Brebes,
(suararakyattegal.com) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo mengingatkan kepada para pejabat pemerintah agar punya rasa malu bila
tidak bisa memberi pelayanan maksimal pada masyarakat. Pasalnya, hakekat
Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi pelayan masyarakat. Ganjar sudah mengajari
kepada masyarakat untuk melaporkan perihal ketidakpuasan dalam pelayanan baik
lewat SMS, WA, Twitter maupun Inbox di FB nya.
Hal
tersebut disampaikan Ganjar ketika memberi pembinaan kepada para pejabat Eselon
IV sampai II Pemkab Brebes, di Pendopo Bupati Brebes, belum
lama ini.
Gubernur
tidak mau mendengar kalau layanan kepada masyarakat dinilai lambat, dipersulit,
dan mahal. “Hal terbaik dan maksimal harus memenuhi layanan yang mudah, murah
dan cepat,” tandasnya.
Memangku
jabatan termasuk rejeki, kata Ganjar, maka harus mau disyukuri dengan jalan
memberi kepercayaan kepada masyarakat lewat pelayanan yang prima. “Kalau dalam
meraih jabatan saja lewat sogokan, tentu akan mudlarat. Bagi saya, haram
hukumnya mendapat gratifikasi,” tegasnya.
Melihat
kasus Kebumen yang habis latihan Trainer of Training (TOT) anti korupsi,
setelah dua minggu terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK. Sebagai
Lurahnya Jawa Tengah, Ganjar mengaku sangat malu pada masyarakat. “Bolehlah, Kebumen
kecelakaan, tapi Klaten sangat kebangetan, saya sangat malu,” ucapnya dengan
nada tinggi.
Melakukan
korupsi, kolusi dan nepotisme menurutnya sangat kampungan, tidak bermutu dan
kuno. “NDeso, ra mutu, kuno.... cerita
(OTT) ini ga enak. Ini nasib sial apa memang kelakuannya buruk? Tapi yang
jelas, Saya merasa nggondok,” ujarnya.
Ganjar
mengajak kepada seluruh jajaran Pemkab agar memegang kunci keselamatan yakni
kejujuran, berani terbuka, punya komitmen yang kuat untuk tidak korupsi, ora
ngapusi. Jangan takut ga bisa makan, kalau ga salah, ga usah takut. “Kita
akan hidup enak, kalau jujur dan mau mengukur kekuatan diri, jangan cuma komat
kamit tapi tobatlah dari sekarang,” pungkasnya.
Gubernur
terus mendorong kepada semua pejabat dan ASN mengindahkan etika, bertobat dan
berubah serta menjadi pelopor untuk perang melawan korupsi.
Dalam
dialog, Asisten bidang pengembangan perekonomian Setda Brebes Moh Iqbal mengaku
bangga dengan terobosan yang dilakukan gubernur. Ketegasan Ganjar menjadi
cerminan untuk melawan korupsi dan segala bentuk penyelewengan.
“Kami
siap membantu mewujudkan Brebes yang bersih,” ucapnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Gubernur menanyakan gaji yang diperoleh Moh Iqbal setiap
bulannya. Dari gaji dan penghasilan lainnya yang sah, Iqbal mengaku mendapatkan
take home sebesar Rp 15 juta perbulan dan dirasa cukup untuk kehidupan di
Brebes dengan tiga orang anak dan seorang istri. “Bagi saya, Rp 15 juta sebulan
cukup untuk keluarga saya, pak,” tuturnya disambut senyum khas Ganjar dan
tertawa hadirin. tio(r)