Kasi Sarana dan Prasarana juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Proyek Urug SD 3,4,7 dan 10 Kejambon, Singgih mengatakan, di sekolah tersebut sedang ada proyek pengurugan yang dikerjakan CV Rukun Usaha dari Kabupaten Tegal dengan nilai pagu Rp 900jt dan ditawar Rp 718 juta sekian.
Singgih melanjutkan, pengerjaan urug masih proses pengerjaan, dirinya mendapat informasi kalau akses jalan masuk ke sekolah yang dilintasi truck proyek amblas/rusak.
"Setelah mendapat informasi dari orang tua wali murid, bahwa akses jalan masuk sekolah rusak, kami langsung ke lokasi dan meminta rekanan untuk perbaiki," ujar Singgih.
Singgih menambahkan, berhubung proyek masih dalam proses pengerjaan, pihak rekanan sementara diminta untuk membuat plat dan memasangnya untuk meminimalisir amblasnya jalan tersebut.
"Pelaksana lapangan proyek saya suruh untuk membuat dan memasang plat guna lintasan jalan yang amblas, sehingga tidak tambah parah," tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Lapangan Proyek, Akbar Saidi mengaku, ketemu dengan orang dinas terkait di lokasi proyek dan diminta untuk segera membuat plat dan dipasang di jalan yang rusak tersebut.
"Menurut saya tanggung, karena pekerjaan sebentar lagi kelar," ujar Akbar Saidi, terkesan menyepelekan.
Sisi lain, wali murid sekolah tersebut, Tetty mengatakan, setelah ada proyek jalan depan gerbang sekolah jadi rusak dan mengkhawatirkan bagi murid, guru ataupun wali murid yang antar jemput jika melintas jalan tersebut, takut terjatuh.
"Kami khawatir jika melintasinya karena takut terjatuh," ungkapnya. hdb(r)