Brebes, (suararakyattegal.com) - Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI memandang, Puasa
Ramadhan menjadi barometer kedisiplinan dan Produktivitas Aparatur Sipil Negara
(ASN). Karena puasa memiliki makna puasa pengendalian diri. Pengendalian diri
bagi seorang pegawai, terutama dari sisi kepribadian sehingga berpengaruh bagi
diri dan masyarakat yang dilayani.
“Konteks
impelemntasi puasa sebagai seorang ASN, bisa menjadi semangat tarbiyah
peningkatan disiplin dan kinerja pegawai,” terang Imam Hidayat saat dihubungi
NU Online di ruang kerjanya, Jumat (9/6)
kemarin.
Kata
Imam, seorang yang berpuasa telah diatur harus mampu menahan diri yang diawali
dengan imsyak sampai dengan berbuka
menjelang Maghrib. Di sini, ada ketentuan waktu yang jelas, antara waktu
berangkat kerja dan kapan harus meninggalkan kantor.
Dalam
sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Ibadah puasa itu perhitungan pahalanya
langsung dari Allah SWT. Sesungguhnya, semua amalan
bani adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali
lipat hingga 700 kali lipatnya. Allah ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa
sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia meninggalkan
syahwat dan makannya karena aku, maka Aku yang akan membalasnya.’
Dalam
kaitan ini, lanjut Imam, ibadah puasa itu ibadah rahasia yang hanya diketahui
oleh dirinya dan Allah SWT. Maka sebagai ASN ada upaya pengawasan melekat. Bekerja
apapun, tidak karena ada atasan, atau pimpinan harus dijalani. Tidak perlu
diperintah kalau memang sudah ada tugas pokok dan fungsinya, lakukan. Yang
menjadi ukuran adalah dorongan pribadi bahwa kita menjalankan amanah, melayani
umat, jadi kerjakan apa yang menjadi tugas dan kewajiban.
Datangnya
bulan Puasa, tidak mengurangi gaji ataupun mengurangi tunjangan kinerja (tukin),
maka jangan sampai puasa malah membuat kinerja melemah. Karena alasan ngantuk,
cape, tidak bersemangat, takut kehausan dan kelaparan, atau dijadikan alasan
datangnya terlambat.
Justru
dibulan puasa, sambungnya, semua amal yang baik dilipatgandakan. Bulan barokah,
bulan peningkatan kebaikan. Maka bila berkerja dengan ikhlas dan terjadi
peningkatan produktivitas maka akan dilipat gandakan pula pahalanya.
Kedisiplinan
dan Produktivitas kerja meningkat bukan karena siapa-siapa, tetapi karena
lillah, karena Allah SWT.
Semoga
saja, puasa tahun ini mendapatkan ridlo-Nya dan ikhlas menjalankannya. Jangan
sampai sebaliknya, betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan apa-apa
dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga.
Alasan tidur bae, dengan dalih tidur saja mendapat
pahala ini jangan dijadikan pedoman. Imam mangajak, selaku ASN agar menjadi
contoh untuk melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya agar laalakum tatakum. Sebab,
tidak semua orang yang berpuasa jadi orang takwa, mudah-mudahan ASN puasanya
mengantarkan diri menjadi insan yang takwa.
Untuk
itu, Pegawai harus tetap menjalankan puasa, karena menilik keberkahan puasa
akan mendorong lebih rajin lagi, dengan motivasi dari setiap amal perbuatan
akan dilipatgandakan pahalanya. gofar(r)