Latest Post

Dewan Kesenian Butuh Gedung Seni Yang Memadai

Written By suararakyat on Thursday, December 29, 2016 | 1:46 PM

Brebes, (suararakyattegal.com) - Belum terealisirnya gedung kesenian, Dewan Kesenian Daerah (DKD) Brebes akhirnya menggelar pentas seni budaya di jalanan tepatnya di jalan MT Haryono Saditan, Brebes. Tidak tanggung-tanggung, pagelaran tersebut dihelat selama tiga hari siang dan malam.

“Kami ingin mendapatkan gedung kesenian, sehingga seni dan budaya Brebes tidak harus digelar di jalanan,” tutur Ketua DKD Brebes Wijanarto usai menutup pagelaran seni budaya yang bertajuk Gemladag Budaya Bumi Brambangan, Rabu (28/12).

Tahun 2017, kata Wijan, Brebes harus sudah memiliki gedung kesenian. Pasalnya, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga sudah membuat Design Enginering (DE) dengan kajian ilmiah yang memadai. “Kami meminta, kepada pelaku kebijakan di pemerintah daerah agar bisa turut mewujudkannya, sehingga kesenian dan kebudayaan di Brebes makin gemladag, mulad-mulad, dan mrekitik,” pintanya.

Selama ini, lanjut Wijan, kesenian di Brebes tumbuh dan berkembang tergantung pada pimpinan rombongan masing-masing. Kalau pemimpin rombongannya tidak lagi punya waktu, maka mbleret. Sehingga perlu adanya titik sentral kesenian berupa gedung yang bisa dijadikan lahan pencurahan kegelisahan kreatifitas.

Ketua Panitia Abu Ma’mur menjelaskan, pagelaran budaya yang berlangsung 25-28 Desember tersebut menampilkan seni tradisi, Islami dan kontemporer. Diharapkan lewat pertunjukan tersebut bisa saling bersinergi untuk memperkaya khasanah budaya Brebes.

Acara diisi sajian seni berupa, musikalisasi puisi, sintren, kuda lumping, calung dan pagelaran Tari Kuncar karya Dyah dan atraksi budaya lainnya. Selain pagelaran seni juga ditampilkan pameran seni dari limbah, seni lukis dan pojok karikatur yang diisi karikartur nasional asal Brebes , Sabariman Sinung.

Kegiatan yang baru kali digelar tersebut, menyediakan ruang kreativitas dan berkesenian sebagai ajang silaturahmi, menghimpun minat dan bakat seni serta upaya nguri-uri seni. Tradisi dan budaya Brebes.

“Dengan agama hidup kita lebih terarah, dengan ilmu hidup kita menjadi mudah dan dengan seni hidup kita menjadi indah. Seni adalah soal rasa, cipta dan karsa, sejatinya seni bukan sekedar keindahan estetika tetapi juga merawat keheningan batin dan memperhalus budi pekerti,” ungkapnya.

Perhelatan yang berlangsung di jalan raya tak ayal membuat orang yang melintas jalan penasaran ingin melihat. Antusias warga juga tinggi mengapresiasikan kegiatan ini dan berharap bisa menyaksikan keseluruhan acara.

“Bagus acaranya ini suatu terobosan pagelaran seni di jalanan, lebih mendekatkankan seni kepada masyarakat. Kalau di gedung kan terbatas pada pecinta seni saja, tetapi kalau dijalanan lebih beragam yang menyaksikan,” kata Tuti asal Jatibarang.
Seniman dan juga aktor sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Husni Iskandar megungkapkan event ini adalah pintu gerbang untuk kegiatan yang akan datang. Walau kurang sempurna, kurangnya sosialisasi juga publikasi tetapi ini bara yang akan terus menyala dan akan membakar semangat berkesenian di Brebes.

“Brebes kaya akan seni dan tradisi seperti sintren, calung, burok dan sebagainya, juga punya budaya yang gemladag dan mulad-mulad. Secara harafiah gemladag punya arti yang tak pernah padam, artinya kesenian di Brebes gak boleh mati. Kalau ditahun ini event Cuma sekali, untuk tahun mendatang diharapkan ada tiga kali event per wilayah, utara, tengah dan selatan,” ujarnya.

Banyak sudah seniman Brebes yang berkiprah di kancah nasional maupun international. Salah satu seniman yang hadir di event ini adalah Sabariman Siung, kartunis, komikus dan karikatur sebutan untuk dia. Sejak tahun 1995 sampai sekarang masih setia bergelut dibidangnya sebagai kartunis di Majalah Bobo.

