Paguyangan, (suararakyattegal.com) - Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Brebes menilai pemahaman wawasan kebangsaan kalangan masyarakat di daerah masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi dengan melalui sosialisasi. Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan dan mengajak masyarakat lebih menekankan pendidikan wawasan kebangsaan, Pancasila, dan UUD 1945 kepada anak-anaknya agar menjadi generasi penerus yang cinta Tanah Air.
Menurut Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Brebes, Komar SE mengatakan, bahwa kalau dilihat sekarang ini untuk pemahaman kebangsaan telah mengalami penurunan, bahkan ada masyarakat yang tidak hafal sila-sila Pancasila, ujarnya dihadapan peserta sosialisasi yang digelar di gedung pertemuan KPN Seger Kecamatan Paguyangan, kemarin.
Komar menekankan, salah satu bukti kecintaan dan untuk membela negara adalah berpartisipasi dalam pelaksanan dan mendukung program pembangunan kabupaten brebes.
Apabila cinta dengan negara tentunya harus ikut dalam membangun program Pemda Brebes, dengan menjaga kebersihan lingkungan yang telah dicanangkan oleh bupati Brebes, yaitu Jumat bersih, dan diharapkan sosialisasi ini agar masyarakat bisa merubah revolusi mental, Paparnya.
Sosialisai bela negara ini juga dalam rangka penguatan rasa kebanggaan dan cinta tanah air, dan tetap berpegang teguh pada idiologi pancasila dan undang-ndang dasar 1945. Sosialisasi ini mendatangkan narasumber dari Kesbangpolinmas dan Komandan Kodim 0713 Brebes, Letkol Inf Efdal Nazra SIP, serta puluhan Kades, Guru, dan PNS dua wilayah kecamatan yakni kecamatan Bumiayu dan Paguyangan.
Sementara Komandan Kodim 0713 Brebes, Letkol Inf Efdal Nazra SIP memaparkan, Proxy War dengan maraknya ormas-ormas yang illegal ini masyarakat perlu mewaspadai karena mereka bertujuan akan memecah bangsa dan merusak mental bangsa, maka perlu adanya pemahaman bela negara dalam mempertahankan NKRI.
Jadi generasi penerus ini harus dibekali dengan pemahaman tentang bela negara. Kalau negara dibela tentu akan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian untuk membangun negeri ini," katanya.
Lebih lanjut Dandim menyebutkan, generasi sekarang sudah menjadi generasi yang apatis, tidak tahu menahu dengan kejadian disekelilingnya, bahkan tidak tahu lagi apa sebenarnya makna bendera merah putih, lebih parah lagi, mereka tidak tahu dengan simbol negara.
“Saya berharap semoga dengan adanya pelatihan bela negara ini mereka akan memahami itu, dan tidak lagi menganggap semuanya sepele”, harapnya.
Lanjut Dandim, kondisi itu menurutnya tidak hanya menerpa generasi muda, bahkan masyarakat sekarang, ketika diminta mengibarkan bendera merah putih, dilakukan dengan sembarangan, ada yang memakai kayu setinggi 1 meter, ada yang tiangnya miring, bahkan yang hanya sekedar memasang kain warna merah dan putih saja, padahal merebut merah putih sangat berat.
Oleh sebab itu kita sebagai bangsa Indonesia wajib menjunjung tinggi dan menghormati bendera merah putih itu, bukan sekedar kita bentang dimana-mana, dan semua ada aturannya, katanya.
Menurut Dandim, permaslahan yang ada di generasi muda sekarang ini dilihat dari adanya geng motor, penyalahgunaan narkoba, sehingga generasi muda harus diberikan sosialisasi bela negara melalui dinas terkait seperti TNI, Kesbangpol Brebes, sehingga timbul nilai-nilai kebangsaan, dan rasa cinta tanah air. Pungkasnya. imam(r)