Brebes, (suararakyattegal.com) - Pemuda Pancasila (PP) diminta tanggap terhadap persoalan masyarakat dan daerah. Sumbangsih yang dilakukan PP sangat dinanti masyarakat sejalan dengan pembangunan daerah yang terus bergerak maju. Apalagi, Kabupaten Brebes memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk yang paling banyak di Jawa Tengah sehingga persoalannya kompleks.
“Sumbangsih Pemuda Pancasila, menjadi dukungan tersendiri dalam proses percepatan pembangunan Kabupaten Brebes,” ujar Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE saat sambutan Pelantikan Pemuda Pancasila di Islamic Center Jalan Yos Sudarso Brebes, Jumat (25/12) kemarin.
Apalagi, lanjutnya, kepengurusan PP saat ini sangat multidimensi dan sangat berkualitas. Terbukti ada 12 orang anggota Dewan yang duduk dalam kepengurusan 2015-2019. Tentu saja, memiliki potensi yang tidak diragukan dalam memajukan Brebes. “Kami bangga dengan kehadiran para anggota Dewan yang menjadi Pengurus PP periode ini, sehingga bisa berkiprah yang lebih menyentuh masyarakat dan pembangunan daerah,” harap Idza.
Mereka yang dilantik, merupakan hasil dari Musyawarah Cabang (Muscab) V di Islamic Center Minggu (25/10) silam. H Wahyudin Noor Aly yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah saat itu kembali terpilih untuk tiga periode.
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Tengah Budi Supriyanto dalam sambutan pelantikan menjelaskan tentang pentingnya menjaga dan mempertahankan Pancasila. Sebab, kini tengah marak tumbuhnya paham yang berupaya mengganti pancasila dengan ideology lain. Dia juga akan berjuang perlunya ‘Dekrit Presiden’ episode 2. Karena menurutnya, dengan adanya memorandum perubahan UUD 1945 telah melemahkan Pancasila sebagai ideology Negara. “Perjuangan kita, adalah mempertahankan Pancasila,” ucap Budi yang juga anggota DPR RI itu.
Budi menandaskan, PP berdiri untuk melahirkan kader bangsa bukan kader partai politik. Sehingga arah perjuangannya adalah untuk mengabdi kepada bangsa dalam mengamankan Pancasila. “Dengan tampilan harimau berhati salju, PP hanya untuk mengamankan Pancasila, menjaga keutuhan bangsa,” teriaknya disambut pekik Merdeka.
PP tidak akan menerkam, lanjutnya, kalau tidak diganggu. Anggota PP sekarang sangat beragam, ada yang buta huruf tetapi tidak sedikit yang professor. “Jangan sampai menodai PP, kalau minum ya jangan berkostum PP,” kelakarnya.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Brebes H Wahyudin Noor Aly menandaskan kalau PP bukan organisasi partai politik, tetapi multidimensi. Politik yang dipakai adalah politik kenegaraan, bukan politik praktis. “Ketika terjadi kemacetan di hari raya umat Kristen, PP juga turun ke jalan untuk mengamankan, misalnya,” kata Wahyudin.
Komposisi kepengurusan PP yang terdiri dari berbagai latar belakang partai politik, menandakan PP ini milik bersama. “Kita harus memperjuangkan Brebes sesuai dengan kekuatan yang dimiliki oleh anggota ataupun pengurus PP,” ujarnya.
Menurut Goyud, demikian panggilan akrab Wahyudin Noor Aly, Brebes yang memiliki jumlah penduduk dan luas wilayah harus mendapat porsi yang banyak dalam penganggaran APBD Provinsi. Untuk itu harus diperjuangkan dan tahun ini baru menampakan hasilnya dengan perolehan Dana Hibah terbanyak dari Provinsi Jateng. tio(r)