Banyak potensi dan bakat seni yang ada di Brebes, tapi mereka belum bisa tampil dikancah nasional maupun international. Secara mutu dan kualitas mereka unggul di banding rekan mereka dari Bandung, Yogyakarta atapun Surabaya. Tetapi karena mereka datanya dari Brebes maka kiprah mereka tidak ditanggapi. Ini PR yang harus kita kerjakan bersama-sama untuk memperjuangakan eksitensi mereka diterima khalayak luas.

“Saya sudah lama berkecimpung di dunia karikatur , saya ingin berbagi dengan masyarakat Brebes baik perorangan maupun kelompok. Agar mereka punya keahlian yang mumpuni dan mampu bersaing dengan kota lain,” pungkasnya. tio(r)


Kemajuan Seni, Dinpora Kabupaten Brebes Butuh Tambahan Anggaran

Bumiayu, (suararakyattegal.com) - Pekan seni dan pameran budaya bertajuk Gemladak Budaya Bumi Brambang digelar di Kabupaten Brebes, bagian selatan, tepatnya di Pendopo 2 Bumiayu, belum lama ini.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Brebes, Amin Budi Raharjo, usai membacakan sambutan Plt Bupati Brebes Budi Wibowo, intinya Pemda Brebes memberikan apresiasi dengan digelarnya kegiatan dalam memajukan bidang seni dan budaya dikabupaten Brebes, khususnya di Brebes bagian selatan.
Menurutnya, selama tiga tahun lebih menjabat di Dispora baru pertama kalinya melihat kegiatan yang menampilkan ekspresi para seniman di wilayah selatan. Ternyata memiliki potensi kesenian yang tinggi dan berkualitas, dan pihaknya merasa tertarik dengan kegiatan ini dilihat dari tajuknya “Gemladak Budaya Bumi Brambang, yang artinya gemuruhnya budaya di bumi Kabupaten Brebes penghasil bawang”, sehingga adanya kegiatan ini pihaknya berharap agar kesenian semakin terekspos dan diketahui oleh banyak kalangan, ujar Amin usai membuka acara tersebut.
Lanjut Amin, tereksposnya kegiatan kesenian baik di wilayah selatan maupun di utara dapat berkembang maju maka dibutuhkan anggaran, sehingga diharapkan pemda agar dapat menaikan  dan menambah  anggaran untuk kesenian yang selama ini sangat rendah ,ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan ketua Dewan Kesenian Kabubaten  Brebes Wijarnako, diakuinya anggaran yang diterima sangat minim, sedangkan kegiatannya sangat banyak, sehingga kedepan untuk memajukan kesenian pihak pemda agar bisa memperhatikan anggaran, harapnya.
Sementara itu, salah satu penggagas dan penggiat, Agep Zulfikar mengatakan, pekan seni Gemladak Budaya Bumi Brambang digelar oleh Dewan Kesenenian Kabupaten Brebes yang akan berlangsung selama tiga hari, dengan menampilkan tujuh macam bidang seni, yakni seni rupa, seni tari yang dilombakan, dan juga ditampilkan salah satu hasil karya unik dan khas Bumiayu yaitu, miniatur Candi Borobudur yang terbuat dari batu Sungai Keruh," kata Agep.yang juga guru seni SMAN Paguyangan.
Selain itu pengunjung akan dihibur pertunjukan seni tari dan seni musik, stand untuk pameran data tentang kesenian yang ada di sekitar Bumiayu juga ikut meramaikan, pungkas Agep.imam(r)



