Paguyangan,(suararakyattegal.com) - Muhamad Dani Fadila, merupakan buah hati pasangan Taid (40) dan Waryati (35) warga Dukuh Teblok RT 07 RW 09 Desa Taraban Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, diduga mengalami gizi buruk. Anak pasangan keluarga ekonomi lemah bahkan kondisi tempat tinggalnya yang tak layak huni ini, sudah empat tahun kondisi tubuh anaknya terlihat kurus dan belum bisa berjalan.
Menurut keterangan ibu kandung Muhamad Dani Fadila,Waryati menuturkan, kondisi ketika lahir normal, tapi kemudian masa pertumbuhannya lambat dan mulai sering sakit-sakitan, dan sejak itu anaknya sebenarnya sudah diberikan ASI penuh, tetapi pertumbuhannya tetap saja tidak normal. Tutur Waryati, belum lama ini.
Tambah Waryati buah hatinya, diakui jarang dibawa ke tempat posyandu, sampai sekarang pasalnya tidak memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk memantau perkembangan anaknya. Sementara bidan atau petugas kesehatan sudah jarang menengoknya apalagi pihaknya enggan mengobati anaknya dengan alasan tak memiliki biaya, katanya.
Menurut keterangan ibu kandung Muhamad Dani Fadila,Waryati menuturkan, kondisi ketika lahir normal, tapi kemudian masa pertumbuhannya lambat dan mulai sering sakit-sakitan, dan sejak itu anaknya sebenarnya sudah diberikan ASI penuh, tetapi pertumbuhannya tetap saja tidak normal. Tutur Waryati, belum lama ini.
Tambah Waryati buah hatinya, diakui jarang dibawa ke tempat posyandu, sampai sekarang pasalnya tidak memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk memantau perkembangan anaknya. Sementara bidan atau petugas kesehatan sudah jarang menengoknya apalagi pihaknya enggan mengobati anaknya dengan alasan tak memiliki biaya, katanya.
Kepala Puskesmas Paguyangan, drg Rojikin mengatakan, pada 2014 yang lalu, anak tersebut sudah pernah dirujuk ke Puskesmas Paguyangan secara gratis, namun pihak Puskesmas mengaku kesulitan untuk memotivasi orang tuanya agar mengobati anaknya. Sebenarnya, kata dia, pada upaya pengobatan di 2014 hanya berjalan lima hari saja, tiba-tiba dibawa pulang oleh orang tuanya. Dan orangtuanya sudah dianjurkan mampir ke puskesmas, dengan diberi penjelasan lebih detail, ternyata orang tuanya memiliki selain kurangnya SDM juga memiliki masalah di pendengaran, dan pihaknya menyarankan agar anaknya secepatnya dibawa ke rumah sakit. Hal ini untuk mendiagnosa kemungkinan adanya penyakit lain yang menyebabkan pertumbuhannya terhambat, ujarnya.
Sementara Kepala Desa Traban Imam Mahdi SH mengakui, keprihatinan kondisi anak kurang gizi ini diharapkan adanya perhatian Pemerintah Daerah, karena pasutri ini selain mempunyai anak kurang gizi juga memiliki anak yang enggan bersekolah. imam(r)