Home » , , » Ketua Kwarnas Beri Penghargaan Satya Lencana Melati Kepada Sekda Tegal

Ketua Kwarnas Beri Penghargaan Satya Lencana Melati Kepada Sekda Tegal

Written By suararakyat on Monday, September 24, 2018 | 12:52 AM

Slawi,(suararakyattegal.com),- Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal dokter Widodo Joko Mulyono mendapatkan anugerah penghargaan Satya Lencana Melati dari Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Adhyaksa Dault.

Lencana Satya Melati yakni menandai bahwa seseorang didalam maupun diluar Gerakan Pramuka, telah memberikan jasa dan pengabdiannya yang lebih besar, bagi Gerakan Pramuka.

Penghargaan diserahkan langsung, Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) H Ganjar Pranowo pada puncak acara Hari Pramuka ke-57 tingkat Jawa Tengah di Bumi Perkemahan Martoloyo Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal, Jumat (21/9) lalu.

“Terimakasih atas penghargaan ini. Semoga bisa menjadi pemicu untuk tetap konsisten memandu kaum muda melalui Gerakan Pramuka,” tutur Joko usai menerima penghargaan.

Menurut Ketua Kwarcab Tegal itu, pendidikan Pramuka sangat ampuh dalam membentuk karakter anak bangsa.

"Terbukti dari berbagai karya dan penampilan talentanya sangat luar biasa, dan melahirkan generasi yang berkualitas dan memiliki jatidiri bangsa kuat," ungkap Joko

Plt Bupati Tegal Umi Azizah meyakini, pramuka adalah wadah kreativitas pembentuk karakter bangsa. Untuk itu, gerakan pramuka harus menjadi teladan, menjadi contoh gerakan perubahan.

“Gerakan Pramuka harus menjadi pelopor perwujudan nilai-nilai integritas, nilai-nilai kesantunan, tata krama dan budaya saling menghargai,” tandas Umi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, pada era digital ini, Pramuka tidak hanya dituntut untuk mengamalkan dasa dharma di kehidupan sehari-hari, namun juga menjadi “agen kebaikan” yang aktif menyampaikan pesan-pesan positif melalui media sosial.

Menurutnya, Sosok pramuka yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya tentu tidak akan menyebarluaskan berita bohong atau hoaks di tengah masyarakat.

“Kalau kita menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap diri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara, kita tidak akan saling menyakiti atau membuat fitnah-fitnah. Ketika pikiran, perkataan, dan perbuatan jadi satu sikap, maka tidak akan ada hoaks dan saling membenci," pungkasnya. san/tio(r)
Share this article :