Formasi Jabatan Perangkat Desa Banyak Diminati Masyarakat

Bumiayu, (suararakyattegal.com) - Lowongan kerja untuk mengisi kekosongan jabatan perangkat desa bakal banyak diminati oleh masyarakat pasalnya mereka menilai kesejahteraan sebagai  perangkat  di desa saat ini sudah mendapat perhatian dari pemerintah berupa tunjangan yang sesuai. Berbeda dari era sebelumnya, tunjangan hanya berupa lahan bengkok yang harus digarap, itupun ada yang bisa digarap dan ada yang sama sekali tidak bisa digarap, hal ini dikatakan Eko Purwanto SP, Sekcam Bumiayu kecamatan Bumiayu
Eko mengatakan, Sebagai perangkat desa yang saat ini mendapat tunjangan yang cukup, namun mereka harus bisa bekerja secara professional dan bertanggungjawab kepada Kepala Desa maupun Pemerintah, ujarnya.
Lowongan di wilayah kecamatan Bumiayu pendaftaran bagi warga yang berminat untuk mengisi lowongan perangkat  desa di 10 desa yang ada di kecamatan Bumiayu, akan di buka awal Januari 2017 mendatang. Jadwal tersebut mundur dari rencana semula yang akan dilaksanakan Desember ini.
Ditambahkannya, kemunduran jadwal pendaftaran perangkat desa tersebut untuk memberikan  kesempatan kepada warga untuk mempersiapkan diri  sekalingus melengkapi berkas-berkas persyaratan yang dibutuhkan.
 ”Meski akan dibuka awal Januari nanti, lowongan pendaftaran perangkat desa ini sudah disosialisasikan oleh masing-masing pemerintah desa,’’ ujarnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa 27/12 kemarin.
Eko menjelaskan, bahwa total ada 23 formasi jabatan perangkat desa yang akan dibuka di 10 desa. Dengan rincian adalah Desa Penggarutan (kadus II, kadus III, staf kasie pelayanan), Dukuhturi (kaur perencanaan), Negaradaha (sekdes, staf kasie pelanyanan, staf kaur perencanan), Laren (sekdes, kaur perencanaan), Kaliwadas ( sekdes, kaur perencanaan, kadus IV), desa Pamijen ( kaur perencanaan, kasie pelayanan, kadus I), Kalisumur (kasie pelayanan, kadus II), Kalilangkap (staf kasie pelayanan) dan Adisana (sekdes, kaur perencanaan).
Menurutnya, pengisian jabatan perangkat desa tersebut mengacu kepada ketentuan Undang¬¬-Undang Nomor 6/2014 tentang Desa dan Permendangri yang mengaturnya. Adapun pengisian perangkat desa akan dilakukan melalui tes tertulis, wawancara, dan praktek.
’’Proses seleksi tersebut sepenuhnya dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh desa,’’ujar sekcam.
Adapun persyaratan umum calon perangkat desa diantaranya, pendidikan paling rendah SMA atau yang sederajat, berusia minimal 20 tahun sampai dengan 42 tahun pada saat mendaftar. Selain itu memenuhi syarat¬-syarat teknis lainnya seperti mampu mengoperasikan komputer.
’’Kemampuan di bidang komputer sangat penting karena  saat ini kegiatan di Pemerintahan sudah memakai perangkat  teknolongi informasi,’’ tandasnya.
Sementara di kecamatan Tonjong, pendaftaran formasi kekosongan perangkat desa ada di 6 (enam) desa (Pepedan, Purwadadi, Purbayasa, Rajawetan, Karangjongkeng dan Kalijurang)  telah ditutup 24 desember lalu.
Kasie Pemerintahan Tonjong, Asno SH menjelaskan, pendaftaran formasi perangkat desa telah dilakukan satu bulan yang lalu dan telah ditutup 24 desember kemarin, dan dari ke 6 desa tersebut telah tercatat 50 warga yang mendaftarkan diri, sehingga tinggal pelaksanaan test setelah ada intruksi dari Pemda Brebes, ujarnya. imam(r)





Peran Penting Masyarakat Sipil Dalam Pilkada

Bumiayu, (suararakyattegal.com) - Dalam rangka mensukseskan Pilkada Brebes 2017 mendatang, dibutuhkan  peran  dari berbagai pihak salah satunya peran masyarakat sipil diantaranya ( Wartawan, LSM, dan Ormas) yang ada, hal ini diungkapkan Samsul Maarif SPd. MP.d, saat menjadi nara sumber dalam acara sosialisasi yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Brebes di RM Sakalibel kecamatan Bumiayu, belum lama ini.

Samsul Maarif  memaparkan, bahwa masyarakat sipil adalah masyarakat yang melek akan hak, kewajiban , tanggung jawab dengan karakteritis yang terbuka, egaliter, bebas dari dominasi dan hegemoni negara, yang memiliki peran strategis dalam membangun demokrasi melalui partisipasi publik dan setiap penentuan kebijakan Pemerintah. Masyarakat sipil juga sebagai pengontrol kekuasaan bukan sebaliknya dikontrol oleh kekuasaan, karena semakin kuat dan efektif kekuatan kontrol tersebut rakyat akan semakin sejahtera.

Tambah Samsul, masyarakat sipil dalam berperan mampu memainkan politik demokrasi secara independen terhadap peserta Pilkada sebagai bagian dari pendidikan politik kebangsaan, yang bukan bagian kekuatan politik salah satu calon yang sedang berkompetisi di Pilkada demi menjaga marwah dan citra gerakan masyarakat sipil, ujarnya.

Sementara ketua KPUD Brebes Muamar Riza Pahlevi mengatakan, pihaknya berharap masyaraklat sipil bisa ikut berperan serta dalam pesta demokrasi di Kabupaten Brebes dan mensosialisasi ke masyarakat untuk bisa hadir dan mencoblos pada 15 Februari 2017 mendatang dimasing-masing TPS, karena seluruh masyarakat Kabupaten Brebes memiliki hak untuk memilih, katanya.

