Tegal,(suararakyattegal.com),- Luar biasa imbas virus Covid 19 atau corona, dimana dapat mengubah berbagai sistem dan lini kehidupan di masyarakat. Selain berdampak buruk terhadap perekonomian, covid 19 juga berdampak pada dunia pendidikan.
Akibat penyebaran virus corona atau covid 19 tersebut sistem belajar secara daring dianggap sebagai solusi tepat guna mengurangi penyebaranya.
Kendati sistem belajar secara daring sudah berjalan sejak terjadinya corona, dan semakin lama sistem belajar tersebut kian mengundang kontroversi ditengah masyarakat.
Berbagai keluhanpun terlontar, diantaranya tidak memiliki handphone android yang memadai, tidak dapat menggunakan handphone android, tidak memiliki kuota, hingga keluhan secara psikis anak anaknya antara lain kekhawatiran penggunaan android terhadap kesehatan mata anaknya, kejenuhan terlalu lama di rumah dan lain sebagainya.
Berbagai keluhan tersebut, oleh kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Tegal Ismail Fahmi, kepada SR mengatakan, bahwa pemerintah juga memahami perihal keluhan masyarakat terkait sistem pembelajaran secara daring, namun hal tersebut harus dilaksanakan guna mencegah terjadinya penularan atau penyebaran virus corona.
"Guna mencegah penularan atau penyebaran virus corona, maka pemerintah mengambil keputusan sistem belajar secara daring. Dan hal tersebut sudah berjalan sejak dua setengah bulan yang lalu" Tandas Fahmi, Rabu (22/7).
Tambah Fahmi, terkait dengan tidak memiliki hanphone android yang dapat menunjang belajar, bisa dilakukan belajar di lab komputer sekolahnya, karena di sekolah sudah terpasang wifi, dan yang tidak memiliki kuota dapat diberikan kuota kepada siswa yang tidak mampu dengan dana BOS.
"Dana BOS bisa digunakan sekolah untuk membantu pembelian kuota bagi siswa yang tidak mampu" Pungkas Fahmi. dn(r)
Home »
Berita Utama
,
Pembangunan
,
Pendidikan
» Sekolah Sistem Daring, Android dan Kuota Jadi Keluhan Utama Wali Murid