan.

“Kami merasa masih diuntungkan karena 5 persen anggaran pemeliharaan, menurut dinas terkait belum dicairkan. Sementara agenda kami hari ini melakukan tinjauan ke beberapa titik lokasi proyek, seperti proyek Kolam Retensi dan Sumur Bor di Mintaragen, Normalisasi Kali Sibelis, Kolam Retensi Tegalsari, Pembangunan Saluran Kanan-Kiri Jalan Mataram,
Betonisasi Jalan Mataram,” pungkasnya. dn(r)

Kapolsek Tegal Selatan Tanggapi Laporan Korban Pembakaran Tukang Becak

Tegal, (suararakyattegal.com) – Kasus pembakaran yang menimpa tukang becak yang ramai di bicarakan kini menjadi pembahasan khusus di tubuh Polres Tegal Kota. Seperti di Wilayah Polsek Tegal Selatan, Kapolsek Tegal Selatan Zaenal Arifin SIP MH saat menanggapi laporan dari salah seorang korban, menjelaskan bahwa kasus ini tidak main-main karena ini menyangkut keselamatan jiwa seseorang.
Menurut salah seorang korban Waud (47) warga Kelurahan Keturen RT 05 RW 01 Kecamatan Tegal Selatan, saat menjelaskan kronologis kejadian yang menimpa dirinya kepada Kapolsek. 
“Awalnya saya pada hari senin pagi 02-11-2015 sekitar pukul 03.00 WIB, seperti biasa membawa langganan becak saya ke Pasar Pagi Kota Tegal, dan kejadiannya tanpa disengaja pas di tengah jalan tepatnya di sebelah timur hotel Pramesti ada tiga sepeda motor berboncengan semua tiba-tiba mendekati, tanpa di sadari dia langsung menyiramkan sesuatu di belakang tubuh saya dan menyulutkan korek api ke baju. Dan spontan saya teriak minta tolong, akhirnya banyak warga berhamburan keluar rumah menolong saya” jelas Waud. Kamis (05/11)
“Sampai dengan sekarang saya sudah empat hari tidak berangkat narik becak lagi, saya masih trauma dan juga tubuh saya masih terasa panas karena sebagian tubuh melepuh akibat pembakaran kemain” Tambahnya.
Kapolsek Tegal Selatan menghimbau kepada seluruh tukang becak yang ada di Kota Tegal, khususnya di wilayah Tegal Selatan agar lebih waspada dan hati-hati, dan semoga dengan laporan ini pelaku bisa cepat tertangkap, sehingga semua bisa terungkap motivnya. Tambahnya. tio(r)

Bakal Kedatangan Komisi III Kerusakan Polder Bayeman Hutan Kota Langsung Di Perbaiki

Written By suararakyat on Tuesday, November 3, 2015 | 6:20 PM

Tegal (suararakyattegal.com) – Polder Bayeman Hutan Kota yang ada di Kelurahan Kaligangsa Kecamatan Margadana, yang rencananya pada Rabu 04 November 2015 akan di kunjungi Komisi III DPRD Kota Tegal begegas diperbaiki.
Entah diartikan sebagai antispasi atau takut di anggap tidak profesional dalam menggarap proyek Polder Bayeman Hutan Kota, CV Siva Teknik Kabupaten Tegal yang notabene sebagai penggarap langsung melakukan perbaikan pada titik yang mengalami kerusakan fatal. Sebenarnya kalau dilihat secara seksama proyek tersebut banyak mengalami kerusakan diantaranya, paving yang bergeser atau lepas, tembok  polder yang berlobang, serta hampir seluruh tanaman yang mati kekeringan.
Pengerjaan perbaikan tembok polder bayeman hanya dilakukan  oleh tiga orang kuli bangunan, dan dalam pengerjaannya tidak di dampingi oleh rekanan maupun dari dinas terkait. “Menurut salah seorang kuli bangunan dirinya hanya disuruh untuk menambal atau memasang beberapa batu yang terlepas dari tembok polder yang dianggap sangat kelihatan parahnya dan untuk lain-lainnya saya tidak tahu”. Terangnya. Selasa (3/11) 
“ Kami hanya di suruh menggarap tembok polder yang rusak, untuk lain-lainnya kami tidak tahu” Tandas salah seorang kuli saat di temui SR.
Hal tersebut juga di benarkan oleh Sujai (35) warga sekitar yang sedang berada di lokasi polder.
“ Nah, kalau ada perbaikan seperti itu kan jadi lebih bagus, masa pembangunan belum satu tahun sudah rusak parah?” Tandasnya.
 Antisipasi jelang kedatangan komisi III yang dilakukan CV Siva Tehnik merupakan bagian dari pertanggungjawaban yang seharusnya dilaksanakan secara profesional, tanpa harus menunggu teguran dari masyarakat maupun pemberitaan di beberapa media. 
Kalau satu pekerjaan saja seperti itu, tentunya kedepan keprofesionalan CV Siva Tehnik dan pelaksana lapangannya perlu dipertanyakan oleh dinas maupun instansi terkait, termasuk badan legeslatif yang kaitannya pembangunan fasilitas umum di Kota Tegal. dn(r)

Proyek Ratusan Juta Belum Setahun Rusak -Komisi III DPRD Bakal Tinjau Proyek Hutan Kota