Acara sosialisasi tahapan Pilkada yang digelar KPUD Brebes tahap kedua tersebut diikuti oleh 50 peserta diantaranya Wartawan, LSM, ORMAS, Pemuda dan Pemantau. imam(r)

Kecamatan Tonjong Optimis Menangkan Paslon Idjo Dalam Pilkada Bupati Brebes

Written By suararakyat on Monday, December 12, 2016 | 8:59 PM



Tonjong, (suararakyattegal.com) - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati Hj Idza Priyanti SE -  Narjo SH di kecamatan Tonjong kabupaten Brebes dalam meraup suara pada pilkada Brebes 2017 mendatang dipastikan lebih unggul dari Paslon Suswono - Muttaqin, sehingga perolehan suara terbanyak diwilayah kecamatan Tonjong, hal ini diungkapkan Wito salah satu tim relawan Idjo saat ditemui dalam acara persiapan kegiatan kampanye calon wakil Bupati Narjo di Desa Kalijurang, Belum lama ini.

Wito yang juga sebagai pengurus PAC PDIP kecamatan Tonjong mengatakan, wilayah kecamatan Tonjong yang terdiri dari 13 Desa (Tonjong, Kalijurang, Galuhtimur, Linggapura, Negara Ayu, Purwadadi, Purbayasa, Watujaya, Kutayu, Rajawetan, Tanggeran, Karangjongkeng dan Kutamendala), sebagian besar telah disambangi oleh calon bupati  Idza maupun wakil bupati Narjo saat memanfaatkan jadwal kampanyenya.

Menurut Wito perolehan suara Paslon Idjo dikecamatan Tonjong akan unggul, sesuai survey dan pendataan yang dilakukan tim relawan sampai minggu pertama bulan Desember ini. Dirinya menyebutkan dari 70 persen hak pilih yang ada, Paslon Idjo akan meraih 65 persennya, dengan kemenangan paslon ini dikarenakan aktif dan semangat tidak mengenal lelah dalam kegiatan kampanye yang dilakukan paslonnya. Pembagian tugas calon bupati dan wakilnya di kecamatan Tonjong dengan blusukan menemui warga  yang hampir merata, sehingga mayoritas masyarakat yang disambangi secara keakraban merasa terketuk hatinya untuk mendukung dan mencoblos paslon Idjo, pada Pilkada Brebes pada 15 Februari 2017 mendatang, selain itu mereka telah merasakan hasil kinerja Idjo dengan nyata dan terbukti, katanya. imam(r)

Jelang Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Brebes Warga Dihimbau Untuk Proaktif



Bumiayu. - Jelang penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Brebes, pada 2017 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Brebes, kembali menggelar sosialisasi tentang pemuktahiran data pemilih yang digelar disalah satu rumah makan dikawasan Sakalibel kecamatan Bumiayu sabtu, belum lama ini. 
Komisioner KPU Brebes Divisi Kelembagaan Pendidikan Pemilih dan Hubungan Antar Lembaga, Moh Subkhan SSi, mengharapkan kepada masyarakat terutama yang memiliki hak pilih harus proaktif untuk memastikan dirinya telah terdaftar dalam DPT dan nantinya dapat menggunakan haknya. 

Menurutnya, untuk dapat menggunakan hak pilihnya warga harus memiki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) atau telah melakukan perekaman e-ktp yang dibuktikan dengan Surat Keterangan (Suket). Karena Warga yang belum melakukan perekaman e- ktp dipastikan namanya tidak akan muncul pada DPT.

Dan bagi yang belum memiliki e-ktp masih ada kesempatan waktu beberapa hari lagi untuk melakukan perekaman e-ktp untuk bisa memastikan nantinya dapat menggunakan hak pilihnya. Diharapkan kepada peserta yang hadir agar bisa mengajak mereka untuk melakukannya, ujar Subkhan dihadapan ratusan peserta yang hadir terdiri dari Ormas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama se kabupaten Brebes bagian selatan (Bumiayu, Tonjong, Paguyangan, Sirampog,Bantarkawung dan Salem).

Hal senada juga disampaikan oleh Divisi Organisasi dan SDM Panwaslu Brebes, Drs Taufiqurrohman memaparkan diantara persoalan dalam kaitannya dengan daftar pemilih, adalah rendahnya partisipasi para pihak dalam proses pendaftaran pemilih., karena itu semua pihak diharapkan meningkatkan partisipasi dan memastikan dapat menggunakan hak pilihnya, katanya. imam(r)

Pemkab Tegal Terima Tanggung Jawab Tiga Titik Perlintasan KA


Slawi, (suararakyattegal.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal terima tanggung jawab tiga titik perlintasan sebidang Kereta Api (KA) yang selama ini menjadi tanggung jawab penuh provinsi dan pusat. Kini kewenangan dan pengelolaannya menjadi tanggung jawab Pemkab Tegal, namun anggaran pemeliharaan ditanggapi kurang ideal karena terlalu kecil.

