Brebes,
(suararakyattegal.com) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo, melihat budaya cerewet lima kali lipat dibanding budaya baca yang
rendah. Untuk itu, kecerewetan bisa disalurkan lewat media sosial
dengan mengungkapkan hal-hal kreatif inovatif agar bisa didengar,
ditangkap dan menjadi destinasi wisata yang mendunia, demikian
disampaikan Gubernur saat dialog dengan warga kecamatan Jatibarang, di Aula
Kecamatan Jatibarang Brebes, Rabu (4/1) kemarin.
Gubernur
menceritakan, betapa dasyatnya penggambaran sebuah desa di NTB yang oleh pemuda
setempat membuat cerita sisik melik desanya, yang kemudian menjadi juara 1
lomba penulisan tingkat nasional. Kemudian desa tersebut menjadi tempat wisata
yang luar biasa dan dikunjungi banyak turis. “Ide kreatifnya sangat ringan,
antara lomba memanjat pohon kelapa,” ungkap Ganjar.
Ganjar
memuji aktivis para muda yang membuat aplikasi internet dan mempercantik
desanya dengan berbagai aktivitas kreatif. Partisipasi masyarakat sangat
diperlukan lewat literasi dengan internet. Dan diharapkan jangan sesekali membuat
kabar-kabar hoaks, yang bikin hoaks masyarakat.
“Menjadi asyik, ketika rembug
desa bisa lewat internet dengan membuaka aplikasi WA, Twitter, Face Book, dan lainnya dengan saling berdiskusi secara intensif,”
ajaknya.
Gubernur juga meminta kepada
seluruh Kepala Desa dan warga masyarakat untuk menjaga wilayah desanya
masing-masing. Antara lain dari bahaya teroris yang masuk desa, waspadai teroris
yang tidak kita kenali, juga narkoba, Tembakau Super Cap Gorila, pornografi
yang kesemuanya bisa masuk ke desa.
Mengenai
Dana Desa, para kepala desa diharapkan untuk menampilkan pendanaan dan
programnya secara transparan, yang bisa dibaca dan dilihat oleh masyarakat.
“Kalau masyarakat sudah menaruh kepercayaan, maka bisa diajak bareng untuk
membangun bersama,” ucapnya.
Dalam
dialog, Kepala Desa Kalialang Sunaryo menanyakan cara mendirikan Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes). Dia bertekad akan mendirikan DesaMart yang menyediakan bahan
kebutuhan pokok masyarakat desa setempat.
Ganjar
menyarankan agar DesaMart bisa melibatkan warga masyarakat dengan menanam
saham. “Saham, bisa dimiliki para warga desa dan dipromosikan lewat internet,”
kata Ganjar.
Sedangkan
warga Jatibarang Kidul Afifullah mengaku bangga dengan ketegasan Gubernur yang
mewarning pejabat yang korupsi agar tidak mengulangi perbuatannya. Sedangkan
untuk Bumdes, hendaknya dengan mengkaji potensi lokal lalu memberdayakannya. “Saya
yakin, masing masing desa punya potensi yang khas untuk digairahkan
kelangsungan dan kemajuannya,” ujar Afif.
Ganjar
memotivasi kepada warga maupun perangkat desa untuk tidak takut dalam mencari
terobosan untuk peningkatan ekonomi. “Urungkan niat untuk mencuri, tapi
berinovasi dan berkreasi untuk kemajuan desa kita,” pungkasnya. tio(r)