Tegal, (suararakyattegal.com) -  Proyek Hutan Kota Bayeman Kelurahan Kaligangsa Kota Tegal yang dikerjakan CV Siva Tehnik Kabupaten Tegal pada tahun 2014 lalu, dengan menggunakan APBD hingga hampir satu miliar rupiah belum ada satu tahun kondisinya sangat memprihatinkan. 
Seperti bangunan tembok batu atau talud sudah mulai pecah dan berlubang dikhawatirkan bakal longsor, pasangan paving banyak yang terlepas dan merekah sehingga akses paving bergelombang karena pengunci paving pecah dan terlepas. Selain itu juga hampir mayoritas pohon atau tanaman yang ditanam pihak ketiga atau rekanan tersebut kering dan mati, sehingga lokasi hutan kota tampak kering, gundul dan tandus.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal, H Akhmad Satori mengatakan, dengan adanya masukan atau informasi dari masyarakat, tentang kondisi proyek Hutan Kota Bayeman Kaligangsa yang memprihatinkan akan disampaikan ke ketua komisi. Kebetulan komisi III ada rencana, bahwa Rabu (4/11) lusa akan melakukan tinjauan ke beberapa proyek yang sudah atau yang masih dalam pengerjaan. Maka dari itu, dengan adanya masukan tersebut akan disampaikan dan mudah-mudahan proyek Hutan Kota Bayeman masuk dalam agenda tinjauan sekalian. 
“Atas dasar masukan dari masyarakat, kami beserta anggota komisi III lainnya akan mengagendakan dan melakukan tinjauan terhadap proyek tersebut. Kami ingin melihat langsung sejauhmana kebenarannya seperti apa yang disampaikan oleh masyarakat kepada kami,”  ujarnya saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (2/11) kemarin.
Akhmad Satori menegaskan, jika nantinya terbukti saat komisi III melakukan tinjauan di proyek Hutan Kota Bayeman tersebut kondisinya memprihatinkan seperti apa yang disampaikan masyarakat, maka pihak ketiga atau rekanan penggarap itu harus memperbaikinya atau bila perlu bangunan yang rusak tersebut dibongkar dan dibetulkan kembali. Karena itu sebuah resiko kalau memang pekerjaan tidak sesuai bestek harus dibongkar dan diperbaiki. 
“Kami akan tegas bila terbukti kondisinya seperti apa yang disampaikan masyarakat, kami akan meminta supaya rekanan penggarap untuk memperbaikinya,” tegasnya.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Proyek Hutan Kota Bayeman Kelurahan Kaligangsa, yang juga pegawai di Kantor Likungan Hidup (KLH) Kota Tegal, Kabul Pamudjo, mengaku pernah dijanjikan oleh pihak rekanan. Bahkan menurutnya, ada surat pernyataan bahwa pihak rekanan akan menanam kembali pohon atau tanaman yang telah mati. 
Hal itu, menurutnya rencana penanaman pohon yang telah mati akan dikerjakan pada bulan Juli kemarin, namun berhubung belum ada hujan maka dipending hingga bulan Oktober atau November tahun ini.
“Kami hingga sekarang menunggu janji rekanan tersebut, karena mereka janji akan memperbaiki. Seperti dalam surat pernyataan yang telah dibuat dan disepakati, antara lain kami akan melakukan teguran, yang kedua akan menagih janji rekanan sekaligus saya akan meminta segera mungkin fisik yang rusak untuk diperbaiki,” kata Kabul saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/11) kemarin.
Kabul menambahkan, proyek tersebut meski sudah selesai dikerjakan, namun untuk masa pemeliharaan anggaran yang 5 persen belum sempat dicairkan, karena hingga sekarang belum dilakukan pemeliharaan atau perbaikan. Selain itu, kata Kabul, dirinya pernah dipanggil dan diperiksa Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) bentukan Polres Tegal Kota satu kali terkait dengan proyek tersebut.
“Saat dipanggil dan diperiksa, pertanyaan dari Tim Tipikor sekitar spek dan dokumen. Saya baru satu kali dipanggil dan diperiksa, namun hingga sekarang saya belum tahu kelanjutannya. Selain Tim Tipikor, saya juga pernah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Setahu saya, direktur CV tersebut juga pernah dipanggil dan diperiksa oleh Tim Tipikor karena adanya aduan dari masyarakat tentang spek dan juga kualitas pekerjaannya,” akunya.
Sisi lain, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (Amuk), Udin Amuk menyikapi hal itu, seharusnya adanya kajian-kajian yang dilakukan oleh dinas terkait, jika memang ada unsur-unsur ketidak sesuaian spek dalam pengerjaan proyek tersebut harusnya dilaporkan ke pihak yang berwenang. 
Menurutnya, terkait dengan masa pemeliharaan meskipun sudah habis waktunya, harusnya sebelumnya mesti adanya temuan-temuan oleh dinas dan harus dikoordinasikan dengan rekanan untuk segera memperbaikinya. Tetapi kalau dari dinas tidak kooperatif untuk menyampaikan kepada rekanan maka rekanannya pun tidak akan tahu, karena rekanan kadang tidak kooperatif juga.
“Dengan adanya informasi seperti ini, kami akan kroscek langsung ke lapangan untuk melihat DED yang dulu seperti apa. Nantinya jika terdapat adanya temuan-temuan di lokasi proyek tersebut, maka kami akan menindaklanjuti untuk melaporkan ke pihak yang berwenang. Dan jika memang seperti apa yang disampaikan masyarakat, maka kami akan ikut mendorong Tim Tipikor untuk segera menindaklanjuti, agar segera mungkin pihak-pihak yang terkait dipanggil dan diperiksa kembali,” pungkasnya.dn(r)