Dengan penyerahan tersebut, tentunya pemkab melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Tegal harus menyiapkan dana pemeliharaan yang dibutuhkan pada perlintasan tersebut.

Kepala Dishubkominfo Kabupaten Tegal Kushartono Hadi Raharjo melalui Kepala Bidang (Kabid) Keselamatan Teknik Sarana M Budi Eko Setiawan menyatakan, ketiga titik perlintasan sebidang yang diserahkan tersebut mencakup perlintasan Trayeman Kecamatan Slawi dan Texin Kecamatan Kramat yang sebelumnya dikelola provinsi, serta perlintasan Brigif Kecamatan Slawi yang sebelumnya dikelola pusat.

“Dengan dilimpahkan ke pemkab, otomatis pemeliharaan gardu perlintasan dan palang pintu menjadi tanggung jawab kami. Khusus untuk perbaikan palang pintu perlintasan Trayeman akan dibiayai APBD II tahun depan dengan dukungan dana sebesar Rp 100 juta,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Upaya mengganti spare part palang otomatis di Trayeman akan diupayakan. Namun bila hal tersebut sulit diwujudkan, terpaksa pihaknya akan mengganti dengan palang pintu manual.

“Sebelumnya palang pintu otomatis Trayeman menggunakan tenaga surya. Saat ini kondisi baterai penyimpan listrik sudah rusak dan harus impor dari Jerman,” terangnya.

Sementara, palang pintu otomatis di perlintasan double track Texin sudah berhasil diwujudkan dengan dukungan dana Kementerian Perhubungan sebelum dilimpahkan gardu dan asetnya kepada pemkab.

“Tahun depan ada dana pemeliharaan aset perlintasan sebesar Rp 30 juta selama setahun untuk semua pos gardu dan palang pintu se Kabupaten Tegal yang kini jumlahnya mencapai 15 titik. Belum ideal memang dana yang dipersiapkan untuk mendukung pemeliharaan. Untuk bisa memenuhi standar kelayakan pemeliharaan maksimal butuh dana Rp 70 juta pertahunnya,” terangnya.

Menurutnya, pembangunan gardu jaga perlintasan tahun ini di tiga titik masing-masing di perlintasan Kesuben, Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu dan Bongkok Kecamatan Kramat sudah rampung 80 persen. Dan di tahun 2017 mendatang, akan dibangun pos gardu jaga sekaligus pengadaan palang pintu di dua titik, masing-masing perlintasan Makam Amangkurat Kecamatan Dukuhturi dan Purwahamba Kecamatan Suradadi.

“Satu titik pembangunan pos gardu jaga dan palang pintu manual dibutuhkan dana sekitar  Rp 120 juta. Sedang untuk pembangunan pos gardu jaga kita harus menunggu izin rekomendasi terlebih dahulu terkait pemakaian lahan dari Kementerian Perhubungan. Sedang untuk tenaga penjaga palang pintu, kami akan melakukan seleksi terhadap tenaga honorer lepas (THL) yang selama ini ada,” tambahnya.tio(r)

Panwas Kabupaten Brebes Terapkan Aplikasi Gowaslu

Written By suararakyat on Tuesday, December 6, 2016 | 10:54 AM

Brebes,(suararakyattegal.com) - Aplikasi Gowaslu mulai disosialisasikan oleh pihak Panitia Pengawas Pemilihan Umum ( Panwaslu) Kabupaten Brebes sebagai bentuk peningkatan dan pendewasaan dalam melaksanakan pilkada.
Menurut Wakro, salah seorang anggota panitia pengawas pemilihan umum (panwaslu) kabupaten Brebes dalam penjelasaannya menyampaikan, bahwa aplikasi Gowaslu merupakan aplikasi yang dapat digunakan sebagai control ataupun pengawasan dari lapangan yang di berikan oleh masyarakat, dan tak tertutup kemungkinan pengawasan masyarakat terhadap kinerja para anggota panwaslu, jelasnya. Senin(05/12) kemarin.
Ditambahkan pula, dalam aplikasi Gowaslu ada dua bentuk, untuk yang berbentuk aplikasi bulat diperuntukan bagi pelapor, dan yang aplikasi berbentuk kotak untuk pengawas. Dan bagi masyarakat diharapkan untuk berperan menginstal aplikasi tersebut dan mendaftarkan dirinya, sebagai bentuk peran serta dan sumbangsihnya dalam pilkada.
"Masyarakat sudah seharusnya dewasa dalam menyikapi pilkada, dan diharapkan untuk berperan aktif serfta turut mengawasi data masyarakat yang sudah mendaftar, yang nantinya akan di lanjutkan ke provinsi agar setiap laporan atau temuan dapat segera di tindak lanjuti" paparnya.
Keberadaan dan kecepatan dalam penyampaian informasi melalui internet menjadi salah satu langkah dalam mendorong roda pembangunan. Dan hal ini salah satu langkah tepat disaat banyaknya masyarakat pengguna internet dewasa ini.
Menurut Ketua KPU Kabupaten Brebes, Muamar Riza Pahlevi SIP, menyambut baik adanya Aplikasi Gowaslu, karena tidak perlu datang langsung ke Panwaslu apabila ada temuan atau laporan yang ada di lapangan.
“Saya sangat mengapresiasi dengan adanya Aplikasi Gowaslu, dan itu sangat luar biasa” ujar Riza.
Ketua Panwaslu Kabupaten BrebesKuntoro Tayubi Menambahkan, untuk Gowaslu itu sangat diperlukan supaya lebih mudah melakukan pelaporan yang ada di lapangan, agar PPL (Panitian Pengawas Lapangan) langsung menindaklanjuti laporan tersebut. Dan juga sebaliknya segera laporkan apabila ada petugas atau panitia Panwaslu Kabupaten Brebes yang bermain untuk mendukung salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati, ujarnya. tio(r)

