Brebes, (suararakyattegal.com) - Bupati
Brebes Hj Idza Priyanti SE telah bertekad meningkatkan anggaran dibidang
kesehatan. Dia mengakui kalau derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Brebes
belum menunjukan peningkatan yang signifikan. Untuk itu, peningkatan anggaran
kesehatan dengan sasaran masyarakat lemah. Demikian disampaikan Idza Priyanti
saat membuka musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kesehatan tingkat
Kabupaten Brebes di Pendopo Bupati Brebes, Senin (27/2) kemarin.
Idza, meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Brebes untuk melakukan kajian dengan meminta masukan dari berbagai unsur
masyarakat. Sehingga besaran anggaran yang nantinya digelontorkan benar-benar
dapat dirasakan oleh masyarakat. Sebagai
pimpinan daerah, Idza mengaku malu dengan derajat kesehatan masyarakat Brebes
yang masih di bawah standar.
“Mari kita
cari tahu, termasuk kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi jangan asal
dianggarkan,” ujarnya.
Tingginya angka kematian ibu dan anak akibat
melahirkan misalnya, semua harus ikut bergerak untuk menolongnya. Asupan gizi
yang kurang pada balita, tentunya perlu disediakan makanan tambahan di
posyandu. Dengan 1500 posyandu, maka bisa disediakan makanan tambahan bagi
balita untuk mendongkrak asupan gizinya.
Begitupun dengan infrastruktur ketersediaan
puskesmas dan tenaga medis perlu dikaji juga demi pelayanan yang baik. Jangan
asal membangun rumah sakit atau puskesmas sementara SDM nya belum bisa
terpenuhi.
Tahun 2017, lanjutnya, tersedia anggaran Rp 50 miliar
untuk RSUD Brebes untuk membangun 12 ruang operasi, dan ruang ICU. Juga akan
membangun rumah sakit di Ketanggungan, dan lain-lain. “Kalau sarana sudah
bagus bagaimana pula SDM nya. Semangat kita harus diluapkan tiga sampai empat
kali. Semua pihak harus saling mendukung jangan bertumpu hanya pada Bupati
saja,” tandas Idza.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Julining
Purila Dewi melaporkan, Musrenbang Kesehatan digelar dalam rangka mewujudkan
pembangunan kesehatan yang terarah bersinergi dengan rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RJPMD).
“Mengingat RPJMD dilakukan melalui pendekatan
politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down maka langkah
Musrenbang sangat tepat,” ujarnya.
Penanganan kesehatan perlu dilakukan secara kompak.
Bersatu dalam gerakan masyarakat sehat. Diyakini, kalau keluarga sehat maka
Brebes pun akan sehat dan derajat kesehatan nasional akan meningkat.
Forum Musrenbang juga dijadikan ajang diskusi dengan
berbagai unsur dengan fokus pembahasan peningkatan kesehatan
masyarakat dan lingkungan, penurunan angka kematian ibu dan bayi, juga
peningkatan usia harapan hidup.
Dewi memaparkan, bahwa prioritas pembangunan daerah
tahun 2017 di bidang kesehatan meliputi peningkatan infrastruktur pelayanan
kesehatan masyarakat, pemenuhan ketersedian dan peningkatan SDM tenaga medis,
perbaikan pelayanan kesehatan pada masyarakat kurang mampu, penanganan kasus
penyimpangan obat terlarang dan penanganan status gizi dan angka kematian ibu
dan bayi.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan materi
tentang kebijakan bidang Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah oleh Kepala Bidang
Sumber Daya kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah Taufiqurrahman MKes.
Musrenbang diikuti lebih kurang 200 peserta yang
terdiri dari Kepala OPD terkait, Camat, Kepala Rumah
Sakit, Kepala Puskesmas dan LSM. gofar(r)