Paguyangan, (suararakyattegal.com) - Pemerintah Desa
(Pemdes) dalam pembuatan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) diharapkan
tidak selalu monoton infrastruktur saja.
Darman Adi Nugraha selaku narasumber Lokakarya Identifikasi Masalah dan
Kebutuhan Peningkatan Kualitas Layanan Desa Dalam Rangka Penyusunan RKP dan
APBDes 2018 yang diselenggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakatdan Desa
(Dinpermades) Kabupaten Brebes di Aula Kecamatan Paguyangan.
Dikatakan Darman, ada beberapa item yang harus diperhatikan dalam
penyusunan APBDes seperti bidang pendidikan yang dianggarkan dari Dana Desa
(DD) tahun 2018 termasuk untuk bidang kesehatan dianggarkan masing-masing minimal
4 persen, katanya, belum lama ini.
Lanjut Darman, anggaran pada bidang kesehatan meliputi posyandu puskesdes
maupun sarana kesehatan dan program keluarga berencana (KB),
Sementara pelatihan masyarakat juga menjadi masalah yang penting dan harus
diperhatikan, oleh karena itu harus dianggarkan minimal 3 persen dari dana desa
(DD). Anggaran tersebut digunakan untuk pelatihan remaja desa dan pembinaan
masyarakat, sedangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dialokasikan anggaran
kedalam APBDes minimal 3 persen untuk pendirian dan penyertaan modal. Selain
itu sistim informasi desa juga dimasukan kedalam APBDes minimal 3 persen juga
untuk program stimulan bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang
berpedoman pada bantuan Pemda Brebes sebesar Rp 7 Juta per rumah, ujarnya.
Acara Lokakarya Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Peningkatan Kualitas
Layanan Desa Dalam Rangka Penyusunan RKP dan APBDes 2018 tersebut dibuka oleh
Camat setempat yang didiri seluruh Kades serta Muspika Paguyangan.
Camat Paguyangan, Akhmad Hermanto SIP dalam sambutannya mengungkapkan,
adanya acara tersebut agar dapat diperhatikan dan diterapkan sesuai aturan yang
ada oleh seluruh Kades, sehingga kedepan bisa lancar dalam proses membuat hasil
pelaporannya. imam(r)