Diduga Digarap Asal-Asalan Jalan Propinsi Amblas

Written By suararakyat on Saturday, December 3, 2016 | 12:29 PM

Sirampog, (suararakyattegal.com) - Kondisi jalan provinsi ruas Bumiayu - Kabupaten Tegal, tepatnya di jalur tanjakan Dukuh Pengasinan Desa Sridadi Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes mengalami kerusakan. Pekerjaan yang baru satu minggu setelah rampung digarap oleh salah seorang rekanan kini mengalami amblas karena faktor alam dan juga diduga digarap asal-asalan oleh rekanan. 
Perbaikan jalan yang merupakan harapan warga setempat bahkan setelah rampung diperbaiki, warga menggelar syukuran akan tetapi baru beberapa hari rampung digarap dengan menghabiskan anggaran Milyaran Rupiah, kini mengalami amblas dan retak sekitar 30 Meter.Selain itu sebagian badan jalan ambles dan juga talud beton pengaman di satu sisi jalan juga ikut ambles.
Kepala Desa Sridadi, Nasugiyanto menjelaskan, kondisi jalan yang sering amblas itu baru selesai digarap perbaikan dengan nilai anggaran 3,6 Milyar kembali mengalami pecah dan amblas sejak seminggu lalu. Dengan melihat keprihatinan kondisi keamblasan jalan yang hampir setiap hari terjadi rekahan dari lebar 5 Cm terus bertambah hingga 25 Cm lebih. Manakala tidak segera ditangani dikhawatirkan kondisi jalan tersebut akan melebar mengalami amblas yang lebih parah, ujar Nasugiyanto.
Nasugiyanto mempertanyakan Jalan amblas dan pecah selain karena curah hujan yang tinggi sehingga terjadi pergerakan tanah alias faktor alam dan diduga pula akibat urugan tanah yang kurang padat yang digarap rekanan. Padahal sebelum dilakukan perbaikan jalan yang berkali-kali mengalami amblas dan rusak tersebut juga telah dipasang tiang pancang beton untuk penguat kondisi tanah yang labil, ujar dia sambil heran.
“ Sebelumnya dilakukan perbaikan oleh rekanan sudah ada tiang pancang untuk menguatkan jalan," ujar Nasugiyanto. Baru-baru ini diruang kerjanya. 
Sementara kini penanganan darurat dilakukan oleh pihak terkait, diantaranya dengan menambal dan mengisi rekahan aspal dengan adukan semen.
Camat Sirampog, Munaedi SH membenarkan adanya kondisi jalan tanjakan Pengasinan yang pecah dan ambles tersebut. Pihaknya telah meninjau ke lokasi dan melaporkan kepada pihak terkait.
Menurutnya, pihaknya berharap segera adanya penanganan untuk perbaikan. Mengingat saat ini curah hujan masih cukup tinggi dan dikawatirkan akan memperparah kerusakan pada tanjakan Pengasinan tersebut. Kalau kerusakan makin parah dapat mengganggu aktivitas perekonomian warga," ungkap Munaedi saat ditemui diruang kerjanya Jumat (2/11) kemarin. imam(r)

