Panitia penyelenggara acara, Jefri Arsya Robby mengatakan, tasyakuran tersebut merupakan kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Brebes bagian selatan yang meliputi 6 wilayah kecamatan (Bumiayu, Paguyangan, Tonjong, Sirampog, Bantarkawung dan Salem) yang telah dikaji aspirasinya ingin menyelenggarakan pemerintahan kabupaten sendiri.
Menurut Jefri pengkajian akademis ini dilakukan oleh tim Universitas Diponogoro (Undip) Semarang, dengan hasil Brebes bagian selatan layak untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah baru dan memisahkan diri dari induk kabupaten Brebes, katanya.
Sementara drh Agus Sutrisno mantan anggota DPRD juga penggagas pemekaran kabupaten menjelaskan, hasil kajian yang menyatakan layak ini merupakan perjuangan yang masih belum final karena masih harus menunggu keputusan pemerintah pusat, melalui Mendagri. Mudah-mudahan ini semua bisa terwujud, ujarnya.
Dijelaskan, kajian ilmiah yang dilakukan Undip Semarang membutuhkan waktu lama dan pengkajian tersebut dianggarkan oleh Pemda Brebes sebesar Rp 145 Jt, dan ternyata hasilnya layak, pasalnya Undip memiliki dan menyediakan data-data terkait indikator yang tercantum dalam UU no 23 th 2014 tentang pemerintah daerah yang dijabarkan dipasal 36 ada beberapa item indikator dari segi geografi, ekonomi, sosial, politik, dan aksebilitas pelayanan, kesehatan, pendidikan, pendapatan asli daerah (PAD).
Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA), hingga rancangan tata ruang wilayah daerah persiapan sehingga diharapkan pejuang pemekaran ini tetap semangat berjuang dan memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk dapat terwujud sebuah pemerintah daerah sendiri yang baru, karena sudah dinyatakan layak harapnya.
Acara berlangsung penuh semangat, yang dihadiri para penggagas pemekaran, tim pengawal kajian, anggota DPRD Brebes, tokoh masyarakat, tokoh partai se Brebes selatan, Muspika Bumiayu, dan undangan lainnya. imam(r)