Tegal, (suararakyattegal.com) - Menjelang
hari raya Idul Fitri 1438 H, Pemerintah Kota Tegal melakukan inspeksi mendadak
(sidak) ke sejumlah mini market, untuk memastikan tidak ada makanan dan minuman
yang tak layak masih beredar di Kota Tegal.
Dalam sidak tersebut 3 mini market dan 1 toko
grosiran menjadi sasaran yang dipimpin langsung Walikota Tegal, KMT Hj Siti
Masitha Soeparno yang diwakili oleh Asisten II Setda Kota Tegal Herlien Tedjo
Oetami SH bersama tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kota Tegal, Satpol PP Kota
Tegal dan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kota Tegal,
dr. Suharjo mengatakan,
pemantauan makanan dan minuman
merupakan kegiatan rutin namun menjelang idul fitri kegiatan ini lebih di
tingkatkan. Kegiatan ini untuk melindungi konsumen sebab menjelang hari raya Idul
Fitri biasanya dimanfaatkan para pedagang
untuk mengeluarkan barang. Baik ditingkat
produsen sampai dengan pengecer maka sidak ini dilakukan untuk mewaspadai makanan
kadaluarsa dan kemasan rusak yang masih dijual.
Suharjo menegaskan makanan dengan kemasan rusak
tidak boleh dijual. "Kemasan rusak harusnya direturn ke distributor. Sebab
dikhawatirkan juga isinya rusak,
terutama produk basah misal susu," tegas Suharjo. Belum lama ini
Assisten II Setda Kota Tegal Herlien Tedjo Oetami mengatakan,
menjelang Idul
Fitri, Pemkot Tegal memantau harga kebutuhan bahan pokok, makanan dan minuman
terutama masa kadaluarsa, kemasan, telah terdaftar dalam BPOM atau tidak dan
ijin PIRT.
“Kita telah ikuti bersama, betul-betul dicek satu
persatu. Ini upaya Pemkot dalam rangka melindungi konsumen, baik masyarakat
Kota Tegal maupun seluruhnya,” ungkap Herlien.
Herlien menambahkan, untuk memastikan keamanan pangan agar makanan yang dijual benar-benar
layak konsumsi, masyarakat perlu memperhatikan dari kemasan, masa kadaluarsa. “Ini
semata-mata agar makanan yang dikonsumsi benar-benar sehat dan memenuhi syarat
kesehatan,” imbuhnya.
Kepada para pedagang, Herlien berharap agar lebih
tahu masa kadarluarsa makanan sehingga tidak merugikan konsumen dan makanan
yang dijual betul-betul layak makan. “Masyarakat harus jeli saat membeli
kemasan makanan kaleng/plastic,” pungkas Herlien
Sementara, dalam sidak tersebut menemukan beberapa
sample makanan dan minuman seperti susu cair, susu kaleng, minuman kemasan,
roti yang rusak, seperti digigit hewan
dan kadaluarsa. dn(r)