Jangan Takut Bayang-Bayang Jadilah Anak Bangsa Yang Kuat

Brebes, (suararakyattegal.com) - Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyah Habib Luthfi bin Ali bin Yahya mengajak kepada seluruh anak bangsa agar tidak kerdil, berkecil hati dalam menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, kekhawatiran itu wajar namun jangan sampai mengecilkan hati. Takut dengan bayang bayang sendiri. 
“Tunjukan kalau kita menjadi anak bangsa yang kuat, berada dalam bangsa yang kuat, ketahanan nasional kita juga kokoh,” ajak Habib Luthfi saat mengisi mauidlatul khasanah Istighosah.
Diakui Habib, saat ini banyak berusaha memecah belah bangsa. Yang tentunya membikin keresahan dan kegelisahan masyarakat, juga membuat kekhawatiran aparat keamanan. Tetapi upaya pemecahbelahan bangsa Indonesia tidak akan terjadi kalau kita semua menjaga persatuan, menguatkan barisan antara ulama dan umara. “Kita harus malu pada Sang Merah Putih, karena bendera bangsa Indonesia didapat dengan tetesan darah, nyawa bahkan anggota keluarga, akankah kita cuma lesu tak berbuat untuk mempertahankan NKRI?” tegasnya.
Kandungan merah putih, lanjutnya, menjadi kehormatan bangsa. Untuk itu perlu disyukuri dengan litaarofu, saling kenal mengenal. Perbedaan menjadi berkah, karena orang yang paling mulia yang di sisi Allah hanyalah yang paling bertakwa. Orang yang bertakwa tentunya menjadi  pengayom, penyejuk, bukan pemecah belah. “Mari kita perkokoh NKRI, dengan bangga menjadi bangsa Indonesia, NKRI Harga Mati,” teriak Habib disambut ribuan hadirin. 
Habib menandaskan, ketika Allah memberi rasa kekhawatiran, ketakutan, maka pasrah pada Allah, dalam jaminannya harus ada usaha. Seimbangkan tawakal alallah dan ikhtiar. 
Kadang ketika memiliki istri muda, khawatir jangan jangan menjadi janda muda. Punya anak anak kecil, khawatir jangan jangan jadi anak yatim. Ketika Isroil datang memanggil, apakah kita sudah siap dengan bekal menghadap-Nya?
Para aulia, kata Habib, juga punya kekwatiran. Tetapi berbeda dengan manusia awam seperti kita. Karena manusia awam hanya berfikir masalah perut dan duit. Sedangkan Aulia, khawatir dengan selalu munajat kepada Sang Khalik untuk memerangi hawa nafsu, untuk menjernihkan nafsu dari bisikan setan yang memanjakan dan juga membanting. 
Rasa khawatir, kata Habib, juga kadang sebagai bekal untuk menjadi kekuatan. Tergantung bagaimana kita prasangka baik apa buruk. Kalau berprasangka baik maka akan memetik yang baik, demikian pula sebaliknya.
Istighosah diprakarsai Polres Brebes sebagai upaya menjaga kebhinekaan dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Karena ditengarai, menurut Kapolres Brebes AKBP Luthfi Sulistiawan semangat persatuan dan kesatuan mulai luntur yang mengakibatkan menurunya semangat kebangsaan.
Kapolres juga menjelaskan, kalau sekarang Polri tengah mengembangkan polisi masyarakat. Dalam artian peran serta masyarakat sangat dikedepankan. Termasuk dengan peran ulama dan umara yang bersatu, akan memperkokoh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Senada, Plt Bupati Brebes Budi Wibowo tidak dipungkiri ada potensi yang memecah belah NKRI. Untuk itu, Budi mohon doa restu kepada seluruh ulama dan pengunjung agar Brebes tetap aman, damai sejahtera dan berkeadilan. 
Dia juga mengingatkan agar masyarakat bersama-sama mensukseskan pesta demokrasi. “Memilih hukumnya wajib, untuk itu, hadir dan gunakan hak pilihnya. Walau berbeda pilihan, tetaplah menjaga persatuan dan kesatuan,” ajaknya. tio(r)

Paslon Bupati Idza-Narjo (Idjo) Manfaatkan Waktu Kampanye

Tonjong, (suararakyattegal.com) - Dalam rangka kampanye dengan memanfaatkan waktu agar dapat meraup suara kemenangan dalam Pilkada Brebes 2017 mendatang, pasangan calon (Paslon)  Idza- Narjo (Idjo) berbagi tugas, seperti hal dilakukan seharian berkampanye berkeliling menemui warga di desa-desa se kecamatan Tonjong Selasa (29/11) kemarin. 
Salah satu tim relawan Idjo, Ujang Sofwan mengatakan, Paslon Idjo melakukan pembagian tugas dalam melakukan kampanyenya dikandung maksud untuk bisa meraup suara kemenangan pada Pilkada Brebes 2017 mendatang, karena mengingat wilayah Kabupaten Brebes yang luas Bahkan banyak desa pelosok yang sulit terjangkau, sekligus memanfaatkan waktu kampanye yang diberikan KPU, ujarnya.
Pada jadwal kegiatan kampanye pasangan tersebut dilakukan terpisah, calon bupati Hj Idza Priyanti SE, kampanyenya dimulai dari pasar desa Kutamendala dilanjut menemui warga desa Karangjongkeng, dan desa Tanggeran. Sementara calon wakil bupati Narjo SH,  berkampanye menyambangi warga di desa Kutayu dan Rajawetan di desa Rajawetan yang dikenal dengan icon penghasil buah duren unggulan. Narjo berharap kepada warga agar terus melestarikan dan dipertahankan tanaman buah duren jenis montong itu sebagai upaya  meningkatkan perekonomian warga sekitarnya . imam(r)

Kesbangpolinmas Kabupaten Brebes Cegah Menjamurnya Penyakit Masyarakat

Bumiayu, (suararakyattegal.com) - Upaya pencegahan menjamurnya penyakit masyarakat (pekat) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Brebes, menggelar penyuluhan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) di Aula Kantor Kecamatan Bumiayu.Selasa (29/11) kemarin.
Kepala Kesbangpol Brebes, Komar MSi mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti dampak negatif dari bahaya pekat, khususnya prostitusi, katanya.
Lebih lanjut dijelasakan Komar, dampak negatif dari penyakit masyarakat seperti miras, prostitusi dan penyalahgunaan narkoba serta lainnya, diantaranya dapat merusak mental anak bangsa, terutama generasi muda yang tentunya juga berdampak pada rusaknya tatanan sosial kehidupan masyarakat. Dan dampak negatif  lainnya dari pekat adalah praktik prostitusi yang menimbulkan penyakit Aids/HIV," ujar Komar. 
Sehingga apabila penyakit masyarakat ini tidak segera dicegah dan diantisipasi dengan sedemikian rupa, tentu sangat membahayakan masyarakat itu sendiri, terutama para generasi muda. 
Komar berharap, masyarakat dan pemuda agar dapat berperan serta membantu pencegahan pekat dilingkungan masing-masing, manakala terrdapat ada perbuatan pekat agar segera melaporkan kepetugas terdekat atau sms ke HandPhone (HP) milik dirinya, pinta Komar. 
Hal senada juga dipaparkan narasumber dari Kepolisian yaitu Waka IPTU Ashari dari Polsek Bumiayu bahwa perilaku penyimpangan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik yang dilakukan secara sadar maupu tidak. Adapun bentuk-bentuk penyimpangan tersebut, apabila terus berkembang akan menyebabkan penyaklit sosial dalam masyarakat, sementara bentuk-bentuk penyakit sosialpun bermacam-macam, seperti salahsatunya yang sering dijumpai dimasyarakat yakni narkoba, obat-obat terlarang dan minuman keras,ungkap ashari.
Acara penyuluhan Pekat yang bertema peran serta gerakan muda dalam pencegahan pekat dihadiri puluhan masyarakat dan pemuda se-Kecamatan Bumiayu, dan tiga narasumber dihadirkan, yakni dari Koramil Bumiayu, dari Polsek Bumiayu dan dari Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Brebes. imam(r)

Jelang HUT Kabupaten Brebes Desa Pamijen Siap Wakili Kecamatan Bumiayu

Bumiayu, (suararakyattegal.com) - Desa Pamijen kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes siap maju mengikuti lomba kebersihan desa dalam rangka hari jadi Kabupaten Brebes. 
Camat Bumiayu Urip Rasidiq SIP mengatakan, setelah melalui pertimbangan desa Pamijen yang paling siap dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di kecamatan Bumiayu untuk ditampilkan dalam lomba yang dilaksanakan dalam rangka HUT Kabupaten Brebes. Desa Pamijen telah diusulkan ke Pemda Brebes sebagai perwakilan desa yang diikut sertakan dalam lomba kebersihan tersebut, ujarnya saat ditemui diruang kerjanya Rabu (30/11) kemarin.
Sementara Kepala Desa Pamijen Moh Subhan Maulidi mengakui, desa yang dipimpinnya telah dipilih oleh pihak kecamatan yang nantinya untuk mewakili dalam lomba kebersihan ditingkat kabupaten dalam rangka HUT  Kabupaten Brebes.
Dijelaskan Subhan, dalam persiapan pihaknya saat ini sedang melakukan penataan insfrastruktur desa seperti perbaikan jalan desa sepanjang sekitar 2 Km yang dicor rabat beton, dan dalam jangka waktu beberapa hari lagi sampai tahap pengaspalan rampung digarap. Selain jalan desa juga pembenahan sarana untuk menunjang keindahan desa serta saluran drainase dilingkungan rumah warga, katanya. imam(r)