Home » , » Walikota Tegal Beri Kuliah Umum di Akper Pemkot Tegal

Walikota Tegal Beri Kuliah Umum di Akper Pemkot Tegal

Written By suararakyat on Wednesday, December 30, 2015 | 1:18 AM

Tegal, (suararakyattegal.com) - Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno memberi kuliah umum kepada sekitar 450 mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) Tegal di Aula Akper, Senin (28/12) kemarin. 
Dan acara perkuliahan dengan membawakan tema “Perpektif Kepemimpinan dan Kearifan Lokal Budaya Tegal dalam Era Global”, Walikota mampu membuat ruang perkuliahan menjadi hidup.
Walikota dalam kuliah umum tersebut cukup komunikatif dengan mahasiswa. Di sela-sela materi yang diberikan, Walikota langsung bertanya kepada para mahasiswa dan juga meminta para mahasiswa untuk memberikan pengalamannya dalam praktek kerja sebagai testimoni. Dalam penyampaian materi, Walikota juga banyak menyelingi dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Di awal materi, Walikota memaparkan mengenai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai aspek global yang ada keterbukaan dari negara-negara untuk saling bertukar pekerja. Misalnya pekerja dari Philipina, Laos, Vietnam. MEA bertujuan untuk menguatkan bidang ekonomi diantara negara-negara Asean.
“Banyak negara yang tertarik ke Indonesia dari aspek teknologi dan ilmu, Indonesia tidak tertinggal. Anak-anak harus siap dalam menghadapi era globalisasi apalagi dengan adanya MEA,” ungkap Walikota.
Walikota menyebutkan kriteria pekerja yang diterima dalam MEA. Ia mengatakan mereka adalah calon perawat yang memiliki kemampuan terbaik.
“Saya berharap akan munculnya calon-calon pemimpin, dalam bidang keperawatan, yang nantinya menjadi “yang terbaik,”  pintanya.
Dan diharapkan bagi semua mahasiswa dapat mengusai berbagai level dan saudara sebagai tenaga kesehatan sebab akan bersentuhan langsung dengan masyarakat, kecakapan leadership saudara harus mulai diasah, dikembangkan dan akan menjadi modal nantinya ketika terjun ke masyarakat,” harap Walikota.
Diungkapkan Walikota, saat tinggal di Jerman, ayahnya Alm. Soeparno mengajaknya untuk menjemput rombongan perawat yang dikirim dari Indonesia untuk study banding ke negara paling maju di dunia salah satunya di Jerman. Perawat itu dibuat peraturan untuk bisa terjun ke rumah sakit di Kota Jerman.
“Mereka memperkerjakan perawat dari Indonesia di negara maju, di rumah sakit terkenal karena keramahannya. Sehingga mereka ketika bertemu tidak bisa berkumunikasi dan tidak tahu berbahasa, mereka langsung senang karena keramahannya. Ketika diambil tindakan tidak ada penolakan dari para pasien. Mereka yang datang di tahun 1970 hingga tahun 2012 ada yang menjadi asisten profesor. Sulit disana menjadi asisten profesor apalagi asalnya dari luar negeri,” tutur Walikota.
Sementara saat meminta testimoni praktek kerja yang berkesan kepada salah satu mahasiswa. Dan salah seorang mahasiswa, Siti Fatimah mahasiswa tingkat II sangat puas ketika praktek langsung bisa merawat pasien yang awalnya datang ke RS tidak sadarkan diri. Namun setelah dilakukan perawatan secara intensif, pasien kemudian sadar dan sehat kembali. 
“Saya sudah berusaha merawat sebaik mungkin hingga sadar, saya ada kebanggan tersendiri,” ungkap Siti Fatimah.
“Itu suatu achievment atau pencapaian yang baik. Inilah learnig by doing dan akan dihadapi ketika sudah terjun di masyarakat,” ungkap Walikota. Sementara Husen menceritakan testimoni ketika merawat orang gila disuatu rumah sakit.
Direktur Akper Tegal Wiharto mengatakan, para mahasiswa dari tingkat pertama hingga terakhir,  mengikuti kuliah umum yang diberikan Walikota Tegal sebagai kesempatan emas bagi mahasiswa untuk keluar dari sebuah kotak yang bernama keperawatan.
“Sehari-hari kita berkutat dalam bidang keperawatan. Dengan adanya kuliah umum yang diberikan oleh Walikota Tegal merupakan kesempatan emas bagi mahaiswa untuk keluar dari sebuah kotak yang bernama keperawatan. Dengan kuliah umum ini kita bisa mendapat ilmu lain di luar ilmu keperawatan,” ungkap Wiharto. dian(r)



Share this article :