Tegal,
(suararakyattegal.com) - Pesatnya laju pembangunan yang ada
di Kota Tegal cukup mendapat pengakuan yang signifikan dari masyarakat. Yang
mana masyarakat dapat menikmati jalan yang cukup bagus, tidak adanya
lubang-lubang yang mengganggu pengendara. Namun disisi lain, imbas dari
pembangunan tersebut juga dirasakan sebagian masyarakat Kota Tegal, salah
satunya hasil pembangunan peninggian jalan yang berdampak banjir di berbagai
wilayah.
Dari dampak banjir tersebut sehingga muncul berbagai
keluhan dan aspirasi dari masyarakat yang merasa lingkungannya terkena banjir. Hal
ini dasampaikan saat acara rutin Reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota
Tegal.
Menurut salah seorang Anggota Komisi II DPRD Partai Golkar dari
Dapil Tegal Barat Kota Tegal, dr Hj Siti Rochmah mengatakan, kalau dirinya
melihat dampak banjir yang ada di berbagai wilayah itu diduga adanya imbas dari
peninggian jalan.
Siti Rochmah menambahkan, seperti contoh Jalan
Blanak, Jalan Todak, Jalan Lumba-lumba,
SMPN 6 Kota Tegal, SMA N 2 Kota Tegal,
Jalan Bawal Barat, Depan Kelurahan Kraton Kecamatan Tegal barat, Jalan Rambutan
Raya adalah bagian-bagian wilayah Kecamatan Tegal Barat yang sering dilanda
banjir bila hujan datang dan kian parah setelah adanya peninggian jalan.
Ujarnya, Jum’at (21/4) yang lalu.
Aspirasi adalah suara rakyat yang patut dijadikan
catatan dan bahan pertimbangan yang kemudian di realisasikan sesuai dengan
skala prioritas anggaran dan kebutuhan yang ada. Dan aspirasi yang di sampaikan
dalam reses, sudah semestinya menjadi catatan penting untuk di koordinasikan
lebih lanjut dengan pemerintah atau badan eksekutif. Aspirasi yang disampaikan masyarakat terutama
tentang imbas peninggian jalan yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik di wilayah
Kecamatan Tegal barat.
Kalau dilihat yang ada dilapangan, pinggiran jalan
yang masuk kampung hanya ada saluran-saluran yang kecil, sehingga kurang
memadai untuk menampung curah hujan apalagi dengan debet air yang tinggi sehingga
meluber ke jalan dan rumah-rumah warga, jelas
hal semacam ini harus segera di perhatikan, di tindak lanjut dan di perbaiki.
Diakui Siti Rohmah, selain keluhan banjir akibat
imbas peninggian jalan, masyarakat juga mengeluhkan tentang bantuan-bantuan
pemerintah yang dianggap kurang tepat sasaran, baik bantuan dari pusat,
Propinsi maupun pemerintah Kota itu sendiri yang dianggap kurang tepat sasaran
akibat pemerintah pusat masih menggunakan data base masyarakat miskin tahun
2011.
“Saya berharap sebaiknya pemerintah mengupdate ulang
database masyarakat tidak mampu atau masyarakat miskin sehingga data Tahun 2011
yang dianggap kurang tepat sasaran bisa dirubah”, Tambah Siti Rochmah
Keluhan yang lain dari masyarakat, meminta agar
lebih terpantau supaya dilakukan pemasangan CCTV di lampu merah Hang Tuah,
fungsinya untuk mengantisipasi kejahatan, kecelakaan di lokasi tersebut”. Pungkasnya. dn(r)