Home » , » Bupati Brebes Tinjau Berbagai Lokasi Penyebab Banjir

Bupati Brebes Tinjau Berbagai Lokasi Penyebab Banjir

Written By suararakyat on Monday, February 12, 2018 | 12:57 PM



Brebes, (suararakyattegal.com) - Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH melakukan peninjauan ke berbagai lokasi yang ditengarai menjadi penyebab banjir. Peninjauan lokasi dilakukan untuk mengantisipasi dan mencari solusi kemungkinan terburuk terjadinya banjir di Kabupaten Brebes.
“Jangan tunggu waktu, kita harus lakukan antisipasi dini agar tidak terjadi banjir,” kata Idza Priyanti saat melakukan peninjauan lokasi penyebab banjir di kecamatan Brebes dan Jatibarang, Sabtu (10/2) kemarin.
Menurutnya, manusia harus melakukan ikhtiar sehingga tidak melawan ketentuan Yang Maha Kuasa. Jangan sampai sebagai manusia hanya terduduk diam tanpa antisipasi dini dalam pencegahan suatu bencana.
Idza menyakini, apa yang dilakukan manusia akan berimbas pada manusia itu sendiri. Bencanapun demikian, banyak sekali disebabkan oleh ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.  Seperti banjir, bisa terjadi akibat manusia membuang sampah sembarangan ataupun sebab rapuhnya alam karena dirusak manusia.
Sehingga jangan sampai bosan untuk saling mengingatkan dan berbuat yang terbaik dengan melakukan berbagai langkah antisipatif dan perbaikan.
Peninjauan yang dilakukan Bupati antara lain pada Jumat malam (9/2) meninjau tanggul Kali Pemali yang terletak di desa Tengki, Brebes.
“Sepulang Musrenbang Provinsi di Semarang, Saya langsung meninjau tanggul Kali Pemali di Desa Tengki, Alhamdulillah sudah diantisipasi dan aman,” kata Idza.
Pagi harinya, Sabtu (10/2) Bupati didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah Edy Kusmartono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eko Andalas Muchti, Kepala Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air Agus Asyari  meninjau tanggul Kali Pemali di Desa Terlangu.
Di pintu air desa Terlangu, bupati mendapati Dinas terkait bersama warga setempat telah melakukan penambalan tanggul dengan karung yang berisi tanah sepanjang lebih kurang 10 meter dengan kedalaman 5 meter.
Warga juga menunjukan dua titik tanggul yang membahayakan karena tanggul tidak ada bantarannya lagi akibat tergerus air. Setelah ditelisik, ternyata warga mengambil tanah di samping tanggul untuk membuat batu bata.
Peninjauan dilanjutkan ke bendungan Kaligodang desa Buaran. Jumat malam (9/10) air sempat meluap ke perkampungan warga setempat. Setelah ditinjau, didapati kayu Rengas berdiameter 25 centimeter dengan panjang 10 meter melintang di bendungan. Termasuk banyak sampah yang juga menyangkut, sehingga mengakibatkan air meluap.
Di jembatan Breng-breng, setelah ditinjau terdapat tiga pilar penyangga bekas jembatan buatan PG Jatibarang yang mengganjal sampah-sampah. Sehingga air tersumbat dan meluap ke perkampungan warga. Warga setempat, beserta institusi terkait akan membongkar satu pilar bagian tengah sehingga bisa memperlancar arus.
Sementara di Jembatan Siranda Klikiran, Bupati melihat kalau tumpahan air terjadi akibat adanya pendangkalan sungai. Sebagai solusi, akan di sodet dengan alat berat dan sekaligus membuang sampah yang menyangkut di pendangkalan tersebut.
Kondisi lain, terjadi di Kalipucang Jatibarang mendapatkan limpahan air dari wilayah Adiwerna Tegal. Lebih dari 10 titik benteng penahan air sungai banyak yang rusak. BPBD, DPSDA dan warga setempat melakukan penutupan benteng dengan karung berisi tanah agar air tidak meluap ke perkampungan warga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah Edy Kusmartono langsung mengerahkan pasukan hijau untuk membongkar kayu yang melintang di Bendungan Kaligodang Buaran. Dalam waktu lebih kurang 1 jam, kayu tersebut bisa di potong dan sampah-sampah diangkut ke darat. Potongan potongan kayu tersebut dimanfaatkan warga setempat. gofar(r)